Awal dari dekat di satu posisi
💭💭💭
Alea buru-buru sehingga terjatuh di tangga rumahnya saat hendak turun tangga, alhasil lutut kakinya berdarah tetapi dia tidak memperdulikan hal itu, tak lupa Alea mengunci rumahnya karena hanya Alea yang pergi keluar rumah belakangan sedangkan Mama dan kakaknya sudah berangkat terlebih dahulu.
Mobil Alea melaju cepat sehingga saat sampai di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat itu hampir saja ditabrak. Alea keluar dari dalam mobil menuju gerbang sekolah, untung saja tidak ada yang terjadi pada mobil maupun gerbang.
"pak tono!!!" teriak Alea kearah pos.
"non Alea, telat mulu aduh gimana atuh, nanti kalo misalnya pak tono bukain dan ketahuan gimana?" ucap pak Tono mengeluh.
Seorang cowok datang menyamakan posisi berdirinya dengan Alea, dia tidak memakai dasi sekolah sama seperti Alea, wajahnya yang baru di sekolah itu terlihat jelas di kedua bola mata pak Tono.
"tolong bukain gerbangnya pak" ucap cowok itu. -Alan
"den Alan yang baru masuk sekolah ya? Kenapa telat?" tanya pak Tono.
Alea melihat dari bawah sampai atas cowok yang tak lain adalah tetangga dekatnya dan yang dia marahi waktu malam hari lalu.
"saya terjebak macet, lagi pula kata bu dina gapapa saya telat karena saya belum terlalu hafal jalan menuju sekolah" ucap Alan.
"yasudah kalian berdua boleh masuk, tapi ingat ya untuk non Alea jangan telat lagi nanti saya kena pecat kalo lolosin kamu terus" ucap pak Tono.
Tanpa berpikir lebih lama lagi, Alan menaikkan motor ninja hitamnya dan masuk kedalam parkiran sekolah, sedangkan Alea juga memasukkan mobil putihnya ke dalam parkiran sekolah. setelahnya mereka berdua tidak saling ngobrol namun langsung berjalan menuju kelas.
"Permisi bu, maaf saya telat" ucap Alan.
Bu Milah-guru IPA fisika yang lumayan baik, guru yang dikenal kalem itu melihat dua muridnya telat.
"karena hari ini ulangan dan saya tidak mau menundanya lagi, kalian boleh duduk dan segera mengerjakan ulangan" ucap Bu Milah.
Alea berjalan dengan santai ke arah bangkunya, pada saat itu juga Alan segera duduk dibangkunya yang berdekatan dengan Alea. Soal soal dipapan tulis membuat cewek tomboi itu semakin stress karena fisika adalah kelemahan Alea sedangkan dia lebih menyukai biologi.
"Nira, bagi jawaban jangan lupa. Gua capek banget" ucap Alea.
"capek apa capek bareng cogan telat" ucap Nira.
Alea menatap dalam mata Nira. "ga peduli"
***
Bel istirahat yang telah ditunggu tunggu sedari tadi akhirnya berbunyi diseluruh kelas, Alea tidak cabut dari jam pelajaran karena harus mengerjakan ulangan harian satu kelas. Beruntung tadi dia duduk bersama Nira yang sudah menjaga bangku untuknya jika tidak bisa apa Alea soal fisika.
Ketiga gadis-Alea, Nira dan Fia berjalan di koridor atau lorong sekolah untuk pergi menuju kantin. Nira dan Fia membawa beberapa buku paket ditangan mereka sedangkan tidak sama sekali pada Alea.
"Alea, nanti ada ulangan kimia tapi duduknya cewek cowok gitu gatau kenapa itu guru bisa mikir begitu" ucap Nira.
"ngapain sih dia ngatur ngatur kita?" tanya Alea kesal.
"gue gatau kenapa bu triwa nyuruh dan katanya dia yang pilih kita bakal duduk sama siapa" sambung Nira.
"semoga gue dapet duduk sama Alan" ucap Fia.
YOU ARE READING
from Alea
Teen FictionAlea Aubre- cewek tomboi, dan ditakuti ini tidak jauh dari kata masalah di SMA Matahari. banyak sekali masalah yang dialami dalam hidupnya. Mulai dari bolak balik masuk ruang kepala sekolah karena bertengkar, nyogok satpam, hobinya yang cabut jam pe...