1

48 3 2
                                    

Aku bisa melihat mu
Aku ada di dekat mu, tapi hanya aroma parfum mu yang ku cium.

Aku melihat mu tersenyum, melihat mu tertawa tapi bukan aku alasan mu tersenyum, bukan aku alasan mu tertawa tapi dia wanita munggil nan manis yang ku tau bernama sofia, entah mengapa melihat mu tertawa dengan nya membuat dada ku sesak seperti ada beban ber ton ton yang menggajal.

"assalamualaikum"

Suara salam membuyarkan lamunan ku

" Wa 'alaikumus salam,

eh bunda kapan datang? "

Ucap ku sopan kemudian menyalaminya
Bunda menatap ku sendu, aku hanya bisa tersenyum

" sudah lama, sudah cukup untuk melihat mu melamun, nak bunda senang kamu bertahan untuk anak bunda, tapi jika sakit lepaskanlah nak "

" hufff" aku menghembuskn nafas berat seolah ingin semua beban ku lenyap

"Rahma akan bertahan bun, demi anak yang Rahma kandung, aku akan menyerah jika mas Indra sendiri yang meminta ku pergi bunda"

"Bunda tau ini sulit Rahma tapi dengan keadaan Indra yang amnesia sulit untuk mengingat mu nak"

"biarlah waktu yg menjawab bunda, Alloh bersama Rahma, Rahma tak sendiri ada anak yang harus Rahma pikirkan masa depan nya"

"Tapi nak Indra sama sekali tidak mengingat mu, bahkan dia menikahi mantan kekasihnya di depan mata mu nak bahkan di saat kamu hamil 7 bulan, nak kamu ingat itu kan"

"Rahma iklas bunda biar seperti ini dulu suatu saat mas Indra pasti mengingatnya"

" bagaimana jika Indra tak mengingat mu nak?? "

" bunda tidak usah di bahas lagi, oh iy bunda bawa apa itu"
aku berusaha mengalihkan pembicaraan entah kenapa membahas ini membuat hatiku berdenyut sakit, aku memperhatikan tas yang di jinjing bunda Sinta

"oh ini Bunda bawa susu buat kamu kamukan lagi hamil jadi harus sehat "

aku tersenyum simpul, menerima uluran tas dari bunda Sinta

" Terimakasih bunda, bunda selalu repot kemarin buah sekarang susu, hmm Rahma jadi merasa bunda itu seperti ibu yang udah pergi "

Raut wajah ku berubah sendu,, tapi tak lama ku coba tersenyum lagi

" us kamu ini ngomong apasih, bunda juga ibu kamu, sini bunda peluk "
aku mendekat, kemudian di peluk erat oleh bunda Sinta dan di mengecup singkat keningku

" bunda, kapan datang, kok udah di dapur aja, "

Suara mas Indra terdengar lantang ,ia berjalan ke arah bunda dan mencium tangannya

"Dasar anak nakal, bunda salam dari tadi nggak kamu jawab ya udah bunda masuk aja'"

"Hehehe ,maaf bunda tadi aku gak denger "

"Wah bunda baik bnget bawa susu buat Rahma, tu Rahma lihat bunda aku aja sayang sama kamu masa iya sih suami kamu ninggalin kamu gitu aja, ???"

deg jantung ku terasa di remas, andai kamu tahu mas, kamulah suamiku itu

"Jangan jangan kamu wanita nakal yang hamil di luar nikah ya??"

Allahu Akbar, kuat kan hatiku ya Rab, sabar Rahma mas Indra sedang sakit kamu harus memaklumi itu, ujar ku dalam hati

" Stop Indra kamu bicara apa, Rahma itu wanita baik baik kamu harus tahu itu"

aku menunduk diam meremas bajuku hingga kusut dada ku terasa nyeri mendengar ucapan mas Indra, sedangkan mas Indra bersikap seolah tidak berbuat kesalahan

"Bunda ini kan rumah aku sama sofie, dulu janji kan kalo aku nikah bunda bakal ngasih rumah ini buat kado pernikahan, tapi kenapa bunda titipin wanita tanpa suami ini di sini sih bun bikin bete aja"

"Indra kamu gak boleh gitu sama Rahma"

"Cih ,bunda juga lebih sayang sama dia dari pada sofie, kamu itu sadar diri donk Rahma, kamu bisa ada disini karena bunda maksa buat nampung kamu, seharusnya kamu sebagai wanita sadar, kamu gak mikir perasaan sofie yang tersisihkan karena kamu ada disini?"

Tes air mata ku menetes ,hancur sudah pertahanan ku,

,,,,,,,,,,,,,,,,

Hai dear maaf ya part satu nya masih abstrak ,maaf typo bertebaran😄

aku dan kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang