01 | Kangen

3.8K 205 43
                                    


Fangirl

Satu kata berjuta cerita.
Bukan fangirl berduit yg bisa nonton
semua konser oppa.
Bukan fangirl yg bisa datengin
fanmeet oppa.
Bukan lagi fangirl yg bisa
beli semua album oppa.
Tapi, gue fangirl modal cinta dan kuota

[ Hani, 2018 ]

Cekrek.

Suara itu membangunkanku dari tidur pulas dengan posisi duduk dan meneteskan sedikit air dari ujung bibir kering tanpa lipblam ataupun lipstik hingga membuatku tersadar.

Oh tidak! Sepertinya dia baru saja memotretku.

Argh sial. Ini melanggar hukum!

Mataku sedikit membuka pelan dan mengintip memastikan seseorang yang tengah duduk disamping kiriku dengan ponsel yang berada di tangannya.

Bagaimana ini?

Bangun malu atau melanjutkan tidurku menahan malu?

Aku memutuskan untuk tetap memejamkan mata. Mengulet dan merubah posisi tidurku menghadap jendela bus.

Siapa lelaki itu?

Pertanyaan itu terlintas dipikiranku. Ia mengenakan seragam osis SMA lengkap dengan topi. Aneh. Sepertinya rambut di kepalanya sudah dipangkas habis. Itu mungkin alasan mengapa Ia mengenakan topi. Hei! mengapa aku memikirkan hal yg tidak penting.

Topi itu membuatku penasaran sekali dengan wajah dibaliknya dan ingin melihat siapa lelaki yang berani-beraninya memotretku tanpa izin!

Nyaliku menciut untuk menegurnya. Batinku berkata "Jangan lawan, lebih baik pura-pura saja tidak tahu. Ini benar-benar memalukan!"

Tak lama setelahnya, Ia turun dari bus di halte pertama di depan sekolah berpapan SMA 57 dan sangat sangat membuatku lega. Nafasku benar-benar berfungsi dengan baik kali ini.

06.35 AM. Lima menit lagi, kakiku sampai di sekolah yang cukup membuatku bangga karena prestasinya. SMA 101 Fandom. Sekolah yang cukup bergengsi. Berisi sekumpulan orang-orang yang berprestasi. Tapi tidak denganku, aku hanya seorang fangirl yang senang bermimpi.

[ SMA 101 Fandom ]

Aku melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah kesayanganku ini, di sampingnya pula tak lupa berdiri salah satu guru kedisiplinan yang siap menyapa dan mengecek tiap sudut seragam yang harus lengkap tanpa celah sedikit pun. Pak Joko namanya.

"Selamat pagi Pak" sapaku terlebih dahulu sambil menyalaminya

"Pagi" jawab Pak Joko ketus

Beliau membiarkanku masuk karena aku memakai seragam yang lengkap kali ini. Biasanya? Tertinggal dasi yang terkadang lupa. Sedangkan, tak sedikit murid yang masih berdiri bersiap menerima hukuman dan sanksi.

Aku berjalan menaiki tangga menunju lantai 2, ruang urutan ketiga dari pojok kanan, adalah kelas berpapan 11 - 4 yang kini aku tempati.

[ 11 - 4 ]
Author POV

Kelas ramai, jam menunjukan pukul 06.50 AM. Tepat 10 menit sebelum bel, sebuah notifikasi dari ponsel tipis milik siswi perempuan dengan rambut hitam pekat dikucir satu berbunyi.

Fangirl × Fanboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang