Hey, Leon!! Kau dipanggil pak Brian tuh, katanya ada tugas yang belum kau selesaikan"
"H-hah? Aku dipanggil pak Brian? Karena tugasku yang belum selesai? Ohhh tidak!! Aku baru ingat dua hari yang lalu aku lupa mengerjakan PR itu...waduh bisa digantung di tiang bendera nih nanti...hah gawat gawat" katanya sambil berlari kencang ke ruang guru
***********
Ke-esokan harinya...
~Erik PoV~
Krrriiiiinggg~
Krrriiiiinggg~
Krrriiiiinggg~"Ukh..., hoamm...sudah jam berapa ini?" ucapku sambil melihat kearah jam yang berada di atas nakas disebelah tempat tidurku dan waktu di jam itu menunjukan pukul 07.30 AM...
Ah sudah pagi lagi aja..
Sudah berapa lama aku tidak tidur senyenyak ini?Aku bangun dari tempat tidurku dan merapikannya lalu berjalan ke arah meja belajarku dan melirik ke arah sebuah kertas disampingnya.
Ya ditempat itu terpampang sebuah kertas hvs yang sengaja kutempel disana, kertas yang menunjukan jadwal pelajaran.
Saat ini aku sedang mencari jadwal pelajaran untuk kelas hari ini, semenit kemudian aku menemukanya dan ada tulisan yang tercetak jelas disana yang bertuliskan...
Kelas X-3 : Ujian praktek sihir {09.15 - 12.15 PM}
Yah, benar juga ya...
Hari ini sudah waktunya kami melaksanakan ujian prakter sihir kurahap ujian ini berjalan lancar tanpa ada hambatan yang menyebalkan."Hoam... Ah akhirnya aku bisa tidur pulas juga semalam uhh... " ucapku sambil meregangkan beberapa otot tubuhku yang kaku.
"Heh...Baka! Memangnya kau tidak menyesal, sudah membiarkan dia mencoba merebutnya lagi darimu? " ucap seseorang mendekatiku
Mendengar ada suara seseorang yang mengomentari ucapanku, aku langsung berbalik untuk melihat siapa orangnya.
Ternyata ada seorang pemuda sedang berdiri tegap di depan pintu kamarku. Seorang pemuda bersurai jingga itu sedang menatapku penuh tanya dan penasaran yang membuatku langsung menghela nafas kasar.
"Hah...aku sedang tak mau membahasnya sekarang, jadi tolong pergilah dari kamarku Lex " jawabku malas
"Jadi apa yang sebenarnya mengganggumu Erik?" tanya Lex heran seraya berjalan masuk dan duduk ditepi kasurku.
"Tidak ada..."jawabku sambil memalingkan muka ke arah lain
"Hm? Kau seperti menyembunyikan sesuatu dari kami Willy-poo~.."
"Kubilang aku tak mau membahasnya sekarangkan Lex! Apa kau tak dengar ucapanku?! Dan berhenti memanggilku dengan nama itu..." kataku tegas
"Eeh? Apa apaan kau ini?! Main asal nuduh orang sembarangan! yang nanya aja juga bukan aku, kenapa malah aku yang disalahkan sih? " elaknya
"Lalu jika bukan kau siapa lagi?!" tanyaku lagi kali ini aku menoleh kearahnya. Lalu ia Meng-isyarat-kan bahwa sang penanya ada di depan pintu kamarku sambil menunjuk dengan ibu jarinya.
Kemudian aku menolehkan kepalaku sedikit untuk melihat siapa orang dibalik pertanyaan bodoh itu. Dan aku menemukan lagi seorang pemuda sedang berdiri tegap disana.
Pemud---Err kurasa lebih tepatnya dia seorang bocah yang umurnya lebih muda tiga tahun dariku, pemu---bocah yang sempat membuatku iri karena mempunyai iris mata bewarna hijau tosca, tapi saat kulihat wajahnya ternyata dia sepupu jauhku namanya David Cyanford dari keluarga Shertz.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magical Crystal Mistery
FantasyBagaimana jadinya jika kau terjebak dalam sebuah dunia tanpa damai? Hal apa yang akan kau lakukan? Bagaimana jika hidupmu hanya tergantung pada sebuah kristal yang telah terpecah belah?, itulah yang kini dialami oleh Erik dkk. Akibatnya dunianya kin...