3✔

79.9K 1.5K 39
                                    


18+

"Sir?" Tasya memecahkan keheningan didalam mobil. Jacob hanya terdiam tidak menjawab perkataan Tasya.

"Kenapa anda marah saat Max berkata jika saya cantik? Apa anda cemburu?" ucapan Tasya membuat Jacob membelakan matanya.

'Apa benar aku cemburu?'

Tiba-tiba tawa Jacob menggema didalam mobil. Tasya terkejut dengan Jacob yang tiba-tiba tertawa.

"Saya cemburu? Dengan kamu hah!? Dalam mimpi" ujar Jacob sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Tasya hanya tersenyum kecil menanggapi ocehan Jacob.

/

"Mr.Max" Tasya langsung berdiri saat melihat Max ada di depannya.

"Halo, Tasya. Jacob ada didalam?" tanya Max.

"Iya"

"Jackiee" sapa Max saat melihat adiknya mengurus kertas-kertas di meja kerjanya.

"Kau sangat sibuk ya" lanjut Max. Jacob tidak menjawab.

"Bolehkah aku pinjam pacarmu" ucapan Max membuat Jacob menatap tajam sang kakak.

"Langkahi dulu mayatku baru kau bisa meminjamnya" ujar Jacob posesif.

Max tersenyum miring dan berkata "Kenapa kau marah, kalian hanya berpura-pura pacaran bukan? Jadi aku bebas mendekatinya. Lagipula Tasya terlihat menyukaiku"

"Kau" Jacob terkejut juga kesal dengan perkataan sang kakak.

"Pergi sebelum kau masuk rumah sakit" ujar Jacob tajam.

"Oke. Oh ya aku tunggu di depan. Kita akan makan siang bersama" ujar Max. Jacob mengambil nafas kemudian menghembuskannya.

"Hai Tasya" sapa Max.

"Hai Mr.Max"

"Sini" Tasya berdiri kemudian menghampiri Max. Tiba-tiba Max menarik tangannya dan mencium bibirnya.

"Balas ciumanku" bisik Max disela-sela ciuman mereka. Tasya yang masih terkejut ia membalas ciuman Max.

"Eheemmm" deheman seseorang membuat mereka berdua menghentikan ciumannya.

Tasya menundukan wajahnya menahan malu.

"Jika ingin berpacaran, jangan disini" ujar Jacob dingin kemudian melenggang pergi.

"Aku sudah tau. Sampai jumpa lagi" ujar Max sambil mengecup bibir Tasya dan mengikuti Jacob dari belakang.

/

Selama makan siang, Jacob menahan amarahnya untuk tidak menghajar sang kakak.

Dia kesal. Kenapa Max yang mencium Tasya terdahulu. Mengapa bukan dia.

"Kenapa wajahmu?" tanya Max.

"Tidak apa-apa" Jacob menjawab dengan wajah datar. Max menahan senyumnya. Ia berhasil.

"Aku suka Tasya. Dan aku berniat melamarnya secepatnya" ujar Max dengan matar binar.

"Nikahi saja" ujar Jacob kesal. Max terkekeh melihat tingkah laku Jacob.

/

"Tasya cepat masuk keruanganku!" Jacob yang baru datang langsung menyuruh sekertarisnya untuk menuju ruangannya.

"Duduk" perintah Jacob. Tasya menurut ia duduk di sebelah Jacob.

"Bagaimana rasanya dicium kakakku!?" tanya Jacob sedikit kesal. Tasya menundukan kepalanya. Ia malu.

Jacob yang melihat wajah Tasya merona menambah kekesalannya.

"Jangan dekati dia lagi!" perintah Jacob.

"Anda siapa?"

"Berani kau bertanya!? Kau milikku tidak ada yang boleh memilikimu selain diriku" ujar Jacob tajam.

"Sir" lirih Tasya menahan takut.

"Sekarang duduk disini" Jacob menepuk pahanya. Tasya ragu untuk duduk paha Jacob.

"Sekarang!" Tasya langsung duduk menghadap kearah Jacob di paha pria itu.

Jacob melihat rok Tasya yang tersingkap. Pria itu mengusap pelan paha perempuan cantik itu.

Tiba-tiba Jacob mencium bibir Tasya. Perempuan itu memberontak.

"Diam!" bisik Jacob disela-sela ciumannya.

"balas ciumanku!" lanjutnya. Tasya membalas ciuman pria itu sedikit kaku. Tasya akui jika ciuman Jacob lebih nikmat dibandingkan Max.

"Ehmmm" desah Tasya saat merasakan tangan Jacob meremas payudara perempuan itu.

Ciuman Jacob turun menuju leher Tasya. Tangan Jacob perlahan membuka kancing kemeja milik perempuan itu.

Jacob melihat payudara Tasya yang masih tertutup bra pink. Jacob menyingkap bra itu. Dan mata pria itu melihat dada bulat sang sekertaris.

"Sir" desah Tasya saat Jacob mencium pucuk payudaranya. Kepala Tasya mendongak dan mulut terbuka menikmati permainan Jacob.

Tangan Jacob menuju rok Tasya. Dan ia menemukan kewanitaan perempuan itu.

Pria itu membuka celananya dengan tergesa-gesa. Saat hendak memasukan kejantanannya Jacob mendengar suara sang ibunda.

"Shit!" umpat Jacob. Kemudian pria itu merapikan dirinya.

"Kita lanjutkan nanti" ujar Jacob sambil mencium bibir Tasya sebentar. Lalu membuka pintu ruangannya.

________________________________

Vote ⭐

Comment💬

Follow👥

My Bos [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang