03

272 9 0
                                    

Ceklek..
Suara pintu itu terbuka menampilkan seorang dokter yang keluar dari dalam ruangan itu

"Dok bagaimana keadaan adik saya ? Apa dia baik-baik saja ?" Tanya aji panik dengan penampilan yang sudah terbilang kacau rambut nya berantakan , dasi yang sudah tidak berbentuk dan jas kantor yang bertengger di tangan nya tapi tetap tidak menyurutkan ketampanan nya sedikitpun

"Benturan di kepalanya dan luka yang lumayan di tangan nya membuatnya kehilangan banyak darah . Tapi sudah bisa teratasi hanya saja pasien belum sadarkan diri,kita berdoa saja semoga pasien cepat siuman"

"Boleh saya melihatnya?"

"Owh iya silahkan pak, saya tinggal dulu" yang hanya diangguki oleh aji tanpa mengatakan apapun

Dia masuk dan terpaku air mata nya kembali menetes melihat adik tercintanya terbaring lemah tak berdaya dengan oksigen yang bertenggger di hidungnya , perban yang melilit di kepala dan tangan nya Mungkin kalau bisa dia ingin menggantikan posisi adiknya . Dia mengecup pucuk kepala adiknya lama

"Hey lexa sayang bangunlah! kamu lama sekali tidurnya , apa kamu tidak kangen pada kakak mu yang tampan ini hem ?"
Tetap tidak ada reaksi apapun hingga aji pun duduk di kursi tepat di pinggir ranjang nya, aji menggenggam tangan mala lalu mengecupnya beberapa kali

"Kakak mohon bangunlah malaikat kecilnya kakak" dia tidak kuasa menahan air matanya
Tiba-tiba rahangnya mengeras mengingat orang yang telah menabrak adik nya.

"Kakak akan cari siapa yang telah menabrakmu keujung dunia sekalipun tidak akan kakak lepasin" mata nya menyalang tajam menyiratkan tidak suka melihat adik nya menjadi korban tabrak lari .

Ceklek ..
Aji menoleh kearah pintu siapa yang datang
"Ngapain lo kesini "

"Ji gue mohon gue minta maaf dengan apa yang telah terjadi pada adik lo , sebagai ganti nya gue ingin menemani nya sampai dia sadar"

"Gak perlu gue bisa jagain adek gue sendiri , silahkan lo bisa keluar sekarang!"

"Ji .."

"Keluar!!" Bentaknya

"Ba..baiklah gue keluar gue harap gue masih bisa jadi sahabat lo" lirihnya
Walaupun dia sahabatnya tapi jika sudah menyangkut keselamatan adik nya dia tidak akan segan-segan untuk menghajarnya bahkan membunuhnya sekalipun .

Ternyata orang itu adalah ended dan dia tidak sendiri dia bersama seorang perempuan di belakangnya
Aji mengernyitkan dahinya merasa tidak mengenal perempuan itu hingga dia masuk mendekat dan ended keluar .
"Saya rasa saya tidak mengenalmu"

"Ya bapak memang tidak mengenali saya tapi saya mengenal adik bapak "

"Jangan panggil saya bapak saya bukan bapak kamu" ucapnya datar

"Umm maaf k..kak "

"Siapa nama kamu ?"

"Nama saya Hana Aisyah Syafitri, biasa di panggil hana"

Aji hanya menganggukan kepalanya dan kembali melihat kearah adiknya yang sampai saat ini belum sadarkan diri

"Kak boleh saya berdiri di samping mala?

"Ya"

Senyum kek ,apa kek datar banget dasar muka tembok ya tetep aja tembok !!  Dumel Hana dalam hati

"Jangan mengumpatku ! Aku tau itu"

"Apa?!" Ucap hana kaget

Sialan kok dia tau yah .. cenayang mungkin! Hemhh..

LELAH (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang