Ini kisahku. Tidak ada satupun dari kalian yang bisa menghakimiku. Aku sebagai manusia, sama seperti kalian, memiliki hak untuk menentukan jalan hidup ku. Aku tidak peduli dengan semua caci maki dan segala nyinyir-an kalian. Yang terpenting, aku sudah berani melantangkan impian yang ada di dalam hatiku.
Angin meniupi wajahku seraya membawa kedamaian ke dalam hati untuk memberi tahu bahwa aku berhak untuk bahagia. Bunyi gemercik air menenangkan pikiran dan hati ku. Api di tempat perapian itu membawa kehangatan pada malam hari yang dingin ini. Tanah yang kupijak mengingatkan dimana keberadaanku sekarang. Rumah. Ya, rumah tangga yang kubangun dengannya.
"Nino, kamu ngga kedinginan ?" Syamsir memelukku dari belakang. Bibirnya mengecup pelan tengkuk leher ku yang membuat tubuh ku sedikit bergetar. "Ah, dingin memang. Maukah kamu memelukku ?" Lengan kokohnya mengapit tubuh mungilku. Ia menarik tubuh ku pelan dan membawa ku ke dalam dekapannya. Dan malam ini, kami habiskan untuk menjadi saksi hidup bahwa langit pada malam hari beserta bintang dan bulan merupakan salah satu anugerah terindah dari tuhan.
Syamsir Agus M.
Agustino Putra Rahadian
HAI GUYS!!! NGEHEHEHEHE :D
Maaf untuk kualitas foto si Syamsir yang jelek. Tapi dia ganteng banget kan ?? Oh ya sama Nino entah kenapa aku kebayang doi. Maaf banget untuk semua, aku ngga maksud untuk menjelekkan dia. Hanya saja dia sangat imut, sangat pas untuk nino. Tapi harusnya lebih kurus lagi sih hehehehe.
Semoga kalian enjoy ceritanya ya, ENJOY!!
YOU ARE READING
Both of Us (Nino x Syamsir)
Любовные романыNino tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dalam hidupnya. Ia menghitung mundur detik-detik kehancuran dalam hidupnya. Sayangnya, Syamsir menghentikan jarum yang bertugas menghitung mundur itu. Oh tidak, bahkan ia mematahkannya! "Selama ada aku, ak...