Part -1

917 50 0
                                    

Ran Mouri. Mungkin nama tersebut sudah tidak asing lagi di telinga pelajar SMA Teitan. Yah begitu juga di telingaku. Nama Ran Mouri bahkan sudah melekat dan tertulis di hatiku. Itu wajar saja sebab Ran Mouri itu kekasihku. Walaupun Ran Mouri cukup terkenal di Jepang tetapi tidak banyak yang tahu tentang kehidupan pribadi Ran, termasuk tentang Ran yang menjalin hubungan asmara denganku dan kapan aku dan Ran mulai berpacaran.

Aku mengenal Ran empat tahun yang lalu ketika pertama kali Ran mencoba masuk ke dunia model. Ketika itu ibuku yang juga mantan artis terkenal Jepang di era-nya di minta untuk berpartisipasi dalam memilih dan mendidik para calon model remaja pada masa karantina selama dua minggu.

Sebenarnya aku sangat benci keramaian dan pesta, oleh karena itu ketika itu beberapa kali ibuku memintaku untuk menemani beliau melatih di gedung karantina selalu aku tolak. Meskipun ibuku bilang di sana banyak orang-orang penting yang datang, selain dari tokoh masyarakat yang kebanyakan anak-anaj mereka lah yang mengikuti pemilihan model juga beberapa artis terkenal yang menjadi mentor calon model.

Promosi besar-besaran ibu tetap membuatku tak bergeming. Di bandingkan menonton orang lalu lalang berlenggang lenggok di catwalk, aku lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaab rumahku sambil membaca buku-buku sains, mistery ataupun detective untuk mengasah ketajaman otakku.

Sampai tiba hari terakhir karantina yabg artinya juga hari penentuan pemenang model remaja. Tiba-tiba saja ibu menelponku yang saat itu sedang ikut ayah investigasi di kantor polisi. Ibu memintaku mengantarkan mahkota untuk pemenang yang menurut beliau tertinggal ketika terburu-buru pergi ke tempat kontes. Tetapi aku yakin ibu memang sengaja meninggalkan mahkota tersebut di rumah sebab tidak mungkin ibu melupakan benda sepenting itu. Ibu pasti ingin aku pergi ke tempat kontea agar ibu bisa memamerkan kepiawaiannya dalam memilih bakaf-bakat calon model. Walau dengan malas terpaksa aku turuti kemauan ibu daripada harus mendengarkan omelan ibu berhari-hari nantinya.
.
.
.
( bersambung )

Side Story Di Malam Ulang Tahun ( PoV Shinichi Kudo ) - TAMAT -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang