2.One Fine Day

68 9 2
                                    

10.00 am

Seorang gadis dengan dress berwarna navy selutut sedang berada di parkiran salah satu mini market.

Ira sedang manunggu Reyn.
Mereka janjian ketemuan jam 9.
Tapi,nyatanya sudah hampir setengah jam Ira menunggu belum ada tanda tanda bahwa Reyn akan datang.

Ira sangat senang ketika Reyn mengajaknya untuk menonton film bersama hari ini.Ira berniat datang tepat waktu agar Reyn tidak menunggu lama,karena niat baiknya maka ialah yang harus sabar menunggu saat ini.

Sebuah notif muncul di handphone-nya.

Line
Gebetan?

Kamu sebelah mana?

Tittt tittt

Baru saja ingin membalas,Ira dikagetkan dengan bunyi klakson dari sebuah mobil.

Kaca nya terbuka,menampakkan seorang pria yang mengenakan kemeja putih polosnya sedang tersenyum.

"Ayo naik"
Ajak Reyn.

Zahira masuk lewat pintu sebelah kiri.Gadis itu duduk di tempat sebelah pengemudi.

"Udah lama nunggu?"
Tanya Reyn,ketika Zahira menutup pintu mobil.

Zahira membalik badan menghadap ke arah Reyn.

"Gak"

Reyn hanya membalasnya dengan anggukan.Ia mulai menjalankan mobilnya menjauh dari parkiran.

Sudah setengah perjalanan tapi tak ada yang membuka suara.Keadaan ini membuat Zahira tidak nyaman.

Zahira berdehem sebelum berbicara.
"Udah makan?"

"Belum"
Jawab Reyn yang tetap fokus menyetir.

Singkat-jelas-padat.
Zahira tak tau harus menanyakan apa lagi.Tapi demi memusnahkan suasana yang membuatnya terganggu,Zahira memilih untuk tetap mencari topik pembicaraan.

"Kamu nggak rindu sama aku?"
Reyn menoleh sekilas pada Zahira,lalu Ia kembali fokus pada jalanan.

"Ga,kenapa?"

"Oh"
Mungkim inilah yang dimaksud dengan luka yang tak berdarah.

"Kamu juga nggak kan?"

"Kata siapa?"

"Kata aku"

"Aku nggak rindu,tapi rindu banget"
Lanjut Reyn.

Zahira menatap Reyn kaget sekaligus bingung.Iya dia bingung kenapa Reyn jadi sok manis padanya.

"Sok romantis"
Balas Zahira sok jutek.

"Aku kan emang romantis"
Jawab Reyn percaya diri.

next>>


After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang