Alan Mazar, namanya.
💭💭💭
Pagi itu Alea sengaja datang pagi agar bisa duduk di bangku paling belakang, biasanya oara murid merebuti posisi tempat duduk di barisan depan tapi tidak untuk Alea. Dan yang pastinya Alea selalu duduk bersama Nira.
"Aleaaa, lo harus tau kalo misalnya anak baru itu sekelas sama kita" ucap Nira yang menyamakan langkah kakinya dengan Alea.
"terus gue harus bilang apa?" ucap Alea malas.
"ah lo belom tau aja sih mukanya gimana.." ucap Nira.
"emang lo udah tau?" tanya Alea.
"belom, soalnya kemaren tuh dia lama banget dan ga keluar keluar, akhirnya gue pulang tapi Fia udah ngeliat mukanya dia katanya ganteng banget" ucap Nira.
Alea memberhentikan langkah kakinya hingga Nira tertabrak dengan bahu kiri Alea sampai akhirnya menatap Alea jengkel.
"kalo belom tau gausah sok tau, udah ayo ke kelas" ucap Alea.
Sesampainya di dalam kelas, Alea dan Nira masih diberi keberuntungan karena bisa mendapatkan bangku paling belakang. Peraturannya gak boleh pindah bangku tapi namanya juga Alea, Kalo diminta suruh pemilik bangku pindah pasti gaakan mau, jadinya Alea datang pagi hari.
"selamat pagi anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru dan saya harap kalian bisa berteman baik, silahkan perkenalkan diri kamu didepan.." ucap Bu Dina-wakil kepala sekolah, inget ya!
Cowok yang berdiri di samping Bu Dina itu belum tersenyum tetapi tubuhnya tinggi dan tegak, dia mempunyai wajah ganteng dan hidung mancung. Perlahan Bu Dina memisahkan dirinya agar cowok itu bisa memperkenalkan dirinya.
"nama saya Alan Mazar dan kalian bisa panggil saya Alan. Terimakasih" ucapnya-Alan.
"baiklah Alan, kamu bisa duduk di belakang sana" tunjuk Bu Dina.
Alan berjalan menuju tempat duduknya sambil melihat beberapa tatapan kagum para cewek yang menghantuinya. Alan meletakkan tas dan duduk dibangku lalu dia mendapati teman yang duduk bersamanya, dia adalah ketua kelas bernama Rado.
"halo bro, gue rado. ketua kelas disini, salam kenal ya" ucap Rado.
"salam kenal juga, ini jam pelajaran apa ya?" tanya Alan.
"kimia, nama gurunya bu triwa dan dia killer parah" ucap Rado.
Alan mengagguk dan kembali fokus memandang isi kelas yang baru dia masuki saat ini juga, lalu dia menoleh ke sebelah kiri dan mendapati cewek tanpa dasi yang sedang mengobrol dengan teman yang ada di depannya. Alan mengenali wajah itu-Alea maksudnya.
"hai nama gue Fia, ini temen deket gue Nira dan yang ini Alea" ucap Fia polos.
"hai" balas Alan.
Fia meleleh seakan baru melihat cowok seganteng Alan di sekolah ini. padahal beberapa kakak kelas ada yang ganteng termasuk Victo. Melihat tatapan temannya yang seolah tak mau mengalihkan membuat Nira dan Alea jijik melihatnya.
"Fia udah jangan ngeliatin mulu, nanti dianya rusuh" omel Nira.
***
Bel istirahat.
Benar apa yang dipikirkan Alan, jika memang banyak yang ingin berkenalan dengannya bahkan ada yang berasal dari kelas lain. Alan tidak menyukai hal seperti ini lagi pula dia bukan artis terkenal.
Rana, Sindy, dan Vivi berjalan dari ujung koridor dengan gaya seniornya apalagi rana yang selalu mengusir adik kelas yang menurutnya menutupi jalan. Ternyata Rana masuk ke dalam kelas Alan yang berarti kelas Alea.
YOU ARE READING
from Alea
Teen FictionAlea Aubre- cewek tomboi, dan ditakuti ini tidak jauh dari kata masalah di SMA Matahari. banyak sekali masalah yang dialami dalam hidupnya. Mulai dari bolak balik masuk ruang kepala sekolah karena bertengkar, nyogok satpam, hobinya yang cabut jam pe...