"Dubai!?" Tasya memekik terkejut juga senang karena ia akan diajak ke Dubai untuk bekerja .
"Sekarang pulanglah bersiap-siap besok kamu ke rumah saya dan kita berangkat bersama" Tasya mengangguk dengan girang. Siapa yang tidak mau pergi ke luar negri dibayari oleh kantor. Meskipun tujuannya untuk bekerja. Tapi, bisalah diwaktu yang tidak terisi digunakan untuk mengelilingi kota Dubai.
--lilyfjames--
Tasya berjalan malas, ia membayangkan jika dirinya akan tidur dikamar mewah dengan kasur empuk dan luas. Tapi semua bayangan itu ambyar saat Jacob berkata dengan santai "Kamu tidur denganku"
"uang bapak habis ya? Sampai menyewakan kamar untuk saya saja tidak bisa" ujar Tasya kesal.
"Tidak, uangnya saya simpan untuk pernikahan kita" ucapan Jacob membuat Tasya memalingkan wajahnya agar rona pipinya tidak terlihat. Tasya mengulum bibirnya menahan senyuman.
"si bapak bisa aja pingin saya tendang apa" gumam Tasya dengan bahasa Indonesia. Yang kebetulan Tasya bisa berbahasa Indonesia karena Tasya pernah sekolah di Australia dan diajari sedikit-sedikit di sekolahnya dulu tentang Indonesia juga bahasanya.
"Kamu bilang apa?" tanya Jacob tidak mengerti kata Tasya.
"Lupakan" ujar Tasya.
Esoknya Tasya dibuat kesal dengan Jacob karena pagi-pagi sudah berteriak.
"Bapak meetingnya masih satu jam lagi" ujar Tasya kesal.
"Saya lapar, Tasya!"
"Jackieee kau bisa turun hotel dan pergi ke restoran hotel disana ada banyak makanan gratis" ujar Tasya masih memejamkan matanya.
"Jangan panggil aku dengan nama seperti itu!"
"Sudahlah awas kamu jika nanti merengek memintaku untuk menemanimu jalan-jalan" Jacob mendengus kesal.
Tasya membuka mata, lalu ia berdiri dan menyusul Jacob.
"Tunggu!" Jacob berhenti dan tersenyum lebar.
"Oh! Jadi diancam dulu baru mau ikut!?" Jacob melirik sinis Tasya dengan wajah bangun tidur.
Tasya cemberut dan tidak menanggapi ocehan Jacob. Di restoran hotel itu ada dua pilihan memesan makanan yang langsung dibuat oleh chef hotel itu atau mengambil makanan yang sudah siap saji.
Jacob memilih makanan yang langsunh dibuat oleh chef. Sedangkan Tasya tidak ingin membuang-buang waktu untuk menunggu makanan padahal didepannya sudah ada banyak makanan yang sudah siap dimakan.
Saat hendak berdiri Tasya dikejutkan oleh seorang lelaki yang sedang bermain hp tak jauh dari tempat duduknya.
Seketika Tasya langsung duduk dan menutupi wajahnya dengan menu makanan.
"Kau tidak jadi ambil makanan?" tanya Jacob.
"Tidak pesankan aku sama denganmu" Tasya melihat sedikit kearah belakang Jacob.
"Siapa yang kau lihat" tanya Jacob sambil menoleh kebelakang.
"Jangan menoleh" bisik Tasya kesal. Disaat yang tepat mata Tasya bertubrukan dengan mata lelaki itu.
Tasya semakin panik saat lelaki itu berdiri dan menghampirnya.
"Tasya!" sapanya girang.
'mati aku'gumam Tasya sambil memejamkan matanya.
_________________________________
Maaf ya kalau direvisinya lebih sedikit dari biasanya soalnya aku gabisa manjangin ceritanya di setiap part karena takutnya nanti partnya jadi 20 an ga bakalan seru kalau partnya cuma ada 20. Maka dari itu setiap part selalu 400 kata aja soalnya biar partnya banyak juga imajinasiku lagi hilang ntah kemana. 😂😂
Terima kasih sudah membaca ❤
Jangan lupaVote⭐
Comment💬
Follow💓
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bos [REVISI]
Short StoryCerita Khusus 21+ anak kecil dilarang mampir!! Cerita yang sudah ditandai '✔' itu sudah direvisi dan berbeda dengan alur cerita yang lama.