11. maybe

52 19 2
                                    

Hanbin mengacak rambut nya frustasi karena ulah nya sendiri. Ia mengusap wajahnya kasar lalu mendudukan diri pada sofa dirumahnya. Ini sudah sore dan jieun tak kunjung pulang membuat hanbin merasa bersalah karena sudah menyalakan jieun.

Hanbin mengambil ponsel nya dan mengetik beberapa angkah lalu menelfon seseorang. Ia membuang nafas kasar saat jieun tak kunjung mengangkat telfonya.

"Hanbin-ssi, jangan terlalu cemas begitu. Mungkin jieun sedang jalan-jalan dengan temannya". Yoora memegang bahu hanbin lalu mengusapnya lembut. Namun hanbin segera menjauhkan tangan yoora dari bahunya.

"Aku tak bisa tenang jika Jieun tak juga pulang". Hanbin mulai menayikan nada suaranya menjadi satu oktaf. Ia menatap yoora lalu mengusap wajahnya kasar.

"Aku khawatir padanya."

Yoora memutar bola matanya meladeni tingkah hanbin. Ia pun mendekat lagi kearah hanbin dan membawa hanbin duduk pada sofa diruang tamu.

"Kita tunggu saja, pasti ia akan tetap pulang". Yoora tersenyum kearah hanbin. Namun senyum nya seperti sebuah paksaan dan tak tulus sama sekali.
.
.
.
.

"Kau mau kemana, ji!"

Jieun terlonjak kaget saat Taehyung menghampirinya. Ia bosan berada dikamar terus, jadi ia memutuskan untuk berkeliling di rumah Taehyung.

"Ehh Taehyung, a-aku hanya merasa bosan dikamar mu, jadi aku keluar untuk melihat-lihat isi rumah mu" ujar jieun dengan cengirannya.

Taehyung hanya menganguk dan membiarkan jieun berkeliling dirumah nya. Ia keluar dari kamarnya dan mengambil beberapa camilan dari dalam kulkas dirumahnya.

"Aku pulang!!!"

Taehyung menoleh kearah sumber suara, itu Taeyeon. Taeyeon menaruh tasnya pada gantung dekat pintu masuk, ia lalu membuka jas dokternya dan diletakan ditempat yang sama.

Mendengar ada suara seseorang kegiatan Jieun berkeliling rumah Taehyung terhenti. Ia lantas menoleh dan pandangannya saat itu bertemu dengan Taeyeon. Jieun tersenyum simpul lalu membungkuk perlahan.

"Wahh ternyata ada tamu" ujar Taeyeon berjalan mendekat kearah Jieun. "Temannya Taehyung ya?" Tanya Taeyeon

Perlahan Jieun menganguk, "Lee Jieun imnida" ia kembali merasa malu saat Taeyeon meneliti penampilannya.

Taehyung yang baru keluar dari dapur terlihat tengah kesusahan membawa beberapa camilan ditangannya sontak menoleh dan mendapati Jieun bersama dengan kakaknya.

"Eoh noona? Kapan kau pulang?" Tanya Taehyung yang tengah menaruh camilan yang dibawahnya diatas meja.

"Kau tuli hah?! Apa kau tak dengar teriakan ku tadi?"

Taehyung terkekeh pelan. Ia berali pada Jieun yang hanya diam, "Noona kenalkan, dia temanku, Lee jieun"

Tepat saat itu satu pukulan mengenai kepala Taehyung, dan sudah pasti pelakunya adalah Taeyeon. Ia sangat malas meladeni sikap Taehyung yang sangat lelet itu.

"Aiss noona kau mempermalukan ku didepan temanku" rengek Taehyung sambil mengusap kepalanya yang berdenyut.

Gelak tawa Jieun terundang karena sikap Taehyung. Ternyata namja itu baik dan selama ini Jieun sudah salah menilai Taehyung.

"Sudalah aku lelah. Jieun-ah aku duluan" ujar Taeyeon.

"Nde Eonnie" sebelum Taeyeon pergi, Jieun setengah membungkuk lalu menatap punggung Taeyeon yang menghilang dibalik tembok.

Tinggalah ia bersama Taehyung. Taehyung lalu mengajaknya untuk duduk bersama sambil menikmati camilan yang ia ambil tadi.

Mereka berdua sama-sama terdiam menikmati tontonan drama yang berkisah tentang seorang putri duyung dengan manusia. Tak ada interaksi diantara mereka.

Mata Jieun sudah teras berat sekarang. Ia bahkan hampir menumpahkan snack ditangannya karena kantuk yang melandah. Jieun berusaha untuk menahan rasa kantuk itu, namun usahanya sia-sia.

Perlahan matanya tertutup dan kepalanya tersanadar pada sesuatu disebelahnya, dan sesuatu yang menjadi sandaran Jieun adalah bahu Taehyung. Taehyung tak menolak saat kepala Jieun bersandar pada bahunya, ia bahkan mengatur beberapa helai rambut Jieun yang menutupi wajahnya.

Taehyung sadar jika Jieun sudah tertidur pulas. Ia dapat mendengar dengkuran halus dari yeoja itu. Taehyung akhirnya juga ikut menyandarka kepalanya diatas Jiuen dan mulai menutup matanya.
.
.
.
.
Tepat pukul 7 lewat tiga menit taeyeon terbangun dari tidur indahnya. Ia mempunyai shift pagi hari ini. Taeyeon bergegas mandi dan mengganti piyamanya dengan baju khas dokter.

Taeyeon turun dari lantai dua dan berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan untuk Taehyung.

"Taehyungiee~irona" ujar Taeyeon yang tengah memotong beberapa sayuran. Ia berniat akan membuat sup kimchi dan omelet sebagai sarapanya dan Taehyung.

"Kim Taehyung!!" Panggil Taeyeon lagi dengan suara yang cukup lantang.

Namja yang dipanggil itu perlahan membuka matanya. Ia mengangkat kepalanya sambil mengusap matanya yang masih terasa buram.

Pergerakan Taehyung berhasil membanggunkan Jieun yang tengah bermimpi. Jieun juga ikut mengangkat kepalanya yang terasa nyeri karena posisinya tak betul saat tidur.

Saat Jieun mengadahkan kepalanya, irisnya bertabrakan dengan Taehyung. Namja itu juga kini tengah menatapnya, dengan cepat Jieun yang sadar jaraknya sangat dekat dengan Taehyung langsung menjauhkan diri dan mengatur rambutnya yang agak berantakan.

Jieun berusaha bersikap biasa saja walau dalam hatinya ia merutuki kebodohannya sendiri. Bagaimana bisa ia tertidur bersama Taehyung.

Melihat gelagat Jieun, Taehyung bangkit dari sofa dan berjalan kearah dapur. Ia melihat Taeyeon yang tengah menata makanan diatas meja.

"Oh kau sudah bangun?" Tanya Taeyeon saat menyadari kehadiran Taehyung.

Taehyung hanya menganguk, "Apa yang kau masak Noona?" Tanyanya dengan suara serak.

"Sup kichi".

Taehyung yang hendak berjalan untuk mencuci mukanya dihentikan karena perkataan Taeyeon. "Apa temanmu sudah pulang, Tae?"

"Ia menginap disini semalaman. Aku tak tega membiarkan Jieun pulang terlalu larut" Taehyung terpaksa berbohong pada Taeyeon dengan ucapannya barusan.

Jieun memang tak berniat pulang kerumahnya akibat pertengkaran yang terjadi antara ia dan Hanbin, Dan pertengkaran itu disebabkan oleh Yoora.

Taehyung tahu Jieun membutuhkan waktu untuk kembali kerumahnya. Jadi ia berniat membantu Jieun denga mengizinkan Jieun tinggal dirumahnya untuk beberapa hari.

"Ayo Tae ajak temanmu sarapan bersama" ujar Taeyeon yang tengah menyendok nasi pada mangkuk kecil.

Taehyung lalu memanggil Jieun yang sudah mencuci mukanya. Jieun awalnya malu untuk ikut sarapan namun Taeyeon menarik tangannya dan duduk bersama menikmati sarapan.

Disela makan mereka tak ada yang memulai obrolan sama sekali, yang terdengar hanyalah suara sumpit dan juga sendok yang mereka gunakan untuk makan.

Taeyeon yang tengah menyumpit kimchi tiba-tiba berhenti lalu menatap Jieun dan Taehyung bergantian.

"Jadi, apa hubungan kalia sebenarnya?"








Tbc

Huaaaaaaa maapkan diriku ini yang baru mucul dari kayangan*alay. Miane chingu jeongmal miane. Aku baru dapat pencerahan untuk melanjutka cerita ini.

Selamat membaca❤

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang