Mencoba Berbagi Pengalaman untuk Pembelajaran.
dan Mencoba Mengambil Pelajaran dari Setiap Pengalaman.
Menulis adalah hobby gue dari kecil, tapi berhubung tulisan gue saat itu terlihat bagus, bahkan sampe gue sendiri sulit untuk menterjemahkan tulisan itu, jadi disaat nyokap lagi membakar sampah di belakang rumah, gue sumbangin aja kertas-kertas bahkan buku tempat gue menulis itu buat bahan bakar. Tapi sebenernya gue nyesel udah buang tulisan-tulisan gue itu, karena sekarang gue sadar betapa indahnya pengalaman yang gue alami saat itu dan sekarang gue cuma bisa inget beberapa kejadian penting saat itu, dan yang lainnya gue lupa.
Pas SMP gue ngalamin pengalaman-pengalaman yang mengharuskan gue untuk menulis setiap hari dan untungnya tulisan gue itu masih ada sampe sekarang jadi masih bisa gue baca-baca sambil ketawa-ketawa sendiri. Gak cuma sampai disitu, karena waktu gue STM pun gue masih suka menulis setiap hari (bukan di sekolah tentunya). Tulisan gue saat itu berupa puisi dan kata-kata mutiara, curahan hati juga, karena disitu gue baru ngerasain indahnya hari-hari berpacaran, walaupun gue lebih sering berantem daripada romantis-romantisan sama pacar gue saat itu (bahkan sampe terakhir gue pacaran juga kayaknya gituh). Tapi semua itu terhenti ketika gue masuk kuliah di Design Grafis. Karena semua tulisan gue berubah jadi gambar dan lukisan saat itu. Karena tugas dari kampus, jadi gue lebih banyak ngabisin waktu buat menggambar dan melukis daripada mencari dan mendapat inspirasi untuk gue tuangkan dalam tulisan gue.
Beberapa bulan belakangan ini gue mendapatkan sebuah inspirasi dan itu membuat gue berfikir untuk kembali menuangkan, mencurahkan apa yang ada di hati dan pikiran gue dan kemudian berbagi pengalaman dari apa yang terjadi di dalam hidup gue dalam bentuk tulisan, dan semoga itu semua bisa menjadi pelajaran dan bermanfaat buat para pembaca (itu juga kalau ada yang mau baca).
Menulis menurut gue adalah bagaimana cara kita menuangkan apa yang ada di pikiran kita ke dalam bentuk tulisan, sama seperti halnya ketika dulu gue suka melukis (Walaupun hasilnya gak bagus) tapi itulah cara gue menuangkan pikiran dan isi hati gue. Intinya tuangkanlah apa yang ada di dalam hati dan pikiran lo ke dalam bentuk tulisan, lukisan, gambar, maupun hobi lo yang lain. Jangan pernah hiraukan orang lain yang mencela dan menghina curahan hati dan pikiran lo itu, karena ada saatnya orang itu akan merasa butuh akan tempat untuk mencurahkan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya.
Dulu gue juga berpikir tulisan gue jelek, bukan cuma tulisannya aja yang jelek, tapi makna yang terkandung di dalamnya juga gue sendiri gak ngerti. Tapi sekarang gue berpikir tulisan gue lebih jelek lagi. Namun sekarang gue lebih berpikir, sejelek apapun tulisan gue itu belum tentu orang lain berpikir sama, karena setiap orang memiliki pikiran yang berbeda tentunya. Gue juga sering baca-baca buku dan novel dan dari semua yang gue baca itu gak semuanya bagus (menurut gue). Tetapi buku, novel atau tulisan apapun yang gue pikir gak bagus atau kasarnya jelek menurut gue tadi, ternyata tetap memiliki banyak pembaca yang menyukai tulisan tersebut. Dari situ gue berpikir, walaupun tulisan gue jelek dan gak bagus menurut gue sendiri, mungkin orang lain malah berpikiran lebih jelek, tapi orang yang lainnya lagi belum tentu berpikiran sama. Buktinya gue punya beberapa fans pembaca di wattpad (media sosialnya para penulis) walaupun fans itu ade-ade gue dan gue sendiri. Tapi untuk pembaca ada lumayan banyak di sana, ada ribuan pembaca. Namun sayangnya mereka bukan membaca tulisan gue. Walaupun begitu kita harus tetap optimis kalau tulisan kita bisa dinikmati, dibaca dengan nikmat maksudnya (gimana caranya gue juga gak tau). Dari semua itu gue jadi berpikir, kayaknya dari tadi gue banyak mikir deh. Tapi gue sendiri gak tau dan masih bingung, sebenernya yang bener itu berpikir atau berfikir ??
Melanjutkan masalah tadi. Beberapa bulan yang lalu ketika gue kepikiran buat kembali menuangkan apa yang ada di pikiran dan hati gue dan tentang apa yang terjadi di kehidupan ini dalam bentuk tulisan. Gue berusaha sekuat tenaga (sebenernya si pake otak bukan tenaga, tapi kalau gue tulis sekuat otak kayaknya gak enak dibaca) supaya tulisan gue itu bisa cepet sampe ke penerbit, biar bisa diterbitin jadi buku yang utuh untuk kemudian gue mendapat royalti dari hasil penjualan buku tersebut. Akan tetapi setelah beberapa kejadian ditengah rencana penulisan buku itu, gue merasa ada yang mengganjal dipikiran. Apa hanya uang yang gue cari ?, padahal kan gue masih pengen punya mobil dan rumah. Aduh jadi ngaco. Maksud gue, sebagai penulis, bukan hanya mementingkan materi yang akan didapat, tetapi seharusnya bisa lebih mementingkan bagaimana menyampaikan ilmu, pengetahuan, dan pelajaran dari apa yang sudah dituliskan itu. Dari pemikiran itu pada akhirnya gue lebih fokus menulis dan mem-publish tulisan gue di berbagai media (sukur-sukur ada yang sadar dan rela buat jadi donatur).
Buat yang suka tulisan gue bisa dukung dengan vote, comment, like, share, become fans dan dengan cara apapun yang bisa membuat tulisan gue dibaca lebih banyak orang dan bisa lebih bermanfaat .. Terimakasih
Facebri By : Hari Sobri
KAMU SEDANG MEMBACA
Facebri - Facenya si Sobri
Non-FictionCowok lulusan SMK TKJ ini menggemari masakan padang, apalagi gratis. Ia juga gemar memasak dan sangat ahli membuat masakan mie instan dan juga telur ceplok/Mata Sapi, tapi kegemarannya itu muncul hanya ketika ia kelaparan. Dengan ini, ia mencoba ber...