Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Para siswa berhamburan berlari keluar kelas. Naya dan Chintya langsung keluar kelas dan berjalan ke ruang guru.
"Ayo buruan, Ci"
"Sabar Nay elahh"
Saking terburu-burunya Chintya tak sengaja menabrak salah seorang siswa bertubuh jangkung, dengan gaya sok preman yang kapan saja membuat jantung para siswa berdegup kencang, siapa lagi kalau bukan Alaska.
"Sorry" ucap Chintya dingin tanpa berniat menoleh ke arah Alaska
Baru saja akan melangkah, lengan Chintya ditahan oleh Alaska yang kini menatapnya tajam. Naya yang tidak mau ambil pusing langsung berlari menuju ruang guru dan meninggalkan Chintya bersama Alaska.
"Naya, anjir, lo ninggalin gue sama cowok brengsek ini sih? Woy, Naya!!" teriak Chintya yang kesal dengan tingkah Naya yang seenaknya
"Gimana hah?! Ditinggalin kan lo?! Ayo ikut gue" Ucap Alaska yang kini mendapat tatapan sinis dari Chintya
"Lepasin tangan gue njir, sakit bego, apaan sih lo" ucap Chintya dengan ketus
"Bantuin gue dulu, baru gue maafin lo"
Chintya yang kini heran langsung menatap Alaska dengan tatapan curiga. Alaska yang merasa diperhatikan langsung menoleh. Chintya yang ketahuan memperhatikan langsung mengalihkan pandangannya.
"Kenapa lo ngeliatin gue?!" ucap Alaska dingin
"Lo aneh, kena angin apa lo minta bantuan gue?"
Alaska langsung menarik lagi lengan Chintya dan membawanya ke belakang taman sekolah. Chintya yang kini bergidik ngeri langsung to the point.
"Apaan sih yang harus gue bantu?" tanya Chintya ketus
"Bantuin gue Kimia"
"Anjir, gue kira apaan, ogah, belajar aja lo sendiri sana"
"Gue mohon, tolongin gue"
Chintya merasa terkejut seorang Alaska memohon padanya, bukan kah sekarang ia harus merasa terhormat?
"Cuih, mana sudi gue"
"Gue bakal bantuin lo, apapun itu"
Chintya yang merasa hal ini tidak boleh disia-siakan langsung mengangguk. Alaska langsung bersorak dan membuat suasana menjadi lebih hidup.
🌠🌠🌠
"Ini namanya neutron, nah kalo mau cari neutron itu mesti mengurangi nomor atom sama massa atom, baru lo bisa dapat hasilnya" Ucap Chintya sambil menjelaskan dengan jelas pada Alaska
"Oh gitu, ya deh, ngerti gue"
Keduanya lalu bertatapan. Entah apa yang ada dipikiran mereka, yang jelas keduanya masih terus bertatapan. Tak lama kemudian Naya menghampiri keduanya sambil menggebrak meja.
"PACARAN YA KALIAN HAYOO" Teriak Naya yang membuat Alaska langsung meninggalkan keduanya
Alaska berjalan menjauh dan membuat Naya terdiam. Chintya hanya tertegun sambil menatap punggung Alaska yang semakin menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroy
Novela JuvenilSeperti kisah ini, disini semuanya terangkum seperti punya rasa tapi tidak tau cara mengungkapkannya, jatuh cinta sendirian, atau mungkin hanya teman. Bagaimana perihal dia yg masih terbayang seseorang dimasa lalunya? Akan kah ada kisah, atau berakh...