Anna terus memerperhatikan ponsel yang berada di hadapannya, berharap segera ada satu pesan masuk ke ponselnya itu. Anna mendesah pelan, sekarang sudah hampir malam namun Justin belum mengirimi alamat yang dia maksud.
Anna beranjak dari tempat tidurnya. Pergi keruang tv, bergabung dengan Elise yang sudah berada di sana sejak sore tadi. Anna merampas tempat popcorn milik Elise, lalu memakannya. Elise masih menatap layar tv dengan serius, Elise memang sangat menyukai drama yang kadang membuatnya menangis tersedu-sedu. Itu konyol.
Anna kembali memasukan popcorn itu ke dalam mulutnya. Mengunyahnya cepat, dan memasukan beberapa popcorn ke dalam mulutnya lagi. Elise bagaikan patung jika sedang menonton drama seperti saat ini. Anna menguap pelan. Namun, perhatiannya terpecahkan saat mendengar ringtone ponsel yang berasal dari dalam kamarnya.
Temui aku di Hotel Knights Inn pukul 7 malam ini. Ketika kau sampai di sana akan ada seseorang yang menjemputmu. Aku menunggu mu- Justin Cromwell.
Senyum Anna kembali mengembang ketika membaca pesan singkat di layar ponselnya. Seakan lupa dengan yang terjadi kemarin malam, Anna langsung bergegas ke kamar mandi. Mandi, kemudian berhias. Malam ini Anna menggunakan gaun pink selutut miliknya. Pukul 18:30 pm. Anna telah siap. Segera Anna melenggangkan kakinya keluar kamar.
“Mau pergi kemana malam begini?” Tanya Elise tanpa melihatku. Matanya masih tertuju pada layar tv.
“Ah! Aku ada rencana dengan seseorang. Tidak usah menungguku, pergilah tidur duluan. Aku berangkat.” Sebaiknya aku tidak memberi tahu Elise jika malam ini aku akan pergi menemui Justin. Ya, lebih baik Elise tidak mengetahuinya.
**
Anna menggigit bibirnya, menahan tatapannya yang tidak hentinya mengagumi setiap jengkal ruangan di hotel berbintang lima ini. Dinding berlapis marmer mengiasi seluruh ruangan. Permata putih menggantung indah di tengah lobi hotel ini. Serta deretan lukisan yang menawan bak surga. Anna tidak percaya jika Justin mengundangnya ke tempat sekian mewahnya ini.
“Mrs. Rose?”
Anna menoleh setelah seseorang menyebutkan namanya. Benar saja, kini di hadapannya telah berdiri pria yang menggunakan jas hitam lengkap dengan sepatu pantofelnya.
Dahi Anna sedikit menyerit, “I. .iya?”
“Silahkan ikuti saya Nona.”
Ketika kau sampai di sana akan ada seseorang yang menjemputmu.
Sekelebat pesan yang Justin kirimkan teringat kembali oleh Anna. Kemudian Anna mulai mengikuti pria tadi yang kini tengah memasuki lift. Setelah beberapa lama akhirnya pintu lift itu terbuka. Anna kembali mengikuti langkah pria itu. Anna melihat pria itu membuka dua buah pintu besar yang berada di hadapannya, lalu menyuruh Anna untuk memasukinya.
“Tuan telah menunggu Nona di dalam.” Pria itu segera menutup pintu yang baru saja dia buka setelah Anna memasuki ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Let You Go
RomanceDisaat cinta baru pun membuat luka, apa yang akan kau lakukan?