Bagian 1

21.8K 656 10
                                    

Pagi ini terlihat seorang wanita terbangun dari tidur nyenyaknya, dirinya terusik oleh guncangan terhadap tubuhnya, matanya terbuka perlahan melihat si pelaku yang masih asik mengguncang tubuhnya

"Ck ayok dong bangun"

"Eughh" lengguhnya lalu segera menepis tangan yang mengguncang tubuhnya

"Vaneshaaa" pekik wanita yang membanggunkan Vanesha dengan jengkel.

"Aduh berisik ih" ucap Vanesha seraya menutupi telinganya

"Ada apa???, kenapa pagi pagi ada di kamar aku???" Tanya Vanesha dengan nada khas orang banggun tidur

"Yaampun Vanesha, gue kesini banggunin lo itu karna mau jemput lo, kita ada kuliah 20 menit lagi, jangan bilang lo lupa???" Tanya wanita itu heboh

"Yaampun Cintia aku lupa" tariak Vanesha lalu segera melompat dari kasurnya menuju kamar mandi

"Gue tunggu di bawahya, biasa mau numpang makan hehe" cengir Cintia, Vanesha tak peduli dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sial mengapa dirinya sangat lupa dengan kelas paginya, oh ayolah ini tahun terakhir dirinya di Universitas jadi Vanesha harus rajin masuk agar skripsinya cepat kelar

Vanesha Zakia Andreass, anak tunggal dari Elish Agatha Andreass dan Sandy Andreass. Pemilik Andreass corporation mahasiswa dari Universitas favorit di Indonesia, ia menggambil jurusan managemen bisnis.

Sebenarnya dia sangat ingin sekali jadi dokter tapi takdir memilihnya menjadi calon CEO menggantikan sang Ayah kelak, kalau boleh milih Vanesha lebih memilih dirinya menjadi Dokter saja

Cintia Keygen, anak tunggal dari Ario Keygen dan alm.Tiara Laila Keygen. Tiara memang sudah meninggal dunia 8 tahun yang lalu saat dimana Cintia masih sangat butuh bimbingan seorang ibu. Cintia juga adalah sahabat Vanesha sejak mereka mungkin dalam kandungan, karna persahabatan kedua orang tuanya telah terjalin sejak orang tua mereka duduk di bangku sekolah menengah atas

"Cintia ayo berangkat" teriak Vanesha seraya menuruni tangganya dengan terburu

"Sayang sarapan dulu" tawar Elish  saat Vanesha duduk di kursinya

"Maaf ma kayanya gak dulu aku udah telat, tapi aku bisa minum susu dulu " ucap Vanesha lalu segera menenggak habis susunya.

"Aku berangkat duluya bay" ucap Vanesha  seraya mencium pipi Elish dan Sandy bergantian

"C'mon" ucap Vanesha seraya menarik Cintia yang ada di sebelahnya tidak sabaran

"Sabar elah" protes Cintia

"Hati hati sayang" ucap Sandy, Vanesh mengangguk lalu mengacungkan jempolnya.

"Kamu mending sarapan dulu deh" ucap Cintia tiba tiba setelah beberapa saat hening di dalam mobil

"Aku ngak akan sempet, aku ada presentasi hari ini, segala telat sih" ucap Vanesha menggerutu seraya terus mengetik dilaptopnya.

"Aku udah bawain kamu sandwich, tadi minta mama kamu buat bungkus, ambil di tas aku gih" lanjut Cintia dengan mata yang masih fokus dengan jalan dan setir

"Oke ntar aku makan" ucap Vanesha tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptopnya

"Sekarang Vanesha" perintah Cintia, Vanesh mendelik kearah Cintia lalu segera menggambil kotak makan di dalam tas Cintia.

"Abisin" titah Cintia seraya tersenyum kearah Vanesha

"Iya, bawel banget " dumel Vanesha, Cintia hanya terkekeh melihat kelakuan vanesha.

Dirumah lain seorang laki laki juga tergesa menuruni tangga rumahnya seraya menenteng tas hitam disebelah pundak kirinya

"Morning mi pi" sapanya seraya mencium pipi kedua orang tuanya bergantian

"Morning to boy" sapa balik kedua orang tuanya

"Sarapan sayang???" Tanya Sinta sang mami

"Ngak mi aku langsung berangkat aja deh soalnya udah kesiangan " ucap si pria seraya menyalimi kedua orang tuanya.

"Austin pergi pi mi" lanjut si pria

"Hati hati sayang" teriak Pandu sang papi, Austin hanya mengacungkan jempolnya tanda mengiyakan ucapan sang ayah

Austin Barayana anak tunggal dari pasangan Pandu Barayana dan Sinta Sulish Barayana pemilik perusahaan besar Barayana corporation, yang bergerak dibidang perhotelan dan pariwisata. Austin saat ini sedang menjalankan kuliah disemester akhir salah satu Universitas bergengsi di negaranya, hari harinya sudah mulai sibuk dengan presentasi dan Skripsi, ia menggambil jurusan managemen dan bisnis kali ini, agar ilmunya cukup untuk menggenggam perusahaan besar seperti Barayana Corporation kelak.

Dengan tergesa Vanesha keluar dari mobil Cintia tanpa mau repot repot menunggu Cintia yang tengah ber touchup ria di dalam mobi

"Vanesha tungguin gue bentar ke???" Teriak Cintia yang telah ditinggal jauh oleh Vanesh, yah terlanjur basah akhirnya Cintia melanjutkan touch upnya dengan mulut yang tak henti mendumal, setelah itu buru buru ia mengejar Vanesha

Vanesha dengan menggila lari dari parkiran menuju lantai 4, ruangan dimana kelasnya akan dimulai 10 menit lagi. Saat akan berbelok ketikungan Vanesha mengalihkan perhatiannya menuju bahan bahan presentasi yang ada di tanggannya, tanpa melihat jalan, dan dari arah yang berlawanan Austin juga menikung dibelokan yang akan didatangi Vanesha

Brukkk

Suara dentumn dan tabrakan sesama kulit memenuhi koridor Universitas yang lumayan sepi.

"awwww" ringis Vanesha saat merasakan bokongnya nyeri karen bertabrakan langsung dengan keramik.

"Kalo jalan liat liat dong, pake matanya ya" ucap Austin dengan amarah yang meledak ledak, tubuhnya juga tak kalah nyeri karena terjerambah keatas ubin yang keras

"OMG hape gue" pekik Austin saat menemukan layar ponselnya sudah hancur

"Lo harus gantiin hape gue" lanjut Austin, Vanesha menaikan alisnya tanda binggung

"Kenapa jadi aku??" Dewi batinnya bertanya.

"Maaf sebelumnya, tapi itu bukan kesalahan saya ya, dan maaf saya sedang buru buru" ucap Vanesha lalu memungut kembali kertas kertasnya

Austin yang geram lalu menarik Vanesha agar berhadapan dengannya, lalu tangannya mencengkram tangan Vaneasha kuat agar tidak kabur. Austin menatap lekat wajah Vanesha yang meringis, dirinya mengenal siapa gadis ini, dia adalah teman gadis yang dirinya cintai, dia adalah parasit dala hidup gadis yang sangat Austin cintai

.
.
.

Ini udah aku up ulang, kalo ada yang typo atau mau kalian koreksi tandain ajaya :)

Kalem gak akan aku blok kok, aku bakal nerima dengan tangan terbuka semua pendapat dan komentar kalian

Kecuali komentar komentar negatif yang menjatuhkan aku, tanpa banyak kata bakal aku blok
Thnk

Love ❤️

Dady for my baby (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang