prolog

327 29 2
                                    

Coldplay - Sparks

Sorakan ribuan penggemar memenuhi arena stadium yang dimana salah satu idol grup dengan tiga belas laki-laki sebagai anggotanya mengadakan konser mereka. Panggung yang luas disertai sorot lampu yang indah dan tulisan besar bertajuk SEVENTEEN CONCERT menambahkan kesan megah untuk konser yang dihadiri hampir delapan belas ribu jiwa itu.

Seorang gadis berambut hitam lurus dengan balutan dress selutut berwarna biru cerah yang duduk di salah satu kursi tribune penonton kelas VIP itu hanya menatap kosong ketiga belas laki-laki yang saat ini tengah menampilkan pertunjukan musik mereka. Tubuhnya sama sekali tak bergeming meski sorakan penonton lainnya memenuhi kedua telinganya.

Namanya Hana. Gadis yang terbilang sangat sederhana yang meminjam nama arti bunga dari bahasa negaranya. Matanya bulat dan cokelat, seperti lelehan karamel. Hidungnya mancung dengan bibir mungil menghiasi wajahnya. Tidak ada yang istimewa dari sosok gadis yang menyandang nama bunga itu. Namun, ada sesuatu yang membedakan Hana dengan ribuan penonton lain yang hadir di tempat ini; ia datang kemari untuk mengenang masa lalunya.

Satu dari ketiga belas laki-laki yang berdiri di tengah panggung dengan balutan kostum berwarna hitam seorang diri tersebut merupakan satu-satunya alasan mengapa Hana rela menghabiskan pundi-pundi uang hasil jerih payahnya sendiri untuk datang kemari. Sosok laki-laki yang dikenal sebagai S.Coups SEVENTEEN dan merupakan seorang leader bagi kedua belas anggota SEVENTEEN lainnya—yang bukan lain adalah sosok yang selama ini selalu mengusik pikiran Hana sejak masa laki-laki itu menggunakan baju berwarna orange dengan tulisan Seungcheol di belakangnya dan keringat yang membanjiri tubuhnya.

Sosok laki-laki yang selalu menorehkan luka baru di hati Hana meski hanya melalui kepingan memori yang muncul di kepala gadis itu. Hana menutup kedua matanya, mencoba untuk menahan tangisnya ketika melihat S.Coups tengah tersenyum lebar sambil melambaikan tangan.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya seorang gadis berambut pendek sebahu di samping Hana. Hana membuka kedua matanya lalu menoleh dan mengangguk canggung.

"Apa kau sedang sakit? Aku bisa memanggilkan tim bantuan medis untukmu." Ucap kembali gadis itu.

Hana menggeleng, "Tidak, terima kasih. Aku baik-baik saja."

Gadis tersebut mengangguk dan kembali menyaksikan anggota SEVENTEEN yang saat ini tengah memperkenalkan diri mereka masing-masing. Hana menatap S.Coups yang sedang melambaikan tangan sambil menatap ke segala penjuru arena stadium yang padat oleh penggemar ini. Mata laki-laki yang memiliki nama asli Choi Seungcheol itu berbinar, menunjukkan bahwa ia sangat bahagia sekaligus terharu.

Hana perlahan kembali menutup kedua matanya, membiarkan realitas meluruh selagi potongan gambar yang berasal dari masa lalu mengelilinginya, meredam sorakan para penonton. Menghantarkannya ke satu masa dimana ketika semuanya begitu mudah, indah dan sederhana hingga bagaimana ia memulai patah hati pertamanya.

Memoir [SEVENTEEN'S S.COUPS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang