Tap....
Tap....
Tap....Suara langkah kaki terdengar nyaring di antara gedung tinggi, suara yang berasal dari sepatu high hills yang biasa dipakai wanita.
Terlihat dari kejauhan, seorang wanita memakai tas selempang sedang berjalan ditengah gelapnya malam, disana hanya ada lampu kecil untuk menjadi penerangan jalan.
Wanita itu terus berjalan tanpa memperdulikan sekitarnya yang tak terlihat tenggelam dalam gelap. Kaki jenjangnya terus saja melangkah, Seseorang tengah berdiri bersandar di tembok salah satu gedung, wanita itu bahkan tidak tau ada seseorang disana, dia juga merasa biasa-biasa saja, padahal menurut orang yang melewati jalanan sepih, gelap ditengah malam berbahaya apalagi seorang wanita berjalan sendirian disana.
Laki-laki itu dengan santainya bersiul saat wanita tersebut sudah mendekat, dengan perasaan terkejut setengah jiwa, wanita tadi berhenti melihat laki-laki yang membuat ia terkejut akan siulan yang keluar tiba-tiba darinya.
"Semoga ini keberuntungan ku!"
wanita berkaki jenjang dengan sepatu hak nya berjalan sedikit lebih cepat, dia baru saja menyadari ada seseorang selain dirinya yang berada di jalan sempit itu. laki-laki tersebut kian membesar suara siulan yang siapa saja mendengarnya akan merinding apa lagi pada tengah malam seperti ini.
5 menit sudah si wanita berkomat kamit memanjatkan doa pada Sang Esa agar dia selamat sampai tujuan.
Hampir 20 menit kakinya terus melangkah sampai deru nafasnya yang terburu-buru kini makin tenang.Dilihatnya sekilas kebelakang,tidak ada lagi sesosok laki-laki misterius itu, dia menghela nafas tenang dan berterimakasih pada tuhan, menyelamatkan dia pikirnya.
"sebentar lagi aku sampai dirumah"
"dapat kau" ucap seseorang disebrang sana setelah melihat wanita itu menyebrangi jalan yang saat ini sepi oleh kendaraan.
Di sebuah taman terdapat dua makhluk ciptaan tuhan yang sangat cantik, yang satu menggunakan pakaian pinknya dengan rambut coklat kehitamannya, dia sedang melihat-lihat bunga yang memiliki warna bermacam-macam. Sesekali dia bergumam memuji kecantikan bunga tersebut sampai salah satu temannya yang tak jauh dari nya, terkekeh dengan tingkah laku temannya satu itu.
Asha, teman Alina sejak kecil, satu satunya teman yang mau berteman dengan Alina, "Ashaa...!!! AKKHHH!!" Teriak Alina kesakitan.
Asha yang sedari tadi duduk di bangku taman kini berlari mendekati Alina yang sedang memegang lengannya.
Wajah Asha panik karena lengan Alina berdarah dan darahnya bercucuran "ini sakit sekaliii...! Hikks... Hikkss..." isakan Alina kini menjadi.
Asha berusaha membantu Alina yang sedang kesakitan "tahan Alina, Kau melakukan apa sehingga tangan mu terluka?!" Paniknya.
"tertusuk duri.. Hikss..."
Asha membantu Alina berdiri dan ingin membawa nya pulang, rumahnya tak jauh dari taman tempat mereka berada.
Tetapi Alina tidak mau mengikuti pintahnya,membuat Asha kesal dan ingin menyeret Alima untuk membawanya pulang agar lukanya diobati. Tingkah laku Alina yang kekanak-kanakan membuat Asha bingung harus melakukan apa. Asha melihat sekitaran tidak ada orang satupun ditaman kecuali mereka. Dengan terpaksa Asha merobek roknya lalu diikatkan lengan Alina yang terluka.
"Hikksss.... Hikkss... Ashhaa... Ashhaaa....." gumam Alina.
"ALINA!!" Teriak seseorang membangunkan Alina dalam tidurnya. Alina membuka matanya spontan karena ada suara teriakan memanggilnya.
Daniel, orang yang membangunkannya, wajahnya kini sangat dekat dengan Alina, terlihat jelas dari raut wajahnya yang cemas. Alina mendorong badan Daniel menjauh, bertujuan memberi jarak diantara mereka.
Alina mengusap pipinya yang terasa basah, Alina menatap Daniel yang setia duduk dipinggir kasur.
"apa kau lihat-lihat?!" garang Alina.
Mata Daniel langsung membulat menatap Alina intens "dan kenapa kau disini?!" tanya Alina lagi.
"kau pikir apa?" jawab Daniel.
"kau tidak melakukan yang tidak-tidak kan?!"
"kau pikir saja"
"Heh tuan! Asal kau macam-macam dengan ku, aku akan membunuh mu!"
"kau pikir aku ngapain disini?!"
Daniel merapikan kemejanya yang sedikit menyempit."Hah!?" belum Alina melanjutkan bentakan nya, Daniel sudah melemparkan paperbag pada Alina.
"sekarang kau mandi dan ganti pakaian kusam punya mu itu!" Daniel berdiri ingin meninggalkan Alina yang masih terdiam di atas ranjangnya.
Daniel berbalik menuju pintu, lalu tiba-tiba berhenti yang masih membelakangi Alina "aku kesini ingin memberikan itu, dan aku juga mendengar kau bergumam saat tidur" kata Daniel tenang.
Aline melihat kepergian pria itu, dia tidak habis pikir buat apa pria itu masuk ke kamarnya. Ya dia tahu kalau kamar ini miliknya tapi tidak seenaknya saja masuk kamar wanita!.
Pagi ini Alina di tampar dengan seberkas cahaya yang menyegarkan badannya, Alina kini sedang berada di balkon kamarnya, menikmati angin di pagi hari.
Alina melihat seorang pria berjas hitam berjalan menuju mobil sport yang sudah terparkir didepan dengan rapi. Pria itu tak lain lagi Daniel, Alina masih menatap pria itu sampai ia masuk ke dalam mobil, sebelum masuk Daniel tak sengaja melihat Alina yang menatapnya juga, Daniel yang berparas tampan setelah memakai jas. Ketampanannya bertambah 10 kali lipat.
Alina memalingkan wajahnya saat Daniel berusaha tersenyum kecil padanya.
"dasar wanita galak!"
Suara ambulan memenuhi suasana tenang pada saat itu, ambulan tersebut berhenti disalah satu rumah sakit ternama dikota bertuah itu, para petugas dan berbagai suster yang menunggu menurunkan seseorang yang kini sedang terbaring lemah dengan pakaian yang kusut penuh darah. Pasien tersebut digiring memasuki ruang ICU, menurut dokter- dokter disana. Pasien salah satu korban pembunuhan, dan syukurnya pasien itu masih bisa di tolong. Pasien terdapat luka tusuk sebanyak 20 tusukan dibagian yang sama terhadap pasien sebelumnya dan juga berjenis kelamin perempuan.
"OH SHIT!!!" ucap seseorang itu lalu mematikan acara tv tersebut.
"bodoh,bodoh,bodoh!!" erangannya.
"kau pikir dengan cara ini kau bisa selamat ha?!" ucapnya lagi
"tidak tuan"
"kenapa kau melakukan itu. Kenapa kau tidak menghabisinya saja?!"
"maaf kan aku tuan"
"tidak berguna!"
DDDOORR
Suara tembakan itu memenuhi ruangan gelap tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's not Obsession But It's Love
Acak"buka masker mu!" teriak perempuan berpakaian putih. "jika ku buka, kau akan jatuh cinta padaku...cantik" uca pria bermasker putih yang sedang menatap perempuan itu dengan nakal. seorang perempuan berprofesi sebagai dokter bedah disalah satu rumah...