Klik.
"Chanwoo?"
"Kok lo bisa masuk?!" Pekik Chanwoo pas kepala Pinky tau-tau nongol di pintu kamar.
Bukannya tadi udah dikunci?
Pinky rolled her eyes. "Gue minta kunci ke Kak Hanbin tadi, muka lo nggak usah kayak ngeliat setan gitu," katanya sambil masuk ke kamar Chanwoo dengan santainya, padahal mereka belum lama kenal.
Iya, Pinky emang aslinya begini. Tingkah dan tutur katanya yang kalem itu sebenernya cuma bualan belaka.
"Kok Bang Hanbin main kasih aja si?" Cowok itu ngedumel, tapi tetap diam pasrah di kursinya depan komputer seraya cewek yang bernama asli Kyulkyung itu jalan ke arahnya.
"Chan, please lah bantuin gueeee," rengek Pinky.
"Ck, yang lain aja kenapa si?" Jawab Chanwoo, baru mau melanjutkan kerjaannya di komputer pas tiba-tiba kursinya diputer.
"Pak Changmin nggak kasih izin kecuali Kak Jinwoo mau jadi advisor, terus Kak Jinwoo nggak mau jadi advisor kalo nggak ada lo. Gue udah bilang berapa kali sih???" Omel Pinky berkacak pinggang, sementara Chanwoo yang duduk di depannya melipat kedua tangan di dada.
"Makanya bilang ke jurusan lo nggak usah sok ngide bikin aplikasi segala, ribet!"
"Ya gue maunya juga gitu Panjuuuuul!" Seru Pinky gemas. "Tapi emang gue siapa? Yang punya Sastra Cina? Kan bukan!"
"Lo kenapa ikut-ikut manggil gua Panjul???" Balas Chanwoo nggak terima, bikin Pinky menghela napasnya sambil memejamkan mata.
"........ya udah, gue ganti deh jadi blegug."
"Anjing, sama aja!"
"Ya udah deh Kak Chanwoo!" Pinky akhirnya mengalah, mempertemukan kedua telapak tangannya sambil memanyunkan bibir.
"Ya Chanwoo ya, please? Ini kepanitiaan pertama gue nih, kalo misalnya kerja gue jelek di sini nanti bisa nggak diterima dimana-mana lagi," katanya sambil mengerjapkan mata.
Hhhhh, asli, Chanwoo sebenernya males banget buat ambil kepanitiaan semester ini karena dia tau kuliahnya bakal sibuk, tapi.........dia nggak tega juga sama Pinky.
Lagian gimana pun juga Chanwoo masih straight, dan cowok straight mana yang tega buat nolak permintaan tolong dari cewek secantik Pinky terus-terusan?
"..........ya udah nanti gua daftar. Bilangin ke ketua lo ato siapa pun yang in charge."
"YEAYYYYY MAKASIH, BLEGUG!"
***
"Iced Caffè Macchiato-nya yang large satu ya Ji," pinta Hanbin ke Jihyo, barista sebuah coffee shop bernama Manton Coffee and Tea di yang ada di gedung studio sekaligus adik tingkatnya di kampus.
"Siap Kak, pake extra syrup kayak biasa nggak?" Tanya Jihyo sambil menulis B.I—nama yang biasa Hanbin gunakan sebagai komposer/penulis lirik—di gelas berukuran large tersebut, yang dibalas dengan anggukan beserta cengiran lebar oleh cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] (Not) So Peaceful | iKON
FanfictionA little messed up, but we're all alright. If you can't comprehend the pairing, the style of writing, the word choices, etc.; then don't read this. It's not like I will be losing money so it's all good, really. P.S: Will be written in mostly Bahasa...