HAL KEEMPAT

152 19 1
                                    

Nicki Minaj feat Skylar Grey - Bed of Lies

S.Coups menatap wanita di hadapannya yang tengah menikmati makan malamnya itu. Dress warna merah mudah yang dipakainya hari ini terlihat sangat cocok, ditambah rambut hitamnya yang ia gerai.

Mungkin beberapa orang yang hadir di restoran ini akan mengatakan bahwa S.Coups beruntung bisa makan malam dengan wanita yang dijuluki sebagai wanita yang kecantikannya melebih batas ini. Tapi, bagi S.Coups sendiri, bukankah semua wanita itu cantik?

Setelah tadi mendapat telepon dari Kim Ae-Ra—yang mengatakan bahwa wanita itu ingin membicarakan sesuatu mengenai kegiatan musik hip-hop, S.Coups segera menghampirinya. Meskipun berada dalam satu agensi yang sama, keduanya jarang sekali bertemu di kantor.

"Jadi, untuk comeback grupmu kali ini, kau akan mencoba rap?" tanya S.Coups ketika Ae-Ra sudah menyelesaikan makanannya.

Ae-Ra mengangguk antusias. "Oleh karena itu aku meminta bantuanmu, kau tidak keberatan, bukan?"

S.Coups menggeleng. Mata Ae-Ra yang berbinar ketika berbicara cukup mengingatkannya pada Hana. Sejujurnya, Hana dan Ae-Ra sama sekali tak memiliki kesamaan. Jikalau Hana meminta untuk bertemu dan membicarakan sesuatu, ia pasti tidak akan berbasa-basi dan mengatakan apa yang ia inginkan kemudian baru mengatakan hal yang tidak penting. Sementara Ae-Ra, dia akan berbasa-basi terlebih dahulu kemudian baru mengatakan hal inti dari pertemuan mereka.

"Jadi, aku ingin memulainya dengan menulis lirik sendiri. Ku dengar hip hop team sangat apik dalam menulis lirik." ucap Ae-Ra yang dibalas anggukan oleh S.Coups.

"Menurutku, menulis lirik itu seperti mencurahkan isi hatimu, agar kita juga dapat mewakili isi hati si pendengar. Jadi, kesannya seperti nyata." timpal S.Coups.

Ae-Ra tersenyum. "Apa kau memiliki seseorang yang spesial? Ku lihat lirik-lirik yang kau tulis seperti ditujukan pada seseorang."

S.Coups bungkam beberapa saat kemudian terkekeh kecil. "Aku hanya mengamati kejadian yang ada di sekitarku saja." ungkap S.Coups.

Meskipun pada kenyataannya bahwa hampir semua lirik yang S.Coups tulis memang ditujukan untuk Hana, tapi percaya atau tidak, laki-laki memang sulit untuk membicarakan wanita lain ketika dirinya tengah bersama wanita. Bukankah kesannya tidak baik? Membicarakan kekasihmu ketika ada wanita lain yang bersamamu? Maksud S.Coups adalah, ia hanya takut Ae-Ra merasa tidak nyaman.

"Ah ya, untuk wanita yang merupakan staff barumu itu. Aku belum mengucapkan terima kasih padanya." tutur Ae-Ra yang membuat S.Coups mengerutkan dahinya sesaat lalu menyadari bahwa yang Ae-Ra maksud adalah Hana.

"Apa kau sangat dekat dengannya? Maksudku, dia merupakan staff barumu, tapi kulihat kau sudah dekat dengannya." lanjut Hana.

S.Coups mengangguk pelan dengan ragu. "Aku dengannya merupakan teman satu sekolah, oleh karena itu aku sudah kenal dengannya."

Ae-Ra tersenyum lebar, yang menurut S.Coups memang sangat cantik. S.Coups merasakan ponselnya bergetar, dengan perlahan ia mengambil ponselnya itu dan membaca pesan yang masuk selama beberapa detik lalu kembali meletakkan benda pipih itu di atas meja—tanpa tertarik untuk membalasnya.

Hana: Apa seventeen memiliki anggota baru dan itu adalah seorang wanita?

***

Hana membuka matanya dan terkejut ketika melihat S.Coups tengah tertidur pulas di sampingnya. Bagaimana bisa laki-laki itu datang kemari dan tidur di kamarnya setelah membohonginya?

Tepat setelah beberapa jam Hana pulang, beberapa artikel di internet menyatakan bahwa S.Coups SEVENTEEN dan Kim Ae-Ra CUPCAKES terlihat bersama tengah makan malam di sebuah restoran. Hal itu membuat Hana merasakan sesak di dadanya, apa kali ini kekasihnya itu akan beralasan bahwa pertemuannya dengan Ae-Ra ini sebuah kebetulan lagi?

Hana menepuk pipi S.Coups dengan cukup keras. "Seungcheol-ah! Bangun!" perintah Hana yang membuat S.Coups membuka matanya perlahan.

Entah mengapa, Hana kali ini ingin menunjukkan bahwa ia sangat marah dan cemburu. "Untuk apa kemari? Mau beralasan lagi bahwa kau bertemu dengannya secara tidak sengaja kemudian makan malam bersama? Seperti kemarin?" tanya Hana.

S.Coups malah tersenyum dan menarik Hana untuk kembali tidur di sampingnya. Hana berusaha menahan tubuhnya, namun ternyata tenaga laki-laki itu cukup kuat sehingga membuat Hana kembali jatuh ke tempat tidur.

S.Coups memeluk tubuh Hana agar gadis itu tak bisa menghindar darinya. Ia melihat wajah Hana yang sepertinya sangat kesal, namun justru hal itu membuat S.Coups tertawa.

"S.Coups-ssi! Kali ini aku benar-benar marah!" bentak Hana yang malah membuat S.Coups semakin tertawa.

"Ya, aku tahu kau sangat marah." timpal S.Coups seraya mendekatkan wajahnya ke Hana, namun dengan cepat gadis itu meletakkan tangan sebelah kanannya menutupi wajah S.Coups dan sedikit mendorongnya ke belakang.

"Aku tidak suka dibohongi, kau tahu itu 'kan?" tanya Hana yang dibalas anggukan oleh S.Coups. "Semua orang itu tidak suka dibohongi, Hana." jawab S.Coups sambil melepaskan tangan Hana yang berada di wajahnya.

"Lalu kenapa kau berbohong?" tanya Hana. S.Coups sedikit menarik tubuh Hana agar semakin dekat dengannya. "Memangnya kau tak pernah berbohong? Kau selalu menggunakan uang yang kukirim untuk keperluan pribadimu, padahal jelas-jelas itu untuk keperluan kuliahmu."

Hana menggerak-gerakkan tubuhnya, sebagai tanda bahwa rasa kesalnya itu sudah melebihi batas. "Itu berbeda, S.Coups! Aku selalu menggantinya lagi." tukas Hana.

"Tapi tetap saja diawal kau selalu berbohong dan itu cukup membuatku sakit hati." timpal S.Coups yang semakin membuat Hana geram.

Hana kembali bangkit dan menarik lengan S.Coups agar laki-laki itu ikut bangkit dari tidurnya. "Tempat tidurku tak menerima seseorang yang pandai berbohong." ucap Hana yang membuat S.Coups tertawa.

"Hana, aku dengan Ae-Ra hanya sebatas teman dalam satu bidang, tidak lebih. Kemarin ia hanya memintaku membicarakan mengenai menulis lirik, untuk ia yang bersikap baik padaku, ia hanya merasa tidak enak dan ingin berbalas budi karena aku selalu menolongnya." ungkap S.Coups yang membuat Hana memutar kedua bola matanya.

Hana mendengus sebal. "Tetap saja! Kau ini lebih sering bertemu dengannya dibanding denganku," tandas Hana. "Apa kau lupa? Dulu juga kau mengatakan bahwa kau mencintaiku karena kebaikanku yang menolong Dino saat dia tersesat dulu dan rela menghabiskan uangku untuk membantunya agar ia bisa kembali ke gedung agensimu." lanjut Hana yang kali ini suaranya sudah pelan karena rasa kesalnya berujung menjadi air mata.

S.Coups menghela nafasnya lalu bangun dari tidurnya. "Aku juga punya alasan lain untuk mencintaimu, Hana. Kau ini cantik dan cerdas."

"Dia juga lebih cantik dariku dan lebih berbakat." timpal Hana yang membuat S.Coups meringis karena salah berbicara.

S.Coups meraih wajah Hana dan menghapus air mata gadis itu. "Berhentilah mengkhawatirkan hal yang seperti itu, Hana. Aku masih disini."

Hana menatap S.Coups lurus-lurus. "Dia bisa saja merebutmu dariku, Seungcheol. Tapi, kau juga harus tahu ini," Hana menarik nafasnya. "Apapun yang terjadi antara dirimu dengannya, i will always try my best to stay. Ingat itu baik-baik, agar kau selalu tahu bahwa ada seseorang yang berjuang mati-matian untuk bertahan dan selalu menerimamu." tutur Hana yang membuat S.Coups terdiam beberapa detik kemudian menarik wajah Hana dan menempelkan bibirnya dengan bibir gadis itu.

Memoir [SEVENTEEN'S S.COUPS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang