[Story 35] Cravings

203 48 29
                                    

Taehyung terpaksa menghentikan mimpi indahnya saat mendengar ponselnya yang ada di nakas berdering keras. Diraihnya ponsel itu walaupun matanya masih tertutup. Bahkan saat menjawab panggilan, Taehyung sama sekali tidak melihat ke layar ponsel.

"Tae~"

Taehyung segera bangun dan menegakkan tubuhnya setelah mendengar suara itu. Rasa kantuknya tiba-tiba hilang.

"Ya, Sujeongie, katakan saja."

"Aku mau sup ikan."

"Ya?"

"Hanya itu, Tae. Kau bisa kan?"

"Tentu, tunggu sebentar ya."

Taehyung langsung memutuskan panggilan sepihak karena dia tidak ingin mendengar kata 'maaf' dari Sujeong. Dia sama sekali tidak keberatan jika harus selalu direpotkan dengan keinginan wanita itu yang saat ini sedang hamil. Sujeong sedang sendirian saat ini, suaminya yang berprofesi sebagai tentara sedang bertugas di negara lain. Taehyung yang merupakan sahabat keduanya tidak mungkin membiarkan Sujeong berjuang sendiri selama masa kehamilannya dan mungkin sampai nanti melahirkan.

*****

"Untung masih ada yang buka," Taehyung menyiapkan sup ikan pesanan Sujeong, memasukkannya ke dalam mangkuk.

"Maaf harus selalu merepotkanmu."

"Hei, berhenti meminta maaf. Jun dan kau adalah sahabatku. Lagipula aku sudah berjanji pada Jun untuk menjagamu selama dia tidak bisa berada di sisimu."

Taehyung meletakkan mangkuk sup ikan yang sudah dia siapkan ke hadapan Sujeong yang daritadi menunggunya di meja makan.

"Makanlah. Apa tiba-tiba kau berubah pikiran? Kau ingin sesuatu yang lain?" Tanya Taehyung saat dilihatnya Sujeong hanya memandangi sup ikan di hadapannya.

"Kenapa ibu hamil harus mengidam?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Sujeong.

Taehyung menarik kursi di hadapan Sujeong dan duduk di sana.

"Itu sudah jadi hal yang normal ya walaupun ada kasus dimana itu hamil tidak mengidam," jawab Taehyung sesuai dengan apa yang dia ketahui.

"Tapi akhirnya aku akan merepotkan orang."

"Berhenti memiliki pikiran seperti itu. Tidak ada yang salah dengan mengidam."

"Jika nanti kau sudah memiliki istri dan istrimu hamil terus mengidam. Aku akan siap membantumu mencari apa saja yang diinginkannya. Kau harus berjanji padaku untuk mencarinya bersama. Atau jika kau tidak bisa, maka aku sendiri yang akan mencari. Bisa kan, Tae?"

Taehyung tahu bahwa sampai kapanpun Sujeong pasti akan terus merasa bersalah. Dia sangat paham karakter wanita itu.

"Tentu saja," jawab Taehyung demi mengurangi rasa bersalah wanita itu.

"Apa Jun bisa pulang saat aku melahirkan nanti?"

"Jun masih harus bertugas sampai enam bulan kedepan sedangkan kau diprediksikan akan melahirkan lima bulan lagi. Sepertinya tidak bisa," Taehyung dengan berat hati mengatakan itu.

"Kau tidak perlu ada di sana saat aku melahirkan nanti. Kali ini aku akan merepotkan ibuku atau ayahku. Aku akan memaksa mereka terbang dari Kanada sebulan sebelum aku melahirkan."

"Hei, tidak perlu khawatir. Kita semua akan ada di sana saat kau melahirkan nanti. Aku juga ingin mendengar tangis pertama keponakanku," ucap Taehyung sambil tersenyum lebar, membayangkan dia akan segera memiliki keponakan dari pasangan Jun dan Sujeong.

Sujeong juga ikut tertawa mendengar itu. Dia segera menyendokkan sup ikan ke mulutnya. Nafsu makannya sudah kembali setelah bercanda ringan dengan Taehyung.

"Makan yang banyak. Aku sengaja memesan porsi besar karena kau bukan hanya makan untuk dirimu sendiri, tapi untuk baby Lee juga."

Sujeong hanya mengangguk.

"Terimakasih, Tae."

END

TaehyungxSujeong Stories CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang