"Loh, itu kan kak Daniel?" Jihoon langsung mengarahkan jarinya pada seorang pria berbadan besar dengan mantel hitam yang disisihkan di lengannya, sedang menatap langit-langit kosong sambil berdiri di depan kelas.
"Mending lo samperin sana, dia udah nungguin tau. Gak kasihan apa lo sama Kak Daniel?" Lagi-lagi Jihoon memprovokasi gue agar segera menghampiri Daniel yang statusnya senior Jihoon di dance club.
"Ah iya- yaudah!"
Daniel langsung melebarkan matanya saat melihat sosok yang dia cari-cari sedang berjalan keluar kelas. Tapi masa iya Eunha repot-repot menghampirinya? Padahal setau Daniel, Eunha itu tipikal perempuan yang sangat sulit didekati pria manapun.
"Ehm."
"Ehm."
Daniel nyaris pingsan di tempat jika hanya ia tidak mati-matian menjaga image di hadapan adik kelas yang manis ini. Oh ayolah, Eunha dan dia baru saja mau memulai pembicaraan satu sama lain! Siapapun selamatkan Daniel saat ini juga.
"Anu, tadi Jihoon bilang kakak nyamperin aku ya? Ada perlu apa kak?" Tidak menjawab pertanyaan gue, Daniel justru memilih untuk tersenyum lalu bertanya, "Oh dikasih tau dari Jihoon? Kalian temen baik?"
Gue terkekeh kecil, "Aku pertama kenal Jihoon pas waktu sd, dia murid yang paling bantet terus lucu lagi."
5 tahun silam,
Hari pertama masuk sekolahSeorang pria manis bertubuh gempal sedang sibuk di mejanya, mencoret-coret buku gambarnya dengan sekotak krayon yang baru dibelikan mamanya kemarin malam.
"Bagus banget." Gumamku sambil melihat-lihat apa kerjaan si pria itu "Dedek bagus banget gambarnya." Ujarku sambil tersenyum dengan gigiku yang ompong, kemudian mengulurkan tanganku padanya. "Kenalan yuk dek?"
Pria manis itu membalas senyumanku sebelum sekian detik kemudian ia mengerucutkan bibirnya tanda ia sedang kesal. "Aku seumuran sama kamu tau!"
Aku semakin gemas padanya lalu memutuskan untuk menangkup kedua pipinya, "Oke! Kita temenan mulai sekarang! Kamu mau kan?" Tanyaku penuh harap. Dan sesaat kemudian pria itu tertawa ringan, "Oke! Kita temen hihihi!"
Dan sampai saat itu juga gue baru sadar kalau sudah terlalu banyak bicara dengan Kak Daniel. "Jadi kebawa kan ceritanya. Keceplosan cerita kan aku!" Gue terkekeh pelan sambil memukul lengan Kak Daniel.
"Manis." Gumam Daniel sambil ikut tertawa. "Padahal tadi aku mau ngajak makan siang bareng, tapi karena kamu cerita-cerita sih, jadi gabisa." Daniel menyodorkan ponselnya pada gue. Gue menaikkan alis gue bingung. "Bagi id line dong hehe."
Setelah usai menambahkan kontak gue pada ponsel Daniel, gue langsung kembali menyodorkan ponsel miliknya. "Emm kalo gitu, aku masuk duluan ya kak." Gue pamit dengan sedikit membungkuk padanya. "Em, semangat belajarnya." Ujar Daniel sambil menggaruk tengkuknya malu.
Daniel menaikki tangga dengan elit lalu memastikan bahwa Eunha sudah benar-benar masuk kelas. "WOI GILA WOIII! GUE DI NOTICE EUNHAAAA!" Teriaknya sambil berlari dengan kencang menuju kelasnya.
Ting!
Ting!
Ting!
"Hape lo berisik." Sahut gue sambil menatap Jihoon yang sedang sibuk dengan ponselnya. Berterima kasihlah karena sekarang pelajaran Pak Yongguk maka pria manis di sebelah gue dapat memainkan ponselnya dengan tenang. "Grup chat apaan sih?" Tanya gue penasaran. "Ini grup anak dance, lagi rame banget."
"Pengen ikutan liat dong." Ucap gue sambil melirik-lirik isi ponsel Jihoon. "Enggak boleh!" Balas Jihoon menjauhkan ponselnya dari jangkauan gue. "Emangnya ngomongin apa sih?" Selidik gue. "Jangan mikir yang enggak-enggak lo!"
"Ngomongin bokep ya lo pada!"
"Idih najis! Daniel doang kali yang kayak gitu! Gue mah enggak!" Elak Jihoon dengan mukanya yang mulai memerah. "Ah masa?" Goda gue. "Dibilangin enggak ya enggak!" Lagi-lagi Jihoon kekeuh dengan omongannya.
"Coba kasih gue bukti." Ujar gue dengan wajah yang masih menggodanya. "Liat aja sendiri sana! Susah ngomong sama lo." Jihoon menyodorkan ponselnya dengan cepat pada gue. Ternyata mudah juga membujuknya.
"Kita-kita yang bisa nari (12)"
Daniel 11:50
URGENT URGENTWoojin 11:51
Napa kak?Samuel 11:51
Yo what's up Kak DanSeongwoo 11:51
Apaan nilDaniel 11:52
Bentar, tunggu semua read duluJihoon 11:52
Lama egeSeongwoo 11:53
Tau dah lama bener
Langsung aja lah nilDaniel 11:54
OKE
GUE DINOTICE DOI!Samuel 11:55
Buat kang kerdus kayak lo sih
Gue gak begitu kaget bangDaniel 11:55
Enak aja emg lo enggak @SamuelSamuel 11:56
Gue kan cuma ngoleksi gebetan
Lo ngoleksi mantan @DanielJihoon 11:56
Atas gue suka benerDaniel 11:57
Tp gue serius kali ini
SuerWoojin 11:58
Oke kalo gitu gue dukungDaniel 11:58
Tapi ini sih bakal susahSeongwoo 11:59
Lo kan sering ngalus
Masa susah sihDaniel 12:00
Orang gue deketin si Eunha
Gimana gak susah coba tuhSeongwoo 12:00
Mangat lah bosDaniel 12:01
Tadi manggil kudanil sekarang manggil bos
Jauh juga bedanyaSeongwoo 12:02
Kalo gitu dakDaniel 12:02
Apaan tuh dak?Samuel 12:03
BadakJihoon 12:03
Daki lebih cocok ahGue tertawa puas setelah mengetik kalimat tersebut. "Nih Hoon." Gue langsung menyerahkan ponsel milik Jihoon kembali padanya, biarkan saja Jihoon yang kena omelannya Daniel. Kasihan juga. Tapi gapapa.
Ting!
Ting!
"Buset dah gak kelar-kelar berisiknya." Gerutu Jihoon. "Udah ah gausah buka dulu chattannya, mending perhatiin penjelasannya Pak Yongguk aja. Gue sita hape lo." Gue kembali menarik ponsel Jihoon lalu menaruhnya di laci meja gue.
Berkat ponselnya disita, Jihoon akhirnya harus rela berpusing-pusing ria dengan pelajaran kimia Pak Yongguk. "Iya baiklah, sekian dulu materi hari ini, kalian boleh pulang." Ujar Pak Yongguk sambil membenarkan posisi kacamatanya.
"Sini mana hape gueee!"
"Nih." Gue mengambil benda berbentuk persegi panjang tersebut dari laci. "Jangan lupa baca chattan yang tadi, kali aja Daniel pengen bilang sesuatu." Kikik gue sambil meraih tas gue lalu beranjak pulang meninggalkan Jihoon.
Daniel 12:04
ENAK AJA LO @Jihoon
BENING GINI DIBILANG DAKIJihoon 13:50
EANJIR SUMPAH APAAN TUH
BUKAN GUE JIRRRDitunggu di part selanjutnya!
Akan ku publish jika sudah memenuhi jumlah vote n comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Produce 101 & U
Short StoryOppa rasa pacar yang tinggal kenangan. Tapi- boong deng!❤