Panggil aja Alea, jangan cari masalah!
💭💭💭
Sekolah Menengah Atas, disebut sebagai sekolah yang paling banyak kisah kisah pertemanan, persahabatan bahkan percintaan juga pencitraan. SMA Matahari mempunyai berbagai murid yang mempunyai ciri khas masing-masing, mulai dari yang nakal, bandel, pendiem, ganteng, cantik, tukang tidur, tukang ribut dan yang lainnya. Tidak seperti sekolah swasta lainnya yang hanya menerima murid berdisiplin tinggi serta mempunyai prestasi. SMA Matahari memang salah satu sekolah swasta.
"KENAPA LAGI INI !" teriak Bu Dina saat berjalan mendekati kerumunan murid murid yang terdengar berisik.
"itu bu rana sama alea berantem lagi gara gara Rana numpahin minuman ke rok alea, gawat bu tolong mereka!" ucap Nira khawatir.
Semua para murid minggir dan memberi jalan untuk Bu Dina yang sudah memuncak emosinya karena melihat dua orang muridnya bertengkar untuk ke - tiga kalinya, apa mungkin lima enam tujuh, sudah sering.
"KALIAN CEPAT KE RUANG BP!" perintah Bu Dina.
Setelahnya, kedua cewek yang berpenampilan acak acakan karena bertengkar itu masuk ke ruangan bp yang berdekatan dengan ruang wakil kepala sekolah. Mereka masuk dengan wajah mereka yang masih terlihat emosi satu sama lain bahkan saling bertatapan. Yang satu rambutnya acak acakan sedangkan yang satu rok nya basar terkena air minum manis.
"SAYA PUSING! Kenapa sih kalian gabisa akur? Kalian itu berteman. Kenapa kalian ribut terus dan mau sampe kapan ribut terus? HEI! CEPAT CERITA ADA APA!" tegas Bu Dina.
Ranaya Agatha - cewek dengan kondisi rambut cokelatnya yang berantakan itu mengangkat kepalanya dan membuka suara.
"saya ga sengaja numpahin minuman saya!" ucap rana.
"BOHONG! Saya liat dengan mata saya sendiri kalo dia numpahin minuman itu ke rok saya dan yang saya tahu kalo minuman itu udah basi.." balas Alea.
Tettt!
Bel masuk kelas berbunyi, seluruh murid yang sedang melihat dua orang cewek di ruang bp dari kaca besar yang bening itu langsung bersorak karena bel sangat menganggu. Selang beberapa detik kemudian, Bu Dina membulatkan matanya dari dalam ruangan membuat seluruh murid takut dan segera masuk kelas.
"sudah, kalian boleh masuk kelas! sampai terjadi lagi, kalian berantem sama saya disini!" ucap Bu Dina.
"ngapain amat gue berantem sama lo" ucap Rana keceplosan.
Alea mendekati telinga Bu Dina. "dengerin ucapan dia barusan pasti ibu emosi... saya duluan"
💭💭💭
Alea Aubre
Gadis yang duduk di kelas 11 SMA ini biasa dipanggil Alea. Tomboi, cuek, galak, gasuka diperintah sama orang yang dia benci, tapi ada kebaikan dari hatinya yang tidak diketahui oleh siapapun. Alea selalu dibilang perusuh, pembuat masalah, tukang ribut dan punya kumpulan sama kakak kelas tetapi ada yang bilang jika dia pembela kebenaran dan memihak pada yang baik. satu sekolah dan guru saja tidak sanggup menghadapinya sendirian.
"jadi gimana? Rana ngaku ga kalo dia numpahin?" tanya Nira - teman dekat Alea.
"ya enggak lah, mana mungkin sih cewek centil kayak dia mau ngaku. Udah lah gue mau cabut" ucap Alea cuek.
Nira - cewek yang mempunyai hati tembok. dia adalah teman dekat Alea sejak masuk ke sekolah ini. Mulai dari sifat buruk dan sifat baik sampai kebiasaan baik buruknya Alea semuanya nira ketahui. Nama panjangnya Alnira iza.
"sampe kapan sih lo cabut terus, padahal selanjutnya pelajaran bu endang, si killer" ucap nira menatap Alea yang sedang mengikat tali sepatunya.
"sampe bu endang tahu kalo gue kentut di depan dia" ucap Alea.
Kantin sekolah dibagi menjadi dua, ada kantin depan dan kantin belakang. Kantin depan selalu diisi oleh para murid yang kutu buku, rajin, sopan, dan tidak berani melakukan hal berlebihan. Kantin depan juga ada koperasi dan tidak ada peraturan hutang, meskipun di bayar besok. Sedangkan kantin belakang selalu diisi oleh para murid yang suka cabut, bandel, berisik, suka bikin konser dengan gitar dan suara cemprengnya dan penghutang sejati.
Disana adalah tempat Alea dan kumpulannya berkumpul. Dimana salah satu meja makan kantin paling pojok menjadi tempat vip bagi alea dan pengikutnya. Posisi alea bukan bos dan tidak ada bos. Hanya saja, tidak ada satupun yang berani menentang keinginan Alea.
"siapa sih dia, anak kepala sekolah juga bukan 'kok ditakutin" ucap murid cowok yang melihat alea yang sedang duduk sambil makan bakso.
"gue emang bukan anak sekolah, gue anak orangtua gue! Kenapa? Lo gapunya orangtua? Kasian banget hidup lo" ucap alea.
Tak berani menjawab apapun untuk ucapan alea membuat cowok tadi berbalik arah untuk pergi. Untungnya saat itu Alea tidak terlalu serius memperhatikan, jika emosi, habislah murid tadi.
"bang ucup, nih uangnya ya sekalian sama hutang temen gue" ucap alea mengeluarkan uang lima puluh ribu rupiah dari saku bajunya.
"tengkyu neng alea, bilang ga nih sama temennya?" tanya bang ucup.
Alea berdiri. " gausah "
Pulang sekolah dengan langit yang dihiasi terik matahari membuat seluruh murid tampak kepanasan. Ada yang langsung pulang dan ada yang stay nongkrong dan ada juga yang ikut beberapa jadwal eskul. Alea, gadis yang tidak mempunyai eskul dan tidak akan minat. Alea langsung berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobil putih miliknya.
Cewek centil lagi.. batin Alea.
Rana dan temannya vivi dan sindy sedang asik bercanda bersama di dekat mobil kepunyaan rana dari kelas sepuluh hingga kelas dua belas yang artinya dia adalah kakak kelas Alea, sedangkan Alea duduk di kelas sebelas SMA.
"eh gue mau ngeluarin mobil gue dulu, girls kalian tunggu sini ya" ucap rana.
Tak ingin mendengar apapun di telinganya, Alea segera membuka pintu mobilnya dan menyalakan mesin hingga menjalankannya meskipun dia harus menunggu mobil cewek centil ini berjalan. Hingga belum berjalan.
TIN TIN !!
Alea membunyikan klakson mobilnya beberapa kali hingga emosi nya mulai naik, dan banyak murid yang memperhatikan bunyi mobil alea dan mobil rana. Karena menunggu adalah hal yang menyebalkan, jadi Alea turun dari mobil dan menghampiri rana.
"KELUAR LO!" teriak Alea emosi.
"KENAPA SIH, GA JELAS BANGET MARAH MARAH!" balas Rana yang turun dari mobilnya.
"lo galiat gue mau ngeluarin mobil hah! Cepet jalanin mobil lo kalo engga gue tabrak mobil murah lo dari belakang!" ancam Alea.
Semua murid yang melihat kejadian itu terkejut atas ucapan Alea. Tak terima dengan ucapan alea membuat Rana mulai marah dan masuk kedalam mobi, selanjutnya dia menjalankan mobil itu.
"coba ditabrak, seru tuh"
"harusnya jambak aja si Rana"
"ayoo alea tabrak aja!"
Tak ada yang bisa menghentikan langkah Alea.
Gadis tomboi yang selalu berpenampilan khas dengan dilipatnya lengan seragam, memakai kaos kaki pendek dan jarang memakai dasi. Begitulah.
-From Alea-
hola holi kawan semua, ada cerita baru dari @itsraesya tapi kali ini mau belajar untuk sudut pandang seorang cewek tomboi atau istilahnya bad girl.
#keepread
jangan lupa tinggalin jejak, Terimakasih:)
Alea Aubre
YOU ARE READING
from Alea
Teen FictionAlea Aubre- cewek tomboi, dan ditakuti ini tidak jauh dari kata masalah di SMA Matahari. banyak sekali masalah yang dialami dalam hidupnya. Mulai dari bolak balik masuk ruang kepala sekolah karena bertengkar, nyogok satpam, hobinya yang cabut jam pe...