2

33 3 0
                                    

Indra pov

Ya Alloh ada apa dengan diriku kenapa hatiku ngilu melihat wanita itu menangis sebenernya Rahma itu siapa?.

Kenapa aku sama sekali tidak mengingat dia siapa dan kenapa aku selalu merasa sakit saat melihat nya menangis, dan tanpa aku sadari aku sudah menyakitinya.

"selamat Indra kamu sukses melanggar janjimu untuk tidak membuat perempuan menangis" geram setan dalam hati ku

Aku tak bermaksud membuat Rahma menangis aku hanya kesal sungguh, aku tidak tau Rahma itu siapa tapi setiap melihatnya sedih hatiku terasa ngilu, Ya Alloh apa yang terjadi sebenarnya.

Aku sama sekali tak bermaksud membuatnya sedih hanya saja aku merasa ada yang janggal, Rahma itu wanita berhijab dan terbilang muslimah yang taat tapi dia mengandung sembilan bulan sekarang dan setiap  ku tanya siapa suaminya dia tak pernah menjawab, dan anehnya dia selalu melayaniku layaknya akulah suaminya padahal jelas sekali bahwa istriku saat ini adalah Sofie, kekasih ku sejak SMA dan Rahma seolah berada di antara aku dan Sofie dia menggantikan peran Sofie sebagai istriku dan hal itu mengusik ego ku,

Dan membuat Rahma terlihat tidak lebih dari seorang wanita murahan yang terus berusaha menggoda ku, hal yang kuanggap gila lagi adalah bunda ku seolah mengijinkan dia tinggal disini bersama ku dan Sofie, oh sungguh aku terlihat seperti seorang suami beristri dua

"Arghhh " teriak ku gusar sambil menjambak rambutku frustasi

Rahma yang sedang mengepel langsung menghampiriku dengan berjalan tergopoh-gopoh ia terlihat sedikit kesusahan berjalan dengan perutnya yang besar itu.

"Astagfirullah, mas Indra gak papa ?"

tanyanya dengan wajah khawatir bodoh kamu Rahma kamu mengawatirkan suami orang dan tidak memikirkan keadan mu sendiri apa kamu tidak sadar lantai ini licin bagaimana jika terpleset ,

" Mas, mas gak papa kenapa mas teriak ada yang sakit sini biar aku lihat"

ia melambaikan tangannya di depan wajah ku ,ck sejak kapan aku melamun dan memikirkannya, ahhhh aku harus ke dokter ini pasti efek kecelakaan kemarin hingga aku berfikir yang tidak-tidak,

dia masih saja peduli denganku setelah apa yang aku lakukan padanya kemarin, ada rasa nyaman saat melihat mata teduhnya, jujur aku bahagia di perhtikan dan di urus olehnya ia begitu telaten dan lembut tapi lagi-lagi ego ku berontak aku teringat istri ku sofie ,harusnya ini tugas sofie bukan tugas dia,

Tidak ini tidak boleh, aku menggeleng pelan kemudian aku kembali menatapnya dingin dan menghempaskan tangannya yang berada di pundak ku, dia terkesiap dan langsung menunduk menyadari kesalahannya

" Maaf mas" cicitnya pelan dia menunduk lagi

" Aku tidak apa apa, Rahma tolong  buatkan saya tehh"

Ia hanya mengangguk kemudian berlalu ke dapur, aku terus memandangi punggungnya yang kokoh tapi rapuh itu

ya Rab ada apa sebenarnya mengapa hatiku rindu hanya dengan melihat punggunya saja ada rasa ibgin mendekapnya , aku merasa ingin memeluknya saat ini juga, sial hilangkan pikiran bodoh mu itu Indra.

lama - lama aku bisa gila, arggh apa ini efek dari kecelakaan yang aku alami tiga bulan lalu ,.

yah 4 bulan yang lalu aku sempat mengalami kecelakan dan mengalami koma sekitar 3 Minggu padahal saat iti sebentar lagi aku dam sofie akan menikah tapi karena kecel itu penikahan kami harus tertunda aku tau sofie pasti sedih ,dan jadilah saat aku sadar dari koma dan dinyatakan pulih kami pun  menikah ,aku tak mau melihatnya sedih dan kembali menunggu ku lebih lama ,jadi aku putus kan untuk menikahinya setelah aku pulih, pernikahan ku dan sofie pun berjalan dengan sederhana sebenarnya aku cukup bingun , sebelum koma Sofie sudah merancang pernikahan impian kita dengan mewah dan elegan ,tapi pada kenyataannya ketika aku akan menikahinya seuasai aku dasar dari koma ia jistru meminta menikah dengan sederhana ,bahkan tamu yang hadir hanya dari pihak keluarga  saat ku tanya kenapa ,dia hanya bilang tidak perlu mewah dengan aku sadar dari koma itu sudah keajaiban katanya jadi dia tidak menginginkan pernikahan yang mewah ,yang penting aku sehat dan kami sah menikah, aku sempat terhari mendengarkan nya  ,
aku bahagia bisa menikahi nya. ,kekaksih ku sedari masa putih abu-abu, dan sejak tiga bulan yang lalu kami sudah sah menjadi suami istri .

tapi kehadiran Raham di tengah-tengah kami jujur membuat ku sedikit kurang nyaman meskipun di saat yang bersamaan hati ku kadang merasa tenang dan damai jika ia berada di sekitar ku ,huh benar-benar aneh .

tapi tetap saja aku tak ingin membuat sofie sedih ,aku tak mau mengkhianatinya, biar bagaimna pun aku harus tetap menjaga persaan istriku.

itulah kenpa kadang ketika bunda justru terlihat lebih perhatian dengan Rahma ego ku sedikit terusik dan berujung aku yang emosi ,

bayangkan saja bunda begitu sayang dengan Rahma tapi dengan sofie menantunya sendiri bunda biasa saja.

aku dan kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang