14. grip

33 6 2
                                    

Jieun menatap Taehyung dari balik jendela rumahnya. Taehyung yang berdiri didepan pintu rumahnya sudah rapi dengan pakaiannya. Walaupun Taehyung hanya memakai kaos hitam, namja itu terlihat sangat tampan.

Ia lalu mengatur nafasnya, dan segera membukakan pintu pada Taehyung. Saat pintu terbuka, Taehyung yang awalnya menatap kearah ponselnya, dengan refleks langsung terarah pada Jieun yang berdiri didepannya. Ia terpesona dengan penampilan yeoja itu saat ini.

Jieun yang tampil casual sangat menarik perhatian Taehyung. Taehyung terdiam cukup lama menatap Jieun. Sampai pada akhirnya Jieun melambaikan tangannya didepan Taehyung, dan namja itu langsung tersadar kembali.

"Taehyung-ssi,"

Jieun lalu membuka lebar pintu rumahnya, "Masuklah, aku harus berpamitan pada Oppaku" Jieun mempersilahkan Taehyung masuk kedalam rumahnya.

Taehyung mengikuti arahan dari Jieun. Ia lalu duduk disalah satu sofa diruang tamu, sambil menunggu Jieun berpamitan pada kakaknya. Taehyung mengamati rumah Jieun yang cukup besar. Banyak foto-foto keluarga terpapar didinding.

Taehyung terfokus pada foto Jieun yang mengenakan pakain sekolah menengah pertama. Rambut Jieun hanya sebatas bahu, kulitnya yang putih, membuat Jieun sangat mengemaskan.

Tak lama terdengar suara seorang pria yang mendekat keruang tamu. "Kau tidak berpamitan pada Eonniemu?"

Jieun menggerutu sambil mengikuti langkah Hanbin dari belakang. "Untuk apa aku berpamitan padanya" jawab Jieun sinis. Ia lalu memberi kode pada Taehyung.

Taehyung langsung mengerti dan berdiri ditempatnya. "Hyung, aku izin membawa Jieun sebentar, ya" ujar Taehyung sesopan mungkin.

Hanbin meneliti penampilan Taehyung. Sepertinya dia ingat dengan namja didepannha ini, "Kau orang yang menemukan koper Jieun kan?" tanya Hanbin memastikan.

Taehyung tersenyum lalu mengganguk. Saat Hanbin akan membuka mulutnya, Yoora tiba-tiba datang lalu menggandeng tangan Hanbin. Jieun yang melihat itu langsung merasa ilfil. Yoora sangat munafik didepan Hanbin.

"Oppa aku pergi dulu"

Baru saja Jieun akan mengajak Taehyung pergi, suara Yoora terdengar membuat Jieun terhenti. "Sopan sedikit Lee Jieun. Kau belum berpamitan padaku" Yoora berucap santai walau sebenarnya ia ingin melihat Jieun tunduk padanya.

Bukannya menuruti perkataan Yoora, Jieun mengangkat satu alisnya dan berucap, "Kau siapa eoh? Tidak tahu diri. Ayo Taehyung-ssi, kita pergi" Jieun segera menarik tangan Taehyung keluar dari dalam rumah.

Tak perduli dengan tatapan maut dari Yoora yang kesal dengan ucapan Jieun barusan. Ia ingin merengek pada Hanbin, tapi namja itu hanya terkekeh pelan. Hanbin merasa perkataan Jieun hanya candaan saja. Ia lalu mengajak Yooran kembali kekamar.

Diluar rumah, Jieun yang sempat menarik tangan Taehyung dengan cepat ia lepaskan. Ia salah tingkah saat ini. Terlebih lagi Taehyung hanya diam saja saat Jieun tiba-tiba melepas tautan tangan mereka.

"Maaf Taehyung-ssi" Jieun lalu menunduk malu, tak berani menatap Taehyung.

Sedangkan Taehyung hanya terkekeh. Ia lalu mengambil kembali tangan Jieun, dan menggengamnya erat. "Ayo," Taehyung lalu menuntun Jieun masuk kemobilnya.

Keadaan didalam mobil sangat canggung karena tidak ada yang bersuara. Baik Taehyung maupun Jieun sama-sama terdiam. Taehyung sibuk menyetir sedangkan Jieun hanya menatap jalanan dari balik kaca mobil.

Hanya butuh lima belas menit, Mereka berdua akhirnya sampai dirumah sakit tempat Taeyeon bekerja. Taehyung lalu mengajak Jieun turun dari mobil dan masuk kedalam rumah sakit.

Baru sampai didepan lobby, dua orang perawat langsung menyapa Taehyung. "Selamat siang, Kim Taehyung-ssi" ujar perawat bernama Chou minjae dan kim Haneun.

Taehyung tersenyum dan membalas sapaan kedua perawat itu, "Selamat siang juga perawat Chou dan perawat Kim"

Kedua perawat itu langsung tergirang akibat jawaban Taehyung barusan. Perhatian mereka berdua kini terfokus pada Jieun yang berdiri dibelakang Taehyung.

"Taehyung-ssi, siapa yang bersamamu itu?" tanya Kim Haneun mencoba melihat dengan jelas wajah Jieun.

Jieun lalu sedikit menggeser badannya agar kedua perawat itu dapat melihatnya dengan jelas. "Annyeong, Lee Jieun imnida" ujar Jieun memperkenalkan diri.

Kedua perawat itu lalu mengganguk. Taehyung lalu berpamitan pada kedua perawat itu dan mengajak Jieun pergi ke bangsal anak. Saat Jieun dan Taehyung berbelok kekanan, mereka berpapas dengan Taeyeon yang baru keluar dari sebuah ruangan pasien.

"Eoh, Taehyung-ssi" Taeyeon lalu mendekat pada Taehyung dan Jieun.

"Noona, aku mengajak Jieun kesini. Dimana Yeri?" Tanya Taehyung pada Taeyeon. Taeyeon lalu menunjuk sebuah ruangan diujung koridor.

"Yeri ada dibangsal. Tadi aku sudah memeriksanya. Sepertinya, Yeri menunggu kalian berdua" Taeyeon lalu tersenyum tipis, namun wajahnya terlihat sendu.

Ia lalu berpamitan pada Taehyung dan Jieun. Tapi sebelum pergi, Taeyeon menepuk pelan bahu Jieun dan menyuruh mereka berdua untuk pergi keruangan Yeri.

Akhirnya Taehyung dan Jieun sampai didepan bangsal anak. Didalam terlihat beberapa anak kecil yang tengah bermain. Jieun masuk terlebih dahulu dan disusul Taehyung dibelakangnya. Jieun dapat melihat jelas wajah Yeri yang tengah melamun disofa. Dengan cepat Jieun menghampiri Yeri.

"Annyeong Yeri-ssi"

Perhatian Yeri kini teralihkan pada Jieun. Yeri sontak memeluk Jieun dengan erat. "Eonnie cantik..." Yeri tersenyum senang saat Jieun membalas pelukannya.

Dari belakang, Taehyung menatap Jieun yang tengah memeluk Yeri dengan haru. Ia lalu menghampiri mereka berdua.

"Oppa tampan datang!!" Baru saja Taehyung akan memeluk Jieun dari belakang, tangan Jieun dengan sigap mendorong Taehyung. Membuat pria itu terundur kebelakang. Jieun lalu melepaskan pelukanya pada Yeri.

"Apa kau merinduhkan ku?" tanya Jieun menggoda Yeri.

Yeri terkekeh, "Hehe, aku sangat merindukan eonnie cantik" Yeri yang baru menyadari jika Taehyung ada dibelakang Jieun langsung menghampiri Taehyung dan memeluknya.

"Aku juga merindukan oppa tampan"

Setelah memeluk Taehyung. Yeri mengajak Taehyung dan Jieun untuk duduk di sofa. Saat mereka duduk, Yeri mulai menceritakan beberapa hal pada mereka berdua. Mereka tertawa bersama. Taehyung kadang menceritakan sebuah lelucon pada Jieun dan Yeri. Yeri terlihat sangat senang.

Jieun membuka tasnya dan mengambil ponselnya. Ia mengambil gambar Yeri dari samping. Yeri terlihat sangat menggemaskan. Ia lalu mengarahkan kembali kamera ponselnya. Kali ini bukan Yeri yang akan ia foto, tapi Taehyung. Taehyung tidak menyadari jika Jieun mengambil fotonya dengan cepat.

Jieun lalu cepat-cepat memasukan ponselnya kedalam tas. Lalu kembali bercengkrama dengan Yeri.

Tak terasa kini Yeri sudah harus kembali beristirahat. Yeri lalu berpamitan pada Jieun dan Taehyung. Setalah Yeri pergi, Taehyung mengajak Jieun untuk keluar dari bangsal anak.

Saat sampai didepan pintu masuk Jieun terhenti. Taehyung pun ikut terhenti dan menatap Jieun, "Wae?" tanya Taehyung.

"Yeri akan baik-baik sajakan Tae?" Jieun balik bertanya pada Taehyung. Taehyung hanya bisa membalas perkataan Jieun dengan senyuman dan anggukan.

Ia lalu menuntun Jieun kembali kemobilnya. Saat masuk kemobil Jieun terus-terusan memikirkam Yeri. Senyum gadis kecil itu terlihat sendu dan menyimpan banyak kesedihan. Jieun dapat merasakan kesakitan yang dirasa oleh Yeri.

Saat tengah melamun, tangan Jieun tiba-tiba digenggam oleh Taehyung. Jieun langsung tersadar dan menatap genggaman tangan Taehyung. Ia lalu beralih menatap Taehyung yang saat itu juga Taehyung sedang menatapnya.

"Yeri akan baik-baik saja, Jieunnie"





Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang