10. sick

98 25 2
                                    

Hujan menguyur kota seoul dengan deras, diikuti juga petir yang beremuru. Masih pada posisi nya, jieun tak peduli dengan deras Nya air hujan yang turun. Ia masih menangis bahkan lebih histeris dari sebelum nya.

Jieun melirik tangan nya yang terluka dan juga berdarah. Baju nya yang berwarna putih sudah dicampuri oleh darah segar dari tangan nya. Namun ia tak begitu memperdulikan.

"Wae-?" jieun bermonolog dengan diri nya Sendiri. Ia menatap lurus kedepan dan memperhatikan rintik air yang turun.

"WAE?? Apa spesial nya wanita brengsek itu?!" jieun semakin histeris. Ia memangku kakinya dan menyembunyikan wajah cantik nya pada tumpukan lututnya.

Titittt

Didepan jieun terdengar suara mobil yang membunyikan klakson nya tapi ia tak peduli. Menurut nya itu hanya mobil yang melintas di jalanan.

Tititt

"Lee jieun!"

Jieun seola-olah tak mendengar panggilan tersebut. Ia yakin itu adalah Oppa nya yang datang untuk menjemput nya pulang.

Jieun masih tak bergeming dengan mobil yang terus membunyikan klaksonnya.

Karena tak dijawab oleh jieun
Orang yang berada dalam mobil itu turun dan berlari menembus air hujan. Ia mendekat kearah jieun, namun jieun belum menyadari kehadiran nya.

Ia kemudian berdiri berhadapan dengan jieun yang masih menyembunyikan wajah nya pada lutut nya.

"Jieun? Ini aku, Taehyung"

wajah jieun ia angkat perlahan. Ia mendongkak dan mendapati Taehyung berdiri dihadapan nya.

Jieun menatap manik Taehyung lekat. Matanya yang sembab dan rambut nya berantakan membuat Taehyung bertanya-tanya pada diri nya sendiri.

"Ya ampun jieun!" Taehyung terkejut melihat jieun seperti ini, "Matamu sembab, apa kau menangis?" tanya Taehyung khawatir.

Jieun menggeleng lemah, pandangan nya terasa berat dan kepala nya sedikit pusing.

"A-aku baik-baik saja" gumam jieun dengan suara parau. Ia tak bisa lagi menahan rasa sakit yang mengrogoti kepalanya.

Mata jieun semakin berat, pandangan nya menjadi buram.

"Jieun!!"

Dan kata itu lah yang terakhir ia dengar. Semua menjadi gelap, sangat gelap.
.
.
.

"Bagaimana keadaan nya, Noona? Apa luka ditangannya parah? Apa harus di operasi?"

Saat ini Taehyung membawah jieun kerumah nya. Taehyung cepat-cepat menelfon Taeyeon untuk pulang dan memeriksa keadaan jieun.

Taehyung sangat khawatir dengan pada kondisi yeoja ini. Tangan nya terluka dan juga ia tiba tiba pingsan dihalte. Apa yang terjadi pada jieun? Taehyung terus bertanya tanya pada dirinya sendiri.

"Tenang saja Tae, dia tidak apa-apa" Ujar Taeyeon yang sudah selesai memeriksa keadaan jieun. "Dan luka ditangan nya tak begitu parah"

Taehyung menganguk mendengar penjelasan dari sang kakak. Lalu ia berbalik menatap jieun yang masih memejamkam matanya diatas ranjang miliknya.

"Tae, seperti nya noona harus kembali bekerja. Jika yeoja ini sudah bangun kau harus memberi ia makan agar kondisi nya cepat pulih"

Setelah Taeyeon keluar dari kamar Taehyung, ia segera kembali kerumah sakit untuk bekerja.

Taehyung menatap jieun lekat. Ia tak tega melihat yeoja di hadapanya seperti ini. Taehyung beranjak dari kamarnya dan menuju kedapur. Ia berniat membuat bubur abalon untuk jieun.

Jieun pov :

"Tae, seperti nya noona harus kembali bekerja. Jika yeoja ini sudah bangun kau harus memberi ia makan agar kondisi nya cepat pulih"

Suara siapa itu? Dan apa aku sedang bermimpi. Kenapa kepala ku sangat sakit saat ini, dimana aku?

Perlahan aku membuka mata ku dan yang pertama kali yang ku lihat adalah ruangan bernuansa baby blue. Tempat apa ini, dan kenapa aku bisa berada Disini. Aku mencoba untuk duduk dan bersandar pasa bantal dibelakang ku.

Tempat ini sangat asing bagi ku. Mungkin aku diculik dan dibawah ketempat ini? Aisss penculik tak punya kamar seperti ini. Aku mencoba untuk turun dari ranjang yang ku tempati tapi rasanya kepalaku seperti tak mendukung. Rasa sakit kembali menyerang ku.

Aku melirik tangan ku yang diperban. Ahh aku ingat, tadi pagi aku lari dari rumah karena ulah wanita sialan itu. dan seperti nya aku bertemu seseorang saat dihalte tadi, tapi siapa?

'Tae?'

Nama itu yang aku dengar tadi. Apa mungkin aku berada di rumah Taehyung? Astaga! Memikirkan itu semua membuat kepalaku semakin sakit.

'Ckleekkk'

Suara pintu terbuka membuat aku langsung menoleh kearahnya. Dan benar saja, diambang pintu ada Taehyung, dan ia membawa nampan ditangannya. Ia berjalan kearah ku.

"Jieun, kau sudah bangun?" tanyanya sambil meletakan nampan yang dibawahnya diatas nakas. Apa Taehyung buta, jelas-jelas aku sudah buka mata, tapi ia masih saja menanyakan kalau aku sudah bangun.

"Seperti yang kau lihat" jawab ku datar. Aku tak ingin banyak bicara untuk saat ini.

Taehyung lalu mengambil mangkuk yang berisi bubur itu dan memberikannya padaku.

"Kau harus makan dulu agar kondisi mu cepat pulih."

Aku hanya menatap bubur itu dan tak berniat mengambilnya. Tapi perut ku sangat tak berkompromi saat ini jadi lebih baik aku mengambilnya dari pada aku mati kelaparan.

Aku menerima bubur dari Taehyung dan menyendokannya perlahan.
"Gomawo Tae" ujar ku tulus.

Taehyung tersenyum kearah ku dan itu sangat membuat ku merasa risih.
Aku ingin memalingkan wajah ku namun rasanya sangat sulit, Taehyung terus saja tersenyum padaku.

"Bernentilah menatap kearah ku, Kim Taehyung". Aku benar benar risih saat Taehyung menatap ku. Kulihat ia hanya terkekeh pelan menaggapi perkataan ku.

"Kau ini sudah dewasa tapi makan saja seperti bocah berumur 5 tahun". Aku mengehentikan aktivitas menyendok ku kala Taehyung berucap seperti itu.

"Selerah makan ku langsung hilang karena mu".

Taehyung hanya terkekeh lagi melihat ku. Ia lalu mengambil bubur ditangan ku dan menyondorkan sendok nya kearah ku.
"Baiklah bocah kecil. Aaahhh--"

Lagi, Ia menyuruh ku untuk membuka mulut, tapi aku sama sekali tak menginginkan itu. Aku hanya menatap Taehyung tanpa membuka mulutku.

"Ayo buka mulutmu bocah kecil".

Akhirnya dengan terpaksa, ku turuti bocah alien Ini. Perlahan aku membuka mulut dan Taehyung langsung menyuapi bubur dengan sendok. Aku mengunyah makanan dalam mulut ku sembari memperhatikan Taehyung. Senyuman nya membuat ku Nyaman dan melupakan semua masalah ku.

Saat sedang melamun, Tangan Taehyung tiba-tiba mengelus kepala ku lembut. Aku kaget dengan perlakuannya.

"Cepat sembuh nona, Lee"



Tbc....


Wahhh maap kan diriku ini yang baru muncul. Untuk sementara aku bakalan hiatus dulu yhh chingu. Soal nya udh mau dkat UN, jadi dgn terpksa aku harus berurusan dg semua buku itu.

Voment💙

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang