"Gara gara lo semua ini. Mino jadi celaka mana sekarang dia amesia lagi" ucap nancy sambil marah marah kepada hanbin.
"Apa lo bilang gara gara gue ? Semua gara gara lo. Elo kan yang ngerencanain ini semua" ucap hanbin yang ga mau kalah.
Flashback on
"Nan, lo masih pacaran kan sama mino ?" Tanya hanbin duduk di kantin bareng nancy.
"Masih, emang kenapa ? Jangan bilang lo suka sama gue ? Lo pengen ya gue jadi pacar lo ?" Nancy langsung menatap hanbin tajam.
"Pacaran sama lo butuh duit banyak anjir" ucap hanbin
"La terus lo kenapa nanya nanya gitu"
"Tadi gue liat mino berantem sama suho"
"Hah ? Suho ? Yang kaya raya itu ?" Tanya nancy. Hanbin cuman menganggukan kepalanya.
"Gara gara apa" tanya nancy lagi.
"Gatau gue nan" ucap hanbin
Nancy pun langsung cabut dari tempatnya. Ia berjalan ke tempat parkiran.
"Lah. Itukan mino sama..." nancy belom melanjutkan bicaranya langsung menelpon seseorang..
"Hallo,bin lo dimana ?"
"Masih dikantin kenapa ?"
"Lo bisa bantuin gue ga" ucapnya sambil senyum jahat.
"Pasti gue bantu. Bilang lo mau gue bantu apa ?
"Gue pengen lo tabrak tu irene sampe mati kalau perlu"
"What ? Irene ? Lo gila ?"
"Ga usah banyak bacot. Katanya lo mau ngelakuin apa yang gue suruh" nancy pun langsung menutup panggilan dengan sepihak
Flashback off
"Gue harus balas dendam pokoknya sama irene gue ga terima kalau dia makin deket sama mino" lirih nancy
🐜🐜🐜
Duabulan kemudian.
Hari demi hari mino merasakan bahwa dirinya semakin membaik namun tetap saja ingatan di masa lalunya tetap susah ia ingat. Dan pun irene dan mino semakin dekat. Dan mino pun setuju tentang perjodohan ini, begitu pula dengan irene.
"No, kamu masih marah ?" Tanya irene ke mino yang lagi ngerjain tugas di rumah mino.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Isssh, minoo ihh jawab dong, aku kemaren kan cuman bercanda kok" ucap irene sambil menggoyangkan tangan mino.