Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naruto menatap ring di hadapannya tajam. Tangannya terangkat mencoba menshoot bola ke-ring sebelum bola itu hilang diambil alih oleh seorang laki-laki berambut raven yang tadi sedang istirahat di bench.
"GAH! SASUKE!"
"Hn? Kenapa, Dobe?"
Alisnya berkedut, dengan tangan yang menyingsingkan lengan kaos, Naruto menarik kerah baju Sasuke mendekatkan wajah mereka dan menatapnya tajam. Si Raven menyeringai tipis, dengan jarak sedekat ini ia bisa melihat betapa manisnya seorang Uzumaki Naruto. Hingga tanpa sadar wajahnya semakin mendekat.
Cup!
Dan sebuan kecupan dibibir bergaris singgah. Matanya melebar, Naruto refleks melepas kerah baju lelaki itu lalu mundur kebelakang dengan tangan yang menutup mulut. Terlihat ujung telinganya sedikit memerah.
"APA YANG KAU LAKUKAN!?" teriaknya.
Sasuke menggendikkan bahu tidak merasa bersalah sama sekali. Dia berbalik meninggalkan Naruto yang masih menatapnya shock.
"Brengsek ka- TEMEEEEE!!"
Tokyo University, 02.09 PM
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dua orang itu semakin dekat saja, Shika."
Neji melihat Shikamaru yang sedari tadi memperhatikan interaksi Sasuke dan Naruto. Sekilas ia bisa melihat rahang temannya itu mengeras sebelum kembali rileks dengan ekspresi malas yang menyebalkan.
"Lalu?"
"Lalu? Kau bertanya lalu!?"
Sebelah alisnya terangkat mendengar bentakan Neji seolah merasa tidak terima. "Kenapa? Pertanyaanku salah?"
"Bagaimana jika mereka punya hubungan yang lebih?"
Shikamaru menguap menahan kantuk karena angin sejuk di rooftop kampus yang terus berhembus seolah memanggilnya untuk berbaring sebentar. "Bukankah itu bagus? Itu artinya Naruto sudah menemukan orang yang tepat."
