2 - Feelings

1K 135 17
                                    

June melempar tasnya ke sembarang arah dan berbaring ke tempat tidurnya yang berwarna grayish. Diambilnya bantal yang tergeletak dan dipeluknya erat.

Ia juga melihat sebuah plushie corgi, kesukaannya. June mengambilnya dan memeluknya juga. June memang terobsesi dengan corgi stuff. Cuma ngeliat pantat corgi saja sudah bisa membuatnya tenang.

Gak jelas emang.

Ia berbaring menghadap kesamping, dan mulai melamun.

June tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan Bobby saat jam segini.

Walaupun dengan melihat Bobby hanya membuatnya mengingatkannya pada kenangan-kenangan yang tak mengenakkan, hatinya masih berdebar-debar.

June masih menyukai Bobby? Tentu saja.

Bobby adalah cinta pertamanya.

Orang yang pertama kali June biarkan untuk memiliki hatinya.

Fyi, June adalah orang yang keras kepala dan susah untuk membuka hatinya untuk orang lain. Dan Bobby adalah yang pertama membuat seorang June berlagak seperti seorang gadis yang jatuh cinta.

Sayangnya Bobby malah menyia-nyiakan kesempatan itu.

June menghela nafasnya. Sedikit menyesal karena menolak ajakkan Donghyuk untuk makan siang, sekarang perutnya malah menjerit-jerit. Tapi June hiraukan saja. Nafsu makannya sudah hilang.

June memandang langit-langit kamarnya. Tapi ia melemparkan pandangannya begitu pintu kamarnya diketuk. Suara berat yang khas terdengar.

"Jun."

"Gue mau bicara sama lo."

June segera bangkit dan duduk di atas tempat tidurnya. Ia tau betul siapa pemilik suara itu.

Bobby.

Belum sempat membalas untuk menolak, Bobby sudah masuk duluan ke dalam kamar June.

Pemuda itu berjalan mendekati June, tapi langkahnya terhenti karena June menatapnya dengan tajam.

"Ngapain lo kesini?"

"Jun, gue mau minta maaf."

"Buat apa?"

Bobby menghela nafas. Semua ini salahnya kenapa June bersikap seperti ini.

"Gue minta maaf karena gue salah. Lo boleh ngelampiasin semua kemarahan lo ke gue. Tapi tolong, beri gue kesempatan. Maafin gue, Jun. Gue udah gak tahan kalo kita kayak gini terus." Bobby perlahan mendekati June kembali.

Mendengar permintaan maaf dari Bobby, membuat June sedikit terkekeh geli. Ia muak.

"Minta maaf? setelah apa yang lo lakukan ke gue?"

"Jun, gue-"

"Gue udah terlanjur cinta sama lo, Bob. Lo nyadar, kan? Saat gue baru pertama kali ngekos disini, lo ngasih semua perhatian lo ke gue. Dan gue, dengan bodohnya terlena akan perhatian lo itu."

Bobby terdiam setelah mendengar perkataan June.

"Akhirnya gue sadar, perhatian lo itu ga cuma untuk gue. Perhatian lo itu BUKAN ditujukan hanya untuk gue, tapi juga untuk 'dia'." timpal June.

"Jun, gue sama 'dia' itu beneran cuma temen deket. Kita udah temenan dari SD."

"Terus? Apa peduli gue?"

Bobby memijit keningnya dengan kedua jarinya. Ia tidak tau harus bagaimana lagi menjelaskan semuanya agar June mengerti.

"Gue ngeliat pake mata gue sendiri, Bob. Lo nyium 'dia' didepan gue. Tepat di bibirnya. Lo bilang itu temenan?" lanjut June.

Wajah June memerah karena menahan emosinya. Matanya terasa memanas.

"Dan bodohnya gue udah kasihin apa yang menjadi milik gue ke lo tanpa tau apapun yang lo lakuin dibelakang gue."

Sebenarnya Bobby ingin langsung memeluk June dan mengusap-usap kepalanya agar pemuda yang lebih muda 2 tahun darinya itu tenang. Tapi itu bukan ide yang bagus untuk dilakukan saat ini. June sudah sangat membencinya.






"Jun." Bobby melenyapkan jeda seusai June melampiaskan emosinya.

"Gue tau ini ide yang bodoh. Tapi... Gue bakalan nunggu sampe lo bisa ngebuka hati lo lagi ke gue."

Bobby berbalik dan berjalan keluar dari kamar June.

June tidak merespon apapun. Sedikit demi sedikit June mulai mengingat kembali kejadian yang ia alami.

Alasan kenapa seorang June, bisa membenci Bobby.

*******

A/N : Halo, maaf karena update-nya kelamaan karena akhir-akhir ini sibuk :') Terima kasih sudah membaca ff ini !

Don't forget to follow me, vote, and leave comments! ♥️

UNLOCKED | JunBob [iKON Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang