cemburu ya?

2.5K 206 18
                                        

"Kenapa?" kata Lala bingung karena tatapan Alex yang terasa mengimidasinya.

"Tidak ada." ucap Alex singkat sambil meminum air di depannya, Lala mendengus, bagaimana bisa Alex tampak begitu keren padahal hanya sedang minum.

"Ayo ku antar," Kata Alex saat melihat Lala beranjak.

"Bukanya kakak ada meeting pagi ini?" Kata Lala.

"Masih sempat kurasa, ayolah kau akan membuatku terlambat." Ucap Alex lalu berlalu keluar. Akhirnya Lala mengikutinya sambil mendumel.

"Aww!" Ucap Lala saat jidatnya menabrak punggung Alex lumayan keras.

"Kenapa berhenti mendadak sih," Keluh Lala, Alex berbalik. "Rapikan dasiku." Lala menaikkan alisnya mendengar nada perintah itu.

"Bukannya udah rapi?" Ucap Lala sambil memperhatikan dasi Alex.

"Tidak. ini belum rapi, tidak bisakah kau melakukannya tanpa bertanya." dengan bibir menyerucut, Lala berusaha merapikan dasi itu semampunya, sudah rapi apa yang mau dirapikan? Pikir Lala aneh.

Namun, Saat merasakan usapan lembut dikeningnya ucapan dalam hati Lala terhenti.

"Sakit?" Tanya Alex lembut, membuat Hati Lala menghangat.

"Ini sakit sekali." Rengek Lala dengan ekspresi seolah dia baru saja tertimpa beton.

Alex mendengus, dia mencubit pipi Lala hingga membuat wanita itu terpekik.

"Darimana kau belajar ekspresi seperti itu, hm?" Lala cemberut sambil mengusap pipinya.

"Ini beneran sakit tau." Ucap Lala sambil menunjuk pipinya.

Alex tersenyum, dan tanpa diduga ia mengecup pipi Lala pelan.

"Apa masih sakit?" tanya Alex saat melihat bola mata Lala yang membesar.

"Ah, kurasa jidatmu juga sakit." ucap Alex lalu menarik lala ke dalan dekapannya dan mengecup kening Lala lama. Jantung Lala berdetak tak karuan, wajahnya pasti sudah sangat memerah sekarang.

'Apa Alex salah makan semalam?' Pikirnya aneh.

"Ayo, kita akan terlambat. Atau kita di rumah saja?" tanya Alex sambil menatap wajah Lala yang memerah.

"kau tidak mau ya? Ahh, padahal aku ingin berada di rumah berdua seharian." Gumam Alex sambil membuka pintu mobil dan menuntun Lala masuk. Lala sedikit membuka mulutnya, Ada apa dengan Alex?

.

Lala memegang dadanya yang bergemuruh hebat saat berjalan di lorong rumah sakit.

Sial, sial, sial. Itu sangat memalukan tadi, dan juga...manis. Lala menggeleng gelengkan wajahnya sambil memegang pipinya.

"Lala?" Lala menghentikan langkahnya saat melihat dokter Alan tengah berjalan kearahnya.

"Kau kenapa?" Tanya Dokter Alan saat melihat wajah Lala yg masih merah.

"Ah, nggak apa apa dok hehe." Ringis Lala.

"Oh yasudah, ayo kita ke ruangan bersama sama, sepertinya kau hobi sekali terlambat." Ucap Dokter Alan yg terdengar di telinga seperti sindiran, wajah Lala langsung berubah panik, Lala langsung melihat jam nya, dan langung mendengus saat melihat dia 10 menit lebih awal. Memang kemarin dia agak telat. 5 menit doang kok, suer.

Dokter Alan langsung tertawa melihat ekspresi panik Lala.

Jangan Heran, jika Dokter Alan memang terlihat Akrab dengan Lala, dia juga akrab dengan semua dokter koas bimbingannya.

HANDSOME MAN (MINE#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang