Bagian 3

2.4K 293 21
                                    

Bagian 3

-

Wonwoo sadar dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk berpikir di sela waktu senggang saat usianya mulai menginjak angka awal 30.

Barisan permasalahan yang awalanya hanya terdiri beberapa baris, terasa mulai membentuk beberapa kolom dan halaman yang terkadang menelannya hidup-hidup, hingga sulit menemukan jalan keluar.

Dia mengambil resiko besar ketika usia muda. Mencintai dan menerima cinta Mingyu yang notabenenya adalah seorang pria, adalah keputusan paling beresiko sekaligus paling membahagiakan yang pernah terjadi dalam hidupnya. Saat itu, dia hanya berpikir tentang; melewati hari-hari bersama dengan Mingyu di ikuti gejolak anak muda yang berapi-api tanpa memikirkan akan seperti apa hubungan mereka kedepan.

Ketika hubungan mereka mulai di ketahui banyak orang dan keluarga, cacian untuknya datang silih berganti, Wonwoo masih tidak bisa berpikir tentang masa depan kehidupan pribadinya dan membiarkan takdir menuntunnya sesuka hati.

Dia gelisah, namun kegelisahannya dia olah dengan hebat menjadi kebohongan yang sengaja dia buat untuk menenangkan dirinya sendiri. Karena, Wonwoo tahu bahwa dirinya tidak sekuat itu untuk menerima kenyataan takdir yang menunggunya di depan, atau sekedar memikirkan tentang perpisahannya dengan Mingyu.

"Aku dan Seungcheol memiliki hubungan yang kompleks seperti kalian." Pagi ini, Jisoo tiba-tiba mendatanginya di tengah kesibukkan jadwal Individunya. Hubungan mereka tidak baik, tidak ada yang baik dari satupun member karena keputusan sepihak Jisoo untuk menikah tanpa meminta pendapat mereka sebagai tim, rekan kerja dan sahabat selama bertahun-tahun. "Aku mencintai Seungcheol, begitupun sebaliknya." aku Jisoo.

Tidak mengejutkan bagi Wonwoo, dia mencurigai hal itu sejak lama melalui cara pandang mereka yang berbeda. Tetapi Wonwoo tidak mengerti maksud dari kedatangan Jisoo dengan menceritakan hal itu kepadanya, ketika tinggal hitungan Minggu pesta pernikahannya akan terselenggarakan.

"Aku terlalu takut, Wonwoo. Terutama pandangan publik dan keluargaku tentang kenyataan ini."

"Jadi kau memilih untuk meninggalkan Seungcheol Hyung?" Wonwoo memotong, ada nada tidak suka mendengarnya.

"Aku tidak sekuat dirimu yang tetap mengadah ke atas saat semua orang melemparkan cacian juga tatapan jijik. Bagaimana pun hubungan seperti itu salah, Wonwoo. Salah di mata Tuhan, di mata Masyarakat, tidak ada satupun norma yang membenarkan tindakan menyimpang seperti itu!"

Jisoo terlihat jelas mencari pembelaan dari semua hal yang telah di akuinya. Siapapun akan menyetujui pendapat Jisoo jika berpatokkan pada norma dan agama. Namun, bukan hal yang benar juga ketika norma dan agama justru di jadikan patokkan untuk mendiskriminasikan sebuah kelompok minoritas yang butuh dukungan untuk berubah menuju hal yang lebih baik dari pada terus terjerat dalam lubang hitam yang tidak di terima di manapun.

Wonwoo tidak pernah tahu bagaimana sulitnya saat itu bagi Seungcheol dan Jisoo sendiri, tetapi Wonwoo juga mengerti bagaimana sulitnya mempertahankan pendirian dan keinginginan diri sendiri ketika lingkungan dan norma-norma masyarakat tidak mendukungnya.

"Menyimpang? itukah alasanmu Break dari segala aktifitas bersama kami selama beberapa tahun ini? kau jijik dengan ku? dengan Seungcheol Hyung ku? dengan kami yang kau anggap menyalahi norma-norma dan aturan agama? Hyung, benarkah ini Hong Jisoo yang pernah ku kenal?" Wonwoo beranjak dari tempatnya duduk, memilih pergi sebelum emosinya tidak dapat di kontrol dan melayangkan pukulan telak bagi Jisoo di hadapannya yang telah menghinanya.

Dia kecewa, sangat. Wonwoo menerima segala pendapat tentang hubungannya dengan Mingyu, namun Jisoo harusnya menyaring dan memilih kata yang lebih baik karena mereka dekat. Terkadang, perkataan orang terdekat lebih sering menimbulkan perasaan sakit hati yang tinggi dari pada perkataan orang yang tidak di kenal. Karena apa? Karena terlalu banyak harapan dan perasaan bagi mereka yang dekat dari pada orang tidak di kenal.

ReachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang