10

520 12 3
                                    

Mala terbaring di ranjang rumah sakit dengan wajah yang pucat dan selang oksigen yang menempel di hidungnya itu membuat hendra kelabakan karena seingatnya mala sehat-sehat saja selama ini dan sekarang tiba-tiba saja mala pingsan di pelukannya . Khawatir begitu jelas terlihat di wajahnya. Hingga terdengar suara pintu terbuka

"Bagaimana keadaan alexa dok?"

"Apakah anda keluarga pasien ?"

"Mm i..iya saya calon suaminya, dia baik-baik saja kan dok ? Saya lihat dari sini keadaannya sedang tidak baik ? Itu tidak benar kan dok ?"

"Mari ikut keruangan saya! Ada yang harus saya bicarakan, apa ada keluarganya yang lain ?"

"Ada dok mereka sedang dalam perjalanan menuju kesini"

"Baiklah ! Kita tunggu mereka"

**********

"Terjadi pendarahan epidural di otak pasien atau bisa di sebut epidural hematoma (EDH) " ucapan sang dokter membuat nyonya andrean mematung begitu juga dengan andrean dan hendra

"A..apa itu dok ? Selama ini anak saya terlihat baik-baik saja"

"Apa pasien pernah mengalami kecelakaan ?"

"Pernah dok , sekitar 4 bulan yang lalu"

"Nah ini yang saya takutkan ternyata dugaan saya benar, ternyata gejala tersebut memang susah terdeteksi

"Bisa langsung ke inti nya saja dok ?

"Pendaran epidural yaitu pendarahan yang terjadi diantara selaput pembungkus otak dan tulang kepala pendarahan ini terjadi akibat retaknya tulang kepala , retakan tulang itu akan menjadi sumber pendarahan atau dapat pula mencederai pembuluh darah yang berada di selaput pembungkus otak tersebut .darah kemudian akan berkumpul dan bertambah banyak baik secara perlahan-lahan atau dalam tempo yang singkat ,pada awalnya dimana jumlah darah masih sangat sedikit mungkin penderita tidak merasakan suatu keluhan yang berat atau berarti sehingga sering diabaikan dampak nya bisa berujung pada kemati---

"Cukup! Dokter cukup ! Anda tidak berhak berbicara seperti itu , lakukan yang terbaik untuk kesembuhan putri saya" ucap andrean tajam dia begitu sakit melihat putrinya menderita seperti ini bak di timpuk ribuan beton

Dokter itu mengangguk dan kembali bertugas untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada alexa

"Ayahhhh, bunda gak mau kehilangan putri kita" ucap nyonya andrean begitu lirih

"Jangan berbicara seperti itu bunda, ayah akan melakukan apa saja untuk kesembuhan putri kita, ayah akan membawanya ke jerman "

******

"Sayang bangunlah ! Ini bunda , kamu udah gak sayang lagi yah sama bunda? Hemm ? "Ucap ibunda mala terisak dia tidak tega melihat putri nya yang selalu ceria terbujur kaku di ruangan bercat putih ini

"Kok gak di jawab sih sayang ? Kamu gak denger bunda? Bangun! Lexa bunda mohon..!!" Nyonya andrean pun menyusut kebawah tidak kuat menahan beban tubuh nya lagi kalau bisa dia ingin menggantikan posisi putrinya

"Bunda jangan seperti ini ! Ayo bangunlah kasian putri kita , kita doakan semoga putri kita di berikan kesembuhan "

"Iya ayahhh tapi bunda gak kuat.. hikss"

"Aji kemana yah ? Kok belum kesini ?"

"Dia dalam perjalan dari kantor bun, jangan khawatir"

"Bunda pulanglah ! Istirahat di rumah biar ayah yang menjaga alexa "

"Tapi yah .. "

"Nanti diantar supir kita! Nurut sama ayah bund ! Jangan menolak lagi "

"Baiklah .. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LELAH (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang