1.prolog

30 5 2
                                    

Arsa duduk dikursi taman dengan sangat gelisah,sudah setengah jam dia menunggu sahabatnya,Arvan,ada hal yang amat penting yang akan ia beritahukan kepada Arvan.Gadis itu bangkit dari duduknya dan mendongak menatap langit yang mulai gelap karena mungkin sebentar lagi akan turun hujan.
Wajah Arsa menegang saat Arvan sudah berdiri tak jauh darinya.laki laki itu melangkahkan kakinya dengan mantap,namun baru beberapa langkah, Arsa sudah berlari kearahnya dan menghambur kedalam pelukannya.
Arvan diam,biasanya ia akan membalas pelukan dari sahabatnya itu namun kali ini tidak.
Dengan kasarnya Arvan mendorong tubuh Arsa menjauh,Arsa kaget,ia bingung tapi ia kembali tersenyum."Ar gue mau ngasih tau sesuatu"ucap Arsa.
Arvan menatap Arsa tajam seolah olah tatapannya ingin membunuh Arsa."sebelum lo ngomong,gue mau nanya sama lo!"ucap Arvan ketus
Arsa menautkan alisnya,bingung dengan perubahan sikap Arvan padanya."kenapa lo larang gue buat ngejar Citra?".
Arsa semakin mengernyitkan dahinya.kenapa Citra? pikir Arsa.
"Gue kan udah bilang,dia-" ucapan Arsa langsung dipotong oleh Arvan."lo nggak usah boong lagi Sa !gue tau kok.lo disuruh Alex ,kan?"tuding Arvan sarkastis.
Arsa semakin dibuat bingung.kenapa sekarang Alex ?pikir Arsa lagi.
Gadis itu menggeleng,"kenapa Alex nyuruh gue? dan kenapa juga gue mau disuruh-suruh?"tanya Arsa,nadanya sedikit meninggi.
Arvan berdecak kesal,"mungkin aja dia nyuruh lo karena gue sahabat lo?!,dan mungkin juga lo mau dibodoh-bodohin karena lo masih suka sama dia?!"jawab Arvan ketus.
Arsa menggelengkan kepalanya,"lo salah Ar!gue nggak-"lagi-lagi Arvan memotong ucapan Arsa "udah jangan alasan lagi, Sa!gue KECEWA sama lo"jantung Arsa tertohok,namun untuk sekarang ada hal yang penting yang ingin Arsa sampaikan.
"Lo boleh marah sama gue,tapi jangan lama-lama! dan sekarang ini gue mau ngasih tau lo sesuatu yang sangat penting"ucap Arsa.
Arvan mendengus sinis,seakan-akan Arsa akan menipunya" apapun yang ingin lo ucapkan udah nggak penting buat gue!"tandas Arvan.
Arsa membeku,Arvan memang marah padanya tapi baru kali ini ia tidak memedulikan tentang Arsa,tiba-tiba matanya memanas.
"Ini tentang gue Ar" ucap Arsa pelan.Arvan menatap manik mata Arsa "semenjak lo milih Alex,lo udah nggak ada artinya lagi buat gue!lo bukan sahabat gue lagi!gue udah benci sama lo!" tutur Arvan pelan namun menusuk relung hati Arsa.
Tes!Tes!Tes!air mata Arsa mulai berjatuhan,seketika ia memejamkan matanya,menahan perih ucapan Arvan yang sudah pergi meninggalkan taman,meninggalkannya.
Persahabatan 7tahun berakhir begitu saja .hujan mulai membasahi bumi,namun Arsa belum beranjak dari tempatnya berdiri semenjak tadi,tiba-tiba lutut Arsa lemas,tubuhnya merosot ketanah.
Lalu,detik berikutnya Arsa terisak"gue nggak lagi penting buat lo Ar?ok,lo juga udah nggak penting lagi buat gue!gue yakin,bisa lalui penyakit gue tanpa lo!""

Dont Say You Hate Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang