Bab 8

88 10 2
                                    


PERHATIAN!!!

DIANJURKAN UNTUK SELALU MEM-VOTE CERITA INI SEBELUM DIBACA!!!

💙💙💙

Seminggu berlalu, Ujian semester telah usai. Dan itu adalah suatu hal yang disyukuri oleh seluruh siswa. Kecuali Athala. Tentu saja, karena hari-hari dimana dia bisa melihat wajah imut (uek.🙅😕😒) ala Ceribel milik Ray kini telah berakhir.

Ray yang bersikap manis demi contekan kini telah kembali menjadi Ray yang menjengkelkan. Tapi tetap saja dimata Athala, Ray itu sempurna. Meski begitu, tetap saja Athala akan merindukan sosok manis Ray itu.

                              ***

Tebak. Apa yang dilakukan seorang gadis yang sedang jatuh cinta, saat dia sedang bosan, free les (kelas kosong), dan gak ada teman? Yah... Jawabannya adalah mengukir nama orang yang dia sukai di bukunya bagian paling akhir alias belakang bukunya. ( Itu sebenarnya kebiasaan ku sih. 😁😁 )

Dan itulah yang sedang Athala lakukan saat ini.

'hah... Andai aja Lo juga suka sama gue. Pasti hidup gue bakalan lebih berwarna. Eh. Tunggu dulu. Gue kan gak tau dia suka atau enggak sama gue. Gimana kalau dia juga suka? Apa gue coba tanya langsung aja ya? Atau minta Jean atau Jeremy nanyakan?' Athala yang sedari tadi mengukir nama Ray dalam bukunya kini telah terlarut dalam pikirannya sendiri.

Dan, tanpa Athala sadari Ray tiba-tiba datang dan mengejutkan Athala dari belakang

"Woi! Melamun terus. Ketua kelas macam apa Lo? Kelas ribut nya kayak perang dunia ke 17 , lo malah santai."

Athala yang sontak terkejut segera menutup bukunya. Ray melihat tindakan janggal Athala tadi tapi dia tak langsung menanyakannya.

"Apaan sih? Kan kelas kita emang kayak gini tiap hari. Harusnya lo bersyukur dong, punya ketua kelas baik kayak gue."

"Iya-iya. Tuh. Lo dipanggil sama Pak Cheto (pembina OSIS) di tunggu di depan kelas."

"Serius Lo?"

" Iya serius. Cepat sana!"

Setelah merasa cukup yakin dengan perkataan Ray barusan, Athala segera berlari ke depan kelas dan sesampainya dia disana...

"Mana Pak Cheto..?? Kok gak ada?" Kata Athala sambil melihat ke sekitar kelas mereka

"Ray. Pak Cheto nya mana? Kok gak ada?" Athala menoleh ke arah Ray

Ternyata Ray tercydukskx tengah mencakari laci meja Athala untuk mengambil buku yang tadi Athala simpan. Ray kepo akan buku yang sepertinya sangat dijaga Athala tadi. Dan akhirnya Ray membuat rencana kecil.

"Ray. Lo mau apain buku gue!" Kata Athala dengan nada panik. Ray telah mendapatkan buku Athala tadi. Dan sekarang sedang membuka satu persatu halaman buku itu untuk mencari halaman berisi rahasia Athala

Athala segera berlari ke arah Ray. Namun Ray tidak tinggal diam, dia berlari menjauhi Athala sambil tetap terus mencari halaman misterius itu. Alhasil kini Athala dan Ray berada dalam kondisi kejar-kejaran

"Ray balikin buku gue!" Athala masih mengejar Ray dan suaranya terdengar semakin panik.

Melihat kepanikan Athala, Bukannya memberikan buku Athala, Ray justru semakin penasaran akan isi buku itu.

Athala kehabisan kesabarannya, dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk berlari lalu dengan cepat dia menyambar dasi Ray dan membuat Ray sedikit tercekik dan kemudian terpaksa berhenti.

"Uhuk! Thal gue kecekik Thal!!" Kata Ray sambil menahan sakit

"Eh. Sorry, gue gak sengaja. Habis Lo gak mau ngasih buku gue!" Balas Athala

"Gak usah main kasar juga kali!"

"Iya-iya, kan gue udah minta maaf. Lagian Lo kan juga salah!"

"Ya udah. Tapi dasi gue jadi rusak nih! Pokoknya Lo harus tanggung jawab, dasi gue rusak gara-gara Lo, dan yg biasanya masangin dasi gue itu kakak gue!''

"Anak SMA gak tau masang dasi? Anak siapa sih Lo?"

"Suka gue donk"

"Ya udah. Sini gue pasangin dasinya"

"Ogah ah. Lo bukan kakak gue!"

"Jadi mau Lo sebenarnya apa sih? Kan Lo mau gue tanggung jawab karena ngerusak dasi jelek Lo itu! Lagian gue pasti lebih tua dari lo, bulan berapa Lo lahir?"

"Desember"

"Tuh kan beneran gue lebih tua. Gue bulan mei. Udah sini Kakak pasangin dasinya..." Kata Athala dengan nada meledek

"2001 bro!"

"Oh... Ampun lah kak!"

"Makanya jangan sok tau!"

"Jadi Lo mau gue pasangin apa enggak?"

Catatan : ( buat yang kurang paham, Orang yang seangkatan Athala umumnya kelahiran 2002. Jadi Ray itu lebih tua setahun dari teman-temannya. Begitu juga dengan Jean)

Akhirnya Ray menyerah dan membiarkan Athala memasang dasinya. Tapi, saat Athala masih mengalungkan dasinya di leher Ray, dan belum mulai memasangkan nya,
Semua teman sekelas mereka langsung menyoraki mereka. CIE.
3 huruf itulah yang terluncur dari mulut tiap murid di kelas itu

"Awas Lo. Gak usah pasangin dasi gue!" Kata Ray yg tampak salting?

"Yang minta pasangin dasi Lo siapa? Kan Lo sendiri!"

"Tapi Lo yang maksa kan? Tadi gue kan udah bilang enggak mau, tapi Lo tetap ngotot pengen masangin dasi gue"

"Eh. Anak setan. Gue cuma nawarin bantuan sama anak SMA yang gak tau pasang dasi. Gue gak pernah maksa-maksa lo!"

"Udah ah. Malas gue ngomong sama Lo!"lanjut Athala

Akhirnya Ray memasang dasinya sendiri. Dan itu tentu mengundang perhatian Athala.

"Bukannya Lo bilang gak tau pakai dasi? Terus tuh, kenapa Lo bisa?"kata Athala dengan wajah heran bercampur sebal.

"Suka-suka gue lah."

Sepertinya Athala benar-benar sudah di mabuk cinta. Karena bukannya marah, dia justru tersenyum mendengar jawaban Ray tadi.

'tunggu dulu. Kalau dia tau.. terus kenapa dia mau gue pasangin? Apa barusan cuma modus biar bisa Deket gue? Apa perasaan gue dan dia itu sama?' batin Athala

( biasa lah... Athala itu cewek yang mudah baper. Jangan ditiru ya!!)

Melihat Athala yang senyum-senyum sendiri itu, Ray segera memukul pundak Athala

"Sadar woi! Senyam-senyum sendiri. Lo lupa minum obat lagi?"

Athala menatap sinis ke arah Ray.

'dasar cowok gak peka! Salah gue kege-eran sama cowok kayak Lo!' kata Athala dalam hati

Setelah beberapa saat Athala dan Ray berada dalam keadaan tatapan sinis akhirnya Athala pergi meninggalkan Ray yang masih bingung

👉👉👉
I'm back!
Sorry terlambat nge-up ya! 🙇🙇

Oh. Iya mulai sekarang waiting for you bakalan lambat terus nge update nya. Karena mulai Senin nanti author bakalan les tambahan. Sorry ya author nya memang sok sibuk😅😄.

waiting for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang