14 | Keluar malam

130 4 4
                                    

Pencet yang ada gambar bintang yaa!

💭💭💭

Alea masuk ke dalam kamar setelah mengetahui jika Raka belum pulang sampai sore ini, pergi ke dapur lalu minum segelas sirup melon buatan Alea sendiri. Gadis itu duduk di halaman belakang rumah dengan santai sambil mengecek handphonennya sebentar lalu terdiam beberapa saat, terbesit dibenaknya beberapa tahun lalu di taman belakang rumahnya. Terdapat ayunan yang besinya sudah berkarat.

Alea sering bermain bersama papanya di ayunan itu, gadis itu kembali tersadar dan ingat jika mamanya akan pulang antara waktu sore ini atau malam ini. Alea harus mengabari Raka untuk segera pulang.

"Woi!"

Alea terlonjak kaget karena bahunya dipegang oleh seseorang yang ternyata adalah kakaknya sendiri, Raka. Dengan raut wajah tidak suka, Alea menuju ruang keluarga dengan diam. Raka menyusul dari belakang.

"Kenapa bro?" tanya Raka.

"Gak usah kagetin orang bisa enggak sih?" omel Alea.

"Hehe, iya maaf ya. Mama mau pulang kan?" tanya Raka.

Alea mengangkat kedua bahunya arti tidak tahu, padahal dirinya tahu akan kepulangan mamanya dari malang.

"Masih jam empat sore nih, kayaknya mama abis maghrib pulang soalnya tadi dia bilang gitu. Jalan yok!" ucap Raka.

Alea menoleh menatap Raka. "Dih, ngapain, gue capek" ucap Alea.

"Lo baru pulang ya? Pantesan mukanya kecut" ucap Raka. "Eh tapi tadi gimana itu tangan cowok lo?" tanya Raka.

"Di bukan cowok gue!" ucap Alea tegas.

"Iya sorry, tapi kenapa tangannya?" tanya Raka.

Alea berdiri dari duduknya. "Tangannya patah, katanya gara gara liat muka lo" ucap Alea berbohong, lalu berjalan naik tangga menuju kamarnya.

"Emang muka gue kenapa? Ah itu anak ngibul pasti!" ucap Raka.

"Tangannya patah beneran, coba aja cek sana" ucap Alea agak teriak.

***

18.30 malam.

Gadis yang wajahnya masih tertutup oleh selimut itu pelan pelan membuka matanya dan memfokuskan pandangan pada jam dinding kamarnya. Hampir satu jam setengah dia tidur dikamarnya. Alea bangun lalu beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi kamarnya. Alea mengambil air wudhu lalu beribadah didalam kamarnya.

Selesai sholat, Alea turun ke bawah mendapati Raka yang ketiduran di sofa ruang keluarga yang ditemani oleh suara televisi. Kebiasaan adik kakak ini selalu lupa mematikan televisi.

Berita terkini, musim dingin di belanda dimanfaatkan untuk fetival salju. Para pengunjung mulai dari kalangan anak kecil, anak remaja sampai keluarga memanfaatkan fetival salju untuk tujuan libur mereka. Negeri kincir angin itu memang selalu mengesankan pada saat musim dingin, siapkan pakaian hangat anda jika berlibur kesana!

Alea tidak ingin mendengar berita itu.

"Kak Raka bangun ih, bukannya sholat malah tiduran" ucap Alea sambil menggoyang goyangkan badan kakaknya.

"Hmmm, iya iyaaa" balas Raka tak kalah kencang. Cowok berusia sembilan belas tahun itu mengubah posisi menjadi duduk, setelah mengerjapkan matanya, Raka memperhatikan adik perempuannya yang sedang diam menatap televisi di hadapannya. Ketika itu juga Raka mengambil remote tv lalu mematikan tv nya.

Raka berdiri. "Enggak usah di tonton, seruan di indonesia kok. Abis gue sholat kita cari makan di depan komplek. Siap siap" ucapnya lalu pergi ke kamar.

***

"Jalan kaki ke depan komplek?" tanya Alea lebih tepatnya terkejut atas perkataan Raka. Kakaknya itu mengangguk semangat. "Coba sekali sekali deh, ketimbang beli nasi goreng doang kok, gue yang bayarin" ucap Raka.

Alea menghela nafas. "Yaudah"

Kakak beradik itu berjalan santai sambil merasakan hembusan angin malam. Alea memperhatikan Raka yang berjalan sambil chattingan di handphonennya yang sesekali tersenyum sendiri. Alea tidak memperdulikan hal itu, ia hanya sedang memikirkan sesuatu.

"Mikirin apa lo?" tanya Raka.

"Laper" jawab Alea.

Raka membulatkan mulutnya membentuk huruf O lalu melanjutkan jalan hingga sampai di sebuah tempat makan hanya dengan tenda dan spanduk bertuliskan 'Nasi Goreng Special' dengan jelas. Raka memesan dua nasi goreng untuk dirinya dan juga adiknya. Tanpa memakan waktu lama, dua nasi goreng telah dibungkus dengan kantung plastik berwarna putih.

"Makasih pak de, duluan ya" ucap Raka.

Mereka kembali pulang ke rumah berjalan kaki dengan santai hingga tidak terasa sudah sampai di depan pagar rumah, tetapi keduanya kaget karena pagar terbuka dan pintu rumah juga terbuka. Mereka segera masuk ke dalam dengan wajah panik mereka.

"Assalamualaikum, ada orang di dalam?" tanya Raka.

"Kak, kayaknya ada penyusup kayak waktu itu deh gimana nih?" tanya Alea.

Raka membulatkan matanya. "Mana mungkin kan ada cctv udah kita cek aja dulu" ucap Raka.

Alea dan Raka memasuki area ruang tamu dengan langkah nyaris tidak terdengar oleh siapapun. Langkah membawa keduanya pergi ke ruang keluarga dengan keadaan gelap karena lampu tidak dinyalakan.

Ctek!

"Mama pulang" ucap Arni dari arah belakang.

Alea dan Raka memutarkan tubuh dan melihat sang mama yang berdiri melihat kedua anaknya. Alea tersenyum begitu pula dengan Raka yang tak kalah senang karena Arni sudah pulang dari kerjaannya di malang. Keduanya menyalimi Arni lalu duduk di ruang keluarga mengobrol tentang kegiatan selama di malang.

"Disana mama juga enggak sibuk banget karena kerjanya santai" ucap Arni.

"Oleh olehnya mana ma? Raka laper nih mau ngemil" ucap Raka.

Arni menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Assalamualaikum semua" ucap seseorang dari arah ruang tamu.

"Masuk mas kita di ruang tv" ucap Arni.

Siapa yang datang? Batin Alea.

-From Alea-

Hi guys, makasih ya sebelumnya yang udah nambahin cerita kalian ke playlist atau perpus. rasanya seneng meskipun enggak dapet vote, next chap boleh ya minta vote #ngemis

btw gua lg sedih gitu karena enggak bisa datang ke acara MnG nya manu bulan desember nanti:(

Jangan lupa Vote dan tulis apabila ada kritik atau saran,

Terimakasih!

- Jakarta, 27 September 2018

Author auto bingung

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 27, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

from AleaWhere stories live. Discover now