"Jacob sampai kapan kamu sendiri? Apa perlu mami carikan perempuan lain?" tanya sang ibunda Jacob William , Mrs.Meghan William.
"Mami, aku tidak ingin terikat dalam pernikahan dulu. Aku ingin bersenang-senang" ujar Jacob malas.
"Apa kamu punya pacar?" tanya Meghan. Jacob hanya menganggukan kepalanya.
"Siapa!?" tanya Meghan dengan mata berbinar.
Jacob menunjuk jarinya kearah pintu yang baru dibuka dan berkata "Dia pacar Jacob, mam"
Sontak Tasya menjatuhkan gelas yang ia bawa dan memekik terkejut.
"Sir! Ap-apa maksud anda? Kenapa anda bilang seperti itu kepada Mrs.William?" Tasya bertanya dengan wajah gelisah. Setelah insiden dirinya menjatuhkan gelas, tiba-tiba ia dipeluk Mrs.Willam ibunda Jacob. Dan ia diundang untuk makan malam besok.
"Tentu saja, agar mamiku tidak menjodohkan diriku" jawab Jacob tenang. Tasya menghembuskan nafas lelahnya. Lelaki itu tidak pernah tau apa yang dirasakan dirinya.
"Lalu bagaimana ini, sir?" tanya Tasya.
"Bagaimana apanya?" tanya balik Jacob. Tasya menggerang kesal.
"Oh maksudmu, setelah kejadian ini? Kita lanjutkan drama ini sampai satu bulan kedepan. Lalu, aku akan berkata jika kita sudah putus. Selesai masalah" ujar Jacob tanpa beban.
"B-baik sir" kemudian Tasya keluar dari ruangan Jacob. Ia merasa dirinya seperti boneka.
----
"Astaga cantiknya" ujar Meghan sambil memeluk Tasya. Sedangkan wanita yang dipeluk hanya tersenyum palsu.
"Mami, kapan kita masuk?" tanya Jacob membuat menyudahi pelukan kedua wanita itu.
"Oh iya, maaf ya mami terlalu senang karena menantu mami datang" lalu mereka berjalan masuk kedalam. Tasya melihat kearah ruang tamu , ada satu orang paruh baya yang Tasya ketahui adalah ayah Jacob, Mr. Julian Conor Willam.
Tetapi sebelah Mr. Julian, Tasya tidak tau siapa itu.
"Tasya kenalkan dia kakak Jacob" ujar Megha sambil memperkenalkan kakak Jacob.
Perempuan itu mengulurkan tangannya kearah kakak Jacob "Tasya"
"Max" jawabnya datar.
"Malam Mr.Julian" sapa Tasya kepada ayah Jacob.
"Malam Tasya, panggil Papa saja karena kamu akan menjadi menantu papa" ucapan Julian membuat Tasya membulatkan matanya.
Max menatap intens Tasya. Jacob yang melihat pandangan sang kakak, mendecak kesal.
"Jangan melihat pacarku seperti itu" ujar Jacob tajam. Meghan terkikik geli mendengar ucapan posesif anaknya.
"Sudah-sudah ayo kita ke ruang makan" ujar Meghan. Lalu mereka berjalan menuju ruang makan.
"Kau duduk disebelah mami saja" ujar Jacob saat melihat Max hendak duduk disebelah Tasya.
Max tidak menghiraukan ucapan Jacob. Dan tetap duduk disebelah Tasya.
"Shit!" umpat Jacob pelan.
"Jackie, Mami dengar umpatanmu" ujar Meghan.
"Mami, jangan panggil aku Jackie." rengek Jacob kesal. Rengekan Jacob membuat Tasya tertawa kecil.
"Kamu cantik kalau ketawa" ujar Max sepontan. Jacob berdiri dari tempat duduknya hendak menghantamkan pukulannya kepada sang kakak tetapi dihalangi oleh Tasya.
"Sudah jangan bertengkar" ujar Tasya menenangkan Jacob. Lelaki itu mendesis, kemudian duduk kembali dengan kesal.
Sejak selesai makan hingga perjalanan pulang Jacob terus terdiam dengan wajah kesalnya.
"Sir?" Tasya memecahkan keheningan didalam mobil. Jacob hanya terdiam tidak menjawab perkataan Tasya.
"Kenapa anda marah saat Max berkata jika saya cantik? Apa anda cemburu?" ucapan Tasya membuat Jacob membelakan matanya.
'Apa benar aku cemburu?'
--------------KALAU ADA YANG BINGUNG KENAPA DIROMBAK CERITANYA. SOALNYA CERITA PERTAMA INI TERLALU CEPAT ALURNYA. DAN AKU BAKALAN GANTI.
DI MY BOS YANG BARU INI KALIAN BAKALAN KETEMU ORANG BARUU.
KALAU TANYA LAGI KENAPA PENDEK. SOALNYA AKU GASUKA TERLALU PANJANG CERITANYA. AKU SIMPEN AJA SETENGAHNYA BUAT SELANJUTNYA. OKAY
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bos [REVISI]
Short StoryCerita Khusus 21+ anak kecil dilarang mampir!! Cerita yang sudah ditandai '✔' itu sudah direvisi dan berbeda dengan alur cerita yang lama.