.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gaara dan Sasuke tiba di kediaman Sabaku. Pelayan yang sedang bekerja pun menundukan kepala mereka tatkala melihat tuan dan nyonya mereka."Selamat datang tuan muda dan tuan Sasuke" ucap pelayan
"Hn" gumam Sasuke dengan nada datarnya, Gaara terus berjalan melewati mereka tanpa menghiraukan sapaan para pelayan.
"Kau sudah pulang Gaara" suara perempuan dari arah tangga
"Temari-nee apa Nee-san sudah pulang" tanya Gaara tanpa basa-basi
"Ouh, Sakura-chan maksudmu. Iya dia pulang kemarin dan dijemput sama Sasori. Kau tidak di beri tahu?"
"Ck, sial. Awas saja kau setan merah" dengan suara rendah namun masih terdengar oleh Sasuke dan Temari.
"Lalu dimana Nee-san sekarang?"
"Loh bukannya sekarang dia satu sekolah denganmu?"
"A-apa?"
"Iya, tadi ia pergi sendiri"
"Apa setan merah itu tidak mengantarnya. Bagaimana kalau Nee-san tersesat. Lalu ada yang mengganggunya saat di perjalanan" racau Gaara.
"Ku rasa kakak mu tidak akan apa-apa" kata Sasuke yang sedari tadi diam kini bersuara.
"Tidak terjadi apa-apa bagaimana. Hah. Dia itu perem-" ucap Gaara marah, namun terpotong oleh suara Temari
"Kau lupa seperti apa kakakmu itu. Meski dia perempuan tapi dia itu bisa beladiri" jelas Temari
"Meskipun dia bisa beladiri tetap saja dia bisa terluka, apalagi sekarang ini preman-preman menggunakan senjata" kata Gaara ngotot
"Sudahlah Gaara, lebih baik nanti kita jemput saja ke sekolah-" kata Sasuke
"Apa mak-" ucapan Temari terpotong
"Dan kita ke drom saja. Ayo Gaara" lanjut Sasuke
"Hn"
Mereka meninggalkan mansion Sabaku dan meninggalkan Temari yang sangat marah dengan muka yang memerah karna menahan amarahnya pada kedua remaja tersebut yang membolos.
"Sialan-" ucapan Temari terpotong lagi oleh seseorang. Orang tersebut adalah tunangannya Shikamari Nara, putra tunggal dari keluarga Nara yang memiliki perusahaan di bidang IT.
"Sudahlah Temari. Mereka itu hanya anak-anak labil, biarkan saja"
"Tapi Shika, mereka itu-" ucapannya terpotong lagi.
"Hoammm. Ayo Kaa-san sudah menunggu. Aku tidak ingin kena amukannya karena membawa menantu kesanyangannya." Ucap Shikamaru sambil tersenyum melihat muka Temari yang sudah memerah seperti rambut kedua adik sepupunya Gaara dan Sasori.:x
Melihat muka Temari memerah ia begitu ingin terus menggoda Temari dan ingin memkannya, tapi melihat jam ia tidak bisa. Selain untuk menjemput dan mengantarkan Temari ke rumah orang tuanya ia juga harus rapat untuk mendapatkan tender pemerintah yang benilai jutaan dollar Amerika.Skip
Sekolah KIHS"Sialan si teme. Dia malah pergi seenaknya saja, jika aku tahu dia akan pergi dengan Gaara kenapa gak bilang-bilang.." racau Naruto
"Jika dia bilang pasti kau akan terus mengikutinya" kata Kiba
"Tentu saja ttebayo. Jika aku ikut ke luar aku ingin ke kedai ramen Ichiraku."
"Di otakmu hanya ada ramen saja. Apa tidak ada yang lain?" Tanya Kiba
"Tentu saja ada. Selain ramen ada Hinata-chan" jawab Naruto
"Kau tidak boleh memanggil Hinata dengan suffik chan Naruto. Karena kau tidak pantas bersanding dengannya" yang menjawab bukanya Kiba tapi suara perempuan. Mereka pun segera melihat ke belakang dan disanalah suara perempuan itu berasal. Di depan pintu masuk ke atap, mereka semua menatap tajam Naruto apalagi Karin. Si perempuan berkacamata dengan rambut merah menyala. Dan mereka semua adalah Shion dengan rambut pirang dan mata violet, Tayuya dengan rambut merah muda tua, Tenten dengan rambut di cepol dua dan dia adalah keturunan China, Ino dengan rambut pirang diikat ekor kuda. Dan terakhir orang yang menjawab Naruto. Uzumaki Karin dengan rambut merah darah dan berkaca mata.
"Ya itu memang benar. Kau tidak pantas bersama Hinata-chan, lagi pula kamu itu bodoh yang hanya bisa membuat situasi memburuk" ujar Tayuya dengan menekan kata kau sambil menunjuk Naruto.
"Kau benar Tayuya Hinata kita hanya bisa bersanding se-level Sasuke yang memiliki segalanya tidak seperti mu. BAKA" tambah Shion dengan pandangan merendahkan.
"Aku tahu. Tapi apa salahnya berharap" jawab Naruto santai
"Kau berharap. Oh ya ampun, lebih baik hapus harapanmu itu. Percuma saja kau berharap, karena harapanmu tidak akan pernah terwujud" kata Shion
"Meskipun tidak terwujud, setidaknya aku pernah berharap dan berjuang akan cintaku" ucap Naruto sambil menerawang jauh ke langit biru
"Sudahlah. Kita kesini bukan untuk berdebat dan membahas ini. Hinata menyuruh kalian untuk cari tahu siapa murid baru di kelas Sasuke, karena dia sudah membuat mangsa mata empat kabur" ujar Tenten
"Ya, kami juga sudah mendengarnya. Tidak kusangka dia sangat berani, kurasa dia akan menjadi rival yang sulit untuk di taklukkan" ujar Neji
"Tidak ada yang bisa mengalahkan kami apalagi Hinata tidak ada yang bisa menandinginya" ucap Shion
"Tentu saja bisa" ucap Ino pelan nyaris berbisik namun masih bisa terdengar oleh Tenten yang berada di sampingnya. Tatapan Tenten pun berubah sendu melihat Ino yang memandang kosong, ia sangat tahu apa yang menyebabkan Ino berubah menjadi pendiam. Tenten pun menepuk pundak Ino dan tersenyum manis, Ino yang melihat itu pu tersenyum tipis namun pandangannya tetap tidak berubah.
Ino pun menghela nafas.
"Cukup!" Ucap Ino tegas"Sekarang kita ke markas, Hinata sudah menunggu kita. Dia akan sangat marah jika kita terlambat, kalian tahu sendiri akibatnya jika Hinata sudah marah" lanjut Ino dengan tegas dan mengancam
"Lalu kenapa kalian semua kesini untuk menjemput kami, kalian bisa menyuruh salah satunya" ucap Kiba
"Awalnya hanya kami yang disuruh. Tapi mereka berdua memaksa ikut" ucap Karin sinis
"Jika kami tidak ikut kalian akan sangat lama dan membuang waktu kami yang berharga jadi-" ucapan Tenten terpotong
"Lalu kenapa tidak kalian saja yang menjemput mereka?" Ucap Tayuya tak kalah sinisnya dengan Karin
"Hey kenapa jadi kalian yang berantem, jika tidak mau menjemput kami kalian bisa lewat ponsel. Bukankah jaman sekarang serba canggih jadi kalian tidak usah cape-cape kesini" ucap Naruto
"Kami sudah mengirim pesan kepada kalian, jika tidak percaya lihat dengan jelas handphone kalian" ucap Ino
"Hehe, gomen. Kami sibuk, iya kan Akamaru" ucap Kiba
"Guk"
"Kalau begitu, sekarang kita ke markas" lanjut Ino
Mereka pun pergi meninggalkan atap sekolah dan menuju ke markas mereka.
.
.
.
.
.Tbc
Sampai disini dulu yah. Saya harap kalian suka akan ceritanya.
Jangan lupa komen dan vote yah, biar lanjut terus ceritanya.Banjar, 14 Februari 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Haruno Sakura
FantasiaHai haii.. salam kenal yahh.. ini cerita pertama aku. Jadi wajar kalo ada yang salah salh nyaha0h..