11 | uks

77 9 0
                                    

Penyelamat terbaring kaku di ruang kesehatan

💭💭💭

"ALAN!"

Alea kaget bahkan sangat kaget mendapati Alan yang terjatuh di lantai sambil meringis memegang kedua tangannya. Bukannya menolong Alan, gadis tomboi bernama Alea itu menatap Rana dengan tatapan tajam, sulit dijelaskan bagaimana ekspresi Alea saat itu bahkan Nira tidak tahu dan hanya diam di tempat memikirkan kecemasan.

Jika Alea bahkan melakukan sesuatu.

Alea berdiri di hadapan Rana dengan jarak yang sangat dekat dan tatapan yang sangat melekat. "apa yang lo lakuin sama kayu itu? mukul gue?" ucap Alea.

"gue gak tahan! Gue—"

"HARUSNYA LO MUKUL GUE, DI MUKA GUE SEKALIAN!" potong Alea.

Tatapan Alea beralih pada kayu yang masih di pegang tangan kanan Rana, lalu Alea mengambil tangan kanan Rana bersamaan kayu yang masih dipegangnya.

Alea mengarahkan pada wajahnya sambil mencontohkan pada Rana saking kesalnya dia. "NIH KAYAK GINI MUKULNYA" ucap Alea.

Rana kembali marah. "LO TUH BENER BENER—" Rana memberhentikan perkataannya dan mendorong Alea sambil menjambak rambutnya dengan sekuat tenanga, alhasil banyak murid murid yang tidak percaya atas perlakuan Rana terhadap Alea.

Terjadilah perang antara Rana dan Alea.

***

RUANG BK/BP

"kenapa sih kalian ini gak pernah berdamai. Saya bingung toh, mana bu dina sedang ke sekolah lain. Bapak kan jadi bingung kalo nanganin sendirian, untung bapak kepala sekolah pak baron kita enggak tau masalah ini, tapi saya akan kasih tau juga sih" ucap Pak Asnu melipat kedua tangannya.

Rana menganga. "yahh pak jangan dong, lagi pula ini sepenuhnya bukan salah saya, tapi salah dia" ucapnya sambil menatap Alea.

Pak Asnu bertolak pinggang. "abisnya kalian enggak pernah akur, satu sekolah harusnya nonton pensi atau bakat anak anak, lah ini malah nontonin kalian berantem mulu. Lama lama kalah sama si siapa tuh cowok yang suka ribut, siapa? Hah?" ucapnya.

Rana mengernyit. "eryl? Itu mah temen saya pak!"

"nah iya eryl yang suka ribut sama victo, sama aja kayak kalian berdua" ceplos pak Asnu.

"pak cepetan, saya masih ada urusan" ucap Alea cepat.

Tatapan pak Asnu membingung. "loh, sama siapa toh? Emangnya bukan sama rana doang?" tanya Pak Asnu.

Klek!

Pintu ruang BP terbuka, rok panjang dengan sepatu yang melengkapi dibawah dan hijab yang menutup seluruh rambutnya. Tatapannya dingin dan cenderung ditakuti seluruh murid disekolah. Bu Triwa, masuk ke dalam sambil membawa map di tangannya.

Tunggu,

Bu Triwa mewakilkan Bu Dina?

"ini masalah ribut yang berapa?" tanya Bu Triwa.

Alea, Rana dan Pak Asnu diam.

"tidak ada yang bisa jawab? Kalo ribut rame, kenapa saya tanya malah diam?"

Alea berusaha agar santai dan tidak terlihat takut seperti Rana sekarang yang pada dasarnya memang takut dengan Bu Triwa.

"kenapa ibu tanya hal itu?" tanya Alea.

"kamu kok malah tanya saya balik, kan saya tanya kamu" balas Bu Triwa.

"itu pertanyaan gak penting bu, wajar anak sma ribut" ucap Alea.

from AleaWhere stories live. Discover now