Kidnapped to Wonderland

93 9 2
                                    

Kau tau setiap permainan mempunyai peraturan.
peraturan yang harus di patuhi setiap pemain.
Valicia Stella, sudah diputuska kalau kau akan menjadi...

~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~

"Valicia"
"Bangun Valicia"
Aku langsung terbangun dari tidurku mendengar suara kakakku "Apa yang terjadi?".

Kakakku, loreta tertawa melihatku "kau benar-benar lucu Val, baru sebentar kau tidur siang, kau langsung lupa".

Aku langsung ingat "oh iya, harusnya aku pergi menginap dirumahnya lizzy, tapi karna dia belum datang menjemputku, aku ikut baca buku dihalaman belakang sama kakak ". Itu benar, lizzy yaitu sahabatku dari kecil mengajakku menginap dirumahnya hari minggu lalu dia bilang mau menjemputku saat sore. Karena dia belum datang Loreta mengajakku membaca di halaman belakang rumah, lalu tanpa disadari aku mulai tertidur.

 Karena dia belum datang Loreta mengajakku membaca di halaman belakang rumah, lalu tanpa disadari aku mulai tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Loreta tersenyum "itu benar, tapi kau tidurnya nyenyak sekali tadi, memangnya kau mimpi apa?". Aku mencoba mengingat mimpiku "Entah, kurasa sesuatu tentang permainan atau peraturan atau apalah, aku kurang ingat".

Loreta terkejut "permainan? Kamu mau main game Val? Maaf ya kakak kurang perhatiin kamu, aku terlalu fokus sama bukuku jadi aku nggak tau kamu mau main game. Jadi kamu mau main apa?". Aku langsung menggelengkan kepalaku "Enggak kok, aku ngak mau main game. Lagian kok kakak mikirnya begitu?".

Loreta memejamkan matanya dan tersenyum "Ada yang bilang kalau mimpi adalah keinginan hati, jadi kupikir kamu mau main deh".

Aku menatap loreta "Hmm... jadi begitu, tapi bener deh aku nggak mau main. Ngomong-ngomong kakak baca apa? Cerita sejarah lagi?".

Loreta menatapku "Bukan, Ini ceritanya tentang seorang gadis yang mengejar kelinci putih dan pergi ke dunia yang ajaib, yah kurang lebih begitu". "Terakhirnya gimana?" kataku dengan bosan. Loreta menghela napasnya "kau ini Val...hah...terakhirnya sang gadis terbangun dari mimpinya". Wajahku langsung cemberut "Cuma gitu? Dia bangun dari mimpi, yang benar aja?".

Jujur saja aku tidak peduli dengan ceritanya, aku lebih senang kalau Loreta bicara denganku. Aku mengaguminya sejak dulu, dia anggun, cantik, pandai dan mempunyai semua karakteristik seorang wanita idaman tidak sepertiku. Pantas saja banyak pria yang tergila-gila dengannya, termasuk orang itu.

Semenjak ibuku meninggal ayahku jadi lebih mementingkan perkerjaan. Jadi Loreta yang mengurusku dan adikku dan menggantikan posisi ibu. Saat kutanya apa dia sudah punya pacar dia hanya tertawa dan bilang keluarga lebih penting.

Saat aku masih melamun Loreta berdiri. "Kakak mau kemana?" tanyaku. Loreta tersenyum "Aku mau mengambil beberapa permainan dirumah". Aku langsung duduk dengan tegak "Eh, ngakk usah, aku kan nggak mau!". Loreta tertawa "tidak apa-apa, kan lizzy belum datang, jadi kita main aja dulu". "Yaudah deh" jawabku.

Aku langsung berbaring lagi direrumputan sambil menunggu Loreta kembali. Hembusan angin sepoi-sepoi, suasana yang tenang benar benar membuat ku mengantuk, jadi aku memejamkan mataku sebentar.

*tap,tap,tap*

'Suara apa itu ?'. Aku membuka mataku dan yang kulihat adalah...KELINCI PUTIH BERMANTEL MERAH?!!!. Pikiranku jadi tidak jelas kok bisa ada kelinci begini.

"Apa yang kau lakukan harusnya kan kau mengejarku !" Kelinci itu berkata dengan kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau lakukan harusnya kan kau mengejarku !" Kelinci itu berkata dengan kesal. Aku bingung kelinci kok bisa bicara, lalu aku ingat cerita kakakku.

Aku tertawa "hahaha, aku terlalu lelah sampai-sampai halusinasi benginian deh, mendingan tidur lagi aja ah". Lalu aku kembali memejamkan mataku. Saat mataku terpejam aku merasa terangkat ke atas.

Aku membuka mataku dan melihan seorang pria aneh BERTELINGA KELINCI?!!. Pikiran ku mulai pusing pertama kelinci tadi sekarang orang ini, yang benar saja.

Aku terlalu memperhatikan telinganya sampai-sampai aku tidak sadar kalau aku digendong dan dibawa pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terlalu memperhatikan telinganya sampai-sampai aku tidak sadar kalau aku digendong dan dibawa pergi. Pria ini berhenti di depan lubang hitam yang besar dihalaman belakang rumahku. 'Tunggu apa lubang ini dari dulu memang ada disini?' Pikirku.

Aku mencoba mendorong si pria "Hei cepat turunkan aku!". Pria ini tersenyum "sayang sekali, tapi aku tidak bisa permainannya harus terus berlanjut". "Permainan apa maksudmu?".

Sebelum aku bisa berkata apa-apa lagi dia melompat kelubang membawaku bersamanya. Aku teriak sekuat tenaga, kepalaku rasanaya pusing dan pengelihatanku mulai memudar.


NOTE: yah kurang lebih sih behini, oh iya karna kau kekurangan inspirasi jadi jangan kaget kalo update ceritanya lama ditambah lagi nanti ujian , pecah sebentar kepalaku. Jadi yah nikmati aja ceritanya dan juga dukung terus aku yah. Bye

My Life In WonderlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang