Kami ber 4 menonton film di mini theather ku, sampai aku sadar sudah jam setengah 11 malam, kami segera menyelesaikan film itu yang tinggal beberapa menit lagi.
"TENG...TENG!". Bunyi jam denting dari bagian ruang tamu.
"eh udah mau jam 12 tidur yuk!". Seru Olive
"ia aku udah ngantuk bgt". Seru Rain
"ok deh yuk tidur, tapi aku mau ngambil senter di kamar kakak ku buat bi nun, soal nya bi nun itu penakut bgt".
"ish nonaa"😲.
Saat Aga ingin mengambil senter nya Aga mendengar suara besi berderit dari belakang, dan Aga pun mengintip nya secara diam diam. Tetapi ia sama sekali tidak melihat apa apa dari sana hanya gelap yang ia lihat kali ini.
Dengan cepat Agape mengambil senter yang berada di laci kakaknya, lalu mengecek nya agar bi nun nanti tidak susah susah mencari batu baterai nya.
Setelah mengecek senter nya ia kembali ke ruang utama dan memberikan senter itu pada Bi nun. Dan meninggal kan nya di kamar belakang dekat gudang bawah tepat di dekat tangga.
"udah?". Tanya Olive
"udah, tapi masa aku tadi dengar suara di taman belakang!".
"serius!". Sahut mereka berdua.
"iya!".
"yaudah sekarang Aga sama Rain tidur ajah nanti gantian pas jam 12".
"ok, ada senter kan di kamar kamu ga?".
"ada ada".
~~~
Sedangkan Aga dan Rain tertidur berbunyilah jam denting dari arah ruang tamu, lalu Olive membangunkan mereka berdua. Dan membuka pintu untuk mengintip apa yang ter jadi di luar.
"gak ada siapa siapa!". Seru Rain
"Yaudah Live kamu tidur ajh dulu nanti jam 2 aku bangunin".
"ok deh kalian hati hati ya!".
"siyap".
Mereka terus terusan menempelkan kuping mereka di belakang pintu dan mendengarkan nya dengan stetoskop mainan milik Agape, lalu mingintip sedikit sedikit dari balik pintu lalu melakukan lagi berulang.
"mau coba senter?". Tanya Aga
"tunggu coba degerin dulu!". Seru Rain
Saat mereka menyenter ke arah ruang tamu, merema mendengar suara kaki berlari tetapi disertai dengan suara besi berderit. Ya walau tidak terlalu terdengar tetap saja itu membuat Agape merinding.
Dengan telaten mereka mengecek satu persatu suara berasal dan menyenternya satu persatu, jika suara itu sudah sangat dekat mereka segera menutup pintu untuk memastikan bahwa itu bukan hal yang berbahaya.
"Aku ngantuk bgt...". Suara rain terlihat letih.
Teng... tong...~ dentingan pertama berbunyi.
"jam 3 udah bangunin Olive gantian". Seru Agape.
"Live... Gantian sama aku!".
"hmm!?".
Dengan muka bantal Olive berniat mencuci muka dengan membawa senter HP nya tetapi terdengar duara decitan dari kamar mandi. Memang kamar madi bawah memiliki sebuah ventilasi yang lumayan besar. Pas untuk boneka boneka itu masuk ke kamar mandi atas.
"ah, s..s..sial ada satu di dalam kamar mandi!".
Dengan cepat Olive mengunci nya dan segera menempelkan telinga nya ke balik pintu. Terdengar suara nafas yang sangat nyaring di balik pintu itu. Olive sempat mengintip dan yang ia lihat adalah Nightmare bonnie! Ia segera menahan pintu itu keras keras dan sesekali mendengarkan.
Pada saat jam 5 Agape bertukar dengan Rain, dan mereka selamat di malam pertama.
Jam 7 pagi
"ga kayaknya kita butuh senjata deh!". Seru Olive.
"iya!, misalkan kayak pisau atau tembakan gitu!". Seru Rain menyahuti.
"coba kita ke gudang bawah deh".
~Saat mereka ke gudang bawah~
⊙_⊙
"what the hell!!". Seru mereka bertiga."apa kamu gak pernah tau kalau papamu punya ruang senjata gini!". Seru Rain
"ヾ(¯∇ ̄๑) aa lihat panahan ini!! ヾ(〃^∇^)ノ aa ini juga!!, ヘ( ̄▽ ̄*)ノ uh ini untuk apa?". Tanya Olive sambil menekan sebuah tombol.
"ja..jangan!, itu buka..".
"DHUAR". Ledakan kecil tercipta Olive terlempar ke pintu gudang.
"kan udah di bilang!, sekarang ambil barang barang yang kita butuh deh!, aku ambil pisau 2 sama katana, Rain ambil bom asap 2, Olive abil apa saja yang berguna hanya 3 ya!".
"baiklahhh"
Pada akhirnya Olive mengambil Pisau, ledakan pelempar, dan Shuriken.
¤¤¤¤
Menunggu mengunggu mengungguu???
Hayoo jujur sajhaa.Canda⊂( ̄(エ) ̄)⊃
Segini sajha yaa maaf late update, author sedang sok sibuk sekarang ๏︿๏
Bye sampai jumpah
#followmee≥3≤
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Night at Freddy's in our "HOME"
HorrorFreddy yang biasanya berada di sebuah restoran pizza sekarang mereka ada di rumah kami!!. dan kami bingung harus berbuat apa karena kami lah yang memanggil mereka kerumah ini, pertamanya kami hanya mengira itu hanya sebuah lelucon tetapi mereka seka...