Part 4 Pertemuan II

2.2K 120 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mansion Haruno
18.38

"Haruka"

"Iya nona"

"Kamu masak apa untuk makan malam?"

"Malam ini saya akan memasak spicy beef yakiniku, chiken teriyaki, ebi tempura, dan gyuniku soba"

(Biar lebih jelasnya lagi di bawah ini ada picture nya. Sesuai dengan urutan yang diatas yah..😀😀)

"Wah aku kangen sekali dengan masakan Jepang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah aku kangen sekali dengan masakan Jepang."

"Saya tahu nona pasti rindu dengan masakan Jepang jadi saya akan membuatkan itu semua" ucap Haruka selaku kepala pelayan di mansion Haruno.

"Wah bibi perhatian sekali. Terimakasih bi" kata Sakura. Dia memang akrab dengan para pelayan dan ia juga sudah menganggap semua pelayan itu saudara dan sahabanya sendiri.

"Tentu nona. Apapun yang nona inginkan pasti saya buatkan"

"Hehe.. arigatou bi. Akh kemana duo kepala merah itu bi?"

"Mereka jarang ada di rumah nona"

"Mereka selalu pergi kemana bi?"

"Saya juga kurang tahu nona, yang saya tahu mereka sering bersama teman-temannya dan pulang selalu tengah malam"

"Apa Tou-san tahu kalau mereka selalu pulang malam bi?"

"Tidak nona. Tuan sangat jarang berada di Jepang.

"Ya.. Tou-san selama dua tahun terakhir ini sangat sibuk dan sering ke luar negeri. Yah pantas saja mereka berdua seenaknya pulang. Awas saja saat aku disini kalian berdua tidak akan pernah keluar malam selagi tidak ada izin dariku"

"Ayo bi, kita memasak. Aku sudah tidak sabar untuk memakannya"

"Apa tidak apa-apa nona memasak?" Tanya Haruka dengan enggan

"Ayolah bi. Aku ingin memasak untuk kedua adikku itu"
Sakura pun memasak dan di bantu oleh para maid.

Cafe Akatsuki

"Hahahahahahhahahahahahahahaha"

Suara tawa sangat mendominasi ruangan VVIP itu, yah siapa yang tidak bisa dilakukan oleh orang-orang yang berada di ruangan tersebut apalagi dengan kekuasaan dan pekerjaan kedua orang tuanya. Dan tawa itu langsung mereda saat salah satu teman termudanya berdiri.

"Woi, mau kemanu kamu ?" Ucap Hidan dengan rambut putihnya serta kalung yang dianggapnya sebagai jimat dari agama yang dianutnya. Kalung tersebut berbentuk segitiga terbalik di dalam lingkari dan agama yang dianutnya adalah dewa Jashin.

Haruno SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang