4 - Crazy

1.3K 125 28
                                    

-Flashback-
(ini berkisah dari awal June baru tinggal di kosan)

*******

Semenjak insiden susu, Bobby dan June semakin akrab. June jadi sering terbangun saat jam 4 pagi untuk menemani Bobby yang berkutat dengan tugas-tugas kuliahnya.

BAYANGIN

JUNE BANGUN JAM 4 PAGI

Ya, cuma nemenin Kak Bobby doang, kok.

Terkadang Bobby juga menjemput June pulang sekolah saat dirinya tidak ada jam kuliah. Karena itu, June mendadak tidak perlu lagi ditawarin--memaksa-- si Donghyuk untuk memberikan tebengan.

Bobby juga sempat membelikan makanan kesukaan June untuk June seorang.

Perhatian banget.

Baper? Deg-degan? iya dikit.

Naksir?

That's no no, bukan berarti June otomatis menyukai Bobby. He's not that crazy.

*******

June memicingkan matanya ke arah langit-langit kosannya dan menyenderkan punggungnya di atas sofa. Sudah 2 bulan ia tinggal disini, dan June mulai terbiasa. Ia bahkan sudah hapal akan kelakuan semua penghuni kosan.

Ya, jadi hari ini malam minggu. Yoyo, Chanwoo, Donghyuk, Bobby, Hanbin, dan June seperti biasa bergerombol mengendap di ruang tamu kosan.

Jomblo semua sih, makanya pada gabut.

"Eh, tadi gue beli DVD bareng temen gue. Niatnya mau nonton sendiri sih, tapi daripada kalian bengong mending kita nobar aja." Chanwoo membuka kantong plastik yang ia simpan di dalam laci meja.

"Film apaan? Jangan bilang ntu bokep ye." sahut Yoyo, merasa paling suci dan tanpa noda.

"Ya kagaklah. Najis bat nobar bokep sama lo pada. Ini tuh film baru! Gue sama temen gue sampe rela antri buat dapetin ni DVD!" Chanwoo sewot setelah mendengar perkataan Yoyo.

Hanbin tiba-tiba beranjak dari sofa yang didudukinya, sontak membuat yang lain kebingungan.

"Ah, gue baru inget kalo gue mesti ngerjain tugas. Gue balik ke kamar ya." ia yang daritadi hanya diam tiba-tiba membuka suaranya.

"Gak seru lo kak." Chanwoo mengerucutkan bibirnya.

Sang pemilik eye-smile melihat sekilas punggung Hanbin yang perlahan menjauh memasuki kamarnya.

Hanbin, Yoyo, dan Bobby itu kuliah di tempat yang sama. Cuma beda jurusan. Hanbin itu paling kalem dari semua penghuni kos disini. Dia lebih sering ngehabisin waktunya di kamar karena tugas-tugas matkul yang berjibun. Tipikal anak rajin.

June, Bobby, Donghyuk duduk di atas sofa. Sedangkan Chanwoo sama Yoyo goleran di lantai. Kemudian Donghyuk  pun mematikan lampu saat film sudah dimulai.

"Kok dimatiin sih lampunya?" tanya June.

"Biar dapet 'feel', bro. " sahut Donghyuk.

"Feel? Feel apaan? Emang kita mau nonton AADC 2?"

"Bego kebangetan lo, Jun. Ya kita mau nonton film horror, lah! "

'Mampus, kan gue penakut sama gituan.' pikir June terkejut akan kebegoa-- maksudnya kecerobohannya yang tidak menanyakan genre film yang akan ditonton. Tapi mukanya tetap selow.

Walaupun kelakuan June kayak preman pasar, tapi sebenarnya dia itu berhati helokiti.

Cia.

Kalo gak ikutan nonton, nanti dikatain cupu. Yaudahlah ya.

Akhirnya June hanya pasrah di tempat duduknya. Ia memeluk bantal kecil yang berada disampingnya sejak tadi. Ya, alibi seseorang yang takut sama film horror.

Adegan di film semakin lama semakin menyeramkan. Suara-suara teriakan saling beradu, apalagi didukung oleh efek suara yang bisa membuat jantung copot dari tempatnya.

'Kampret banget si Chanwoo, gosah gedein volumenya juga kali. Kasian orang tua yang pernah nonton bareng dia.' pikir June semrawutan.

June semakin merinding dibuatnya. Apalagi saat adegan waktu setannya menampakkan wujud.

'Ini lagi si setan, ngapain coba nampakkin diri sama ngejer manusia, bego. Gabut banget lo anjir sumpah.' begitulah kira-kira isi kepala June yang sudah dipenuhi sumpah serapah manisnya.

Ia sedikit menyembunyikan wajahnya dengan bantal kecil yang dipeluknya tadi. Tangan kirinya mencengkram sedikit permukaan sofa. Ingin rasanya ia cabut langsung ke kamar, tapi harga dirinya lebih berharga dan ia tidak mau menjadi bahan olokan anak lain.

Sungguh alasan yang sangat berfaedah.

Bobby yang sedang asyik menyimak tontonan didepannya menyadari bahwa June yang duduk disebelahnya bersikap aneh. Lelaki itu tersenyum kecil, ia perlahan-lahan mendekatkan tangannya ke tangan June yang sedang mencengkram sofa.

Kemudian Bobby menautkan jari-jari tangannya pada tangan pemuda yang sedang ketakutan itu dan segera menggengamnya erat.

June yang sedang ketakutan itu malah tambah kaget karena tangannya tiba-tiba digenggam seseorang.

Kalau itu Donghyuk, mau dijotos langsung, katanya.

Ia menoleh kesamping. Pandangan matanya beradu dengan Bobby.

'Kak Bobby?' pikir June.

Tiba-tiba June merasa jantungnya berdebar tidak karuan.

Bobby memajukan sedikit wajahnya. Ia berbisik hampir tidak mengeluarkan suara agar yang lain tidak sadar. June membaca gerakan mulutnya.

"Ta-kut, ya?"

Kedua mata June terbelalak. Ia menahan semburat merah yang muncul pipinya. Lelaki yang mempunyai tangan yang lebih besar darinya itu hanya tertawa kecil.

June merasa ragu, tapi genggaman tangan lelaki itu membuatnya tenang. Perlahan-lahan ia membalas tautan dan genggaman tangan Bobby.

Hangat.

Bobby mempersingkat jarak diantara mereka berdua.

"Jang-an kha-wa-tir, ga-a-da yang ta-u." kata Bobby, masih tanpa suara.

"Lo nge-ge-me-sin bang-et ka-lo la-gi ta-kut ka-yak gi-ni." Kemudian ia memberikan cengiran khasnya.

'Ah, sial.' pikir June.

Mereka berdua tetap mempertahankan posisi itu dan lanjut menonton film yang diputar. Bobby doang yang nonton, June sih enggak. Ia memang ingin perhatiannya teralihkan dari film laknat itu, tapi akhirnya ia malah salting karena perlakuan lelaki disampingnya ini.

Apa?

June bilang dia tidak gila karena ia belum menyukai Bobby?

Lupakan

Karena saat ini juga dia sudah tergila-gila dengan Lelaki itu.

*******

A/N : Sungguh maaf banget baru bisa update sekarang :')) karena sekarang sedang puasa jadi yang fluff" aja ya wkwkwkwk

Jangan lupa Comment & Votenya, Hope yall enjoyed it! 💕💕💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNLOCKED | JunBob [iKON Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang