.
.
.
[...]
"Apa?"
"Apa?"
"Ya, Park Jimin. Kau memandangku seperti orang tua yang mengintogerasi anaknya." Taehyung mengambil semangkuk ramen dari tangan Jimin. Keduanya berjalan, mengambil duduk di ruang tengah.
Jimin mendengus, bukan karena ramen yang diambil oleh Taehyung, melainkan karena sifat tidak peduli sahabatnya tersebut. "Apa tadi kau bilang?"
Sekali lagi Taehyung menunda memakan mie ramen di ujung sumpit, "Dihotel, Jungkook bilang ingin melakukannya di tempat yang tidak akan ada orang yang mengganggu."
"Bukan itu, perkataanmu sebelum itu," Jimin menggeleng lagi. "Soal kau bermulut besar dan menyampaikan kau akan tidur dengan Jungkook pada Hoseok hyung."
Taehyung memandangnya, tak lama meletakkan sumpit kembali pada mangkok. Kemudian menghela nafas berat.
Salahkan Taehyung yang bermulut besar.
Ketika Jungkook menerima ajakannya, Taehyung buru-buru mencari sepupunya tersebut. Tak butuh waktu lama untuk menemukan Hoseok, dia hapal betul jika jam-jam ramai seperti ini sepupunya itu sedang berada diruang praktek salah satu jurusan farmasi.
Klek.
Buru-buru Taehyung membuka pintu bercat putih dimana Hoseok berada. Sayangnya pemandangan yang tidak ia harapkan tertangkap jelas oleh kedua matanya, membuatnya mendelik jijik.
Hoseok tengah berbaring dengan perempuan berambut cokelat berada diatasnya, menungganggi penis pemuda itu dengan birahi mengebu. Penis Hoseok keluar masuk dalam vaginanya seiring perempuan diatas Hoseok menaik turunkan pinggulnya.
"A-ahh..."
"Ahhh..."
Erangan keduanya beradu, Taehyung kembali mendengus. Sudah hapal dengan tabiat sepupunya itu.
"Ehem." Taehyung berdehem. Menghentikan kegiatan dua orang yang sedang mencari kenikmatan duniawi. Raut wajah perempuan berambut cokelat sedikit terkejut menyadari ada orang lain diruangan tersebut, dengan wajah memerah malu, perempuan itu buru-buru turun dari atas tubuh Hoseok, melepas penis sepupunya yang masih menegang.
Taehyung tertawa karena itu. Sedangkan perempuan berambut cokelat tengah meraih bajunya yang tergeletak dilantai dan memakainya asal, kemudian melenggang pergi dari ruangan tersebut. Tak lupa sebelumnya mengecup bibir Hoseok dan berbisik ditelinganya. "Lain kali kita lanjutkan."
"Hyung harus mengubah kebiasaan hyung yang ini." Taehyung bersedekap, kedua matanya memandang Hoseok, pria itu mengabaikan Taehyung dan memilih mengocok penisnya yang masih menegang, berusaha menuntaskan kegiatannya yang diintrupsi oleh Taehyung sebelumnya.
Sungguh tidak tahu malu.
"Ahhh..." Hoseok melenguh dengan cairan putih kental keluar dari ujung penisnya. Hoseok kemudian meraih tisu, membersihkan dirinya sejenak.
Tak berapa lama dia meraih celananya yang menggantung dimeja dan memakainya, kemudian memandang Taehyung. "Memangnya kenapa?"
Taehyung ingin mendengus, menyadari pemuda itu sudah menfokuskan perhatiannya padanya.
"Melihat hyung berganti pasangan setiap waktu membuatku khawatir,"
"Bagaimana jika hyung terkena penyakit?" Tanya Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate [KookVHope]
Fiksi Penggemar"Jika kau gagal," "Akulah yang akan menyetubuhimu, sepupu." . [WARNING] ::: This book contains explicit contents. ::: HopeV; KookV. ::: M/M ; 18+