8

1.2K 96 15
                                    

Irene dan mino masuk kerumah, lalu masuk ke dalam kamar kami, irene sentak kaget karena kamarnya sudah menjadi berbeda.

"I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I..inii apaa" ucap irene bingung.

"Itu dari orang tua kita dan aku" ucap mino cengengesan.

Tampak jelas diraut wajah irene yang sangat bahagia.

Mino lalu mengambil amplop berwarna silver lalu diserahkan ke irene.

"Apa ini"tanya irene penasaran

"Buka aja"

Irene lalu membuka amplop tersebut.

"Huaa daebak"

"Suka ?"

Irene menganggukan kepalanya lalu memeluk tubuh mino erat.

"Gomawo"

Mino membalas pelukan istrinya tersebut "samasama. Kita berangkat besok pagi ya sayang"

"Hah ? Besok ? Cepet banget"

"Iya soalnya minggu depan aku udah harus mulai kerja"

Irene lalu merenggangkan pelukannya

"Ihh kenapa ga bilang ?"

"Hehehe maaf lupa yaudah mending kita prepare buat besok yuk"

"Ckk lupa dipelihara"

🍃🍃🍃

Sinar mentari menelusup masuk melalui sela-sela tirai tipis transparan yang menutupi jendela besar di kamar yang didominasi warna cream dan coklat itu. Sesosok pria menggeliat dari tidur nyenyaknya dan membuka mata perlahan. Hidungnya mengendus wangi makanan yang membuat perut kosongnya semakin berontak untuk diisi. Pria itu menguap.

Lalu pria itu bangkit duduk, bersandar pada pangkal ranjang. Menyingkap selimut putih tebal yang menutupi tubuh bagian atasnya yang telanjang. Sekali lagi pria itu menguap, kali ini tangannya menutup mulutnya yang membuka karena dorongan kantuk yang masih terasa.

Tetap berdiam diri dalam posisi bersandar, pria itu mulai memejamkan matanya. Ingin sekali dirinya turun dari ranjang dan menyerbu ke tempat bau makanan yang menggugah selera itu berasal. Tapi sebagian dari dirinya menolak melakukannya. Masih ada rutinitas lain yang dinantikannya. Bahkan, sangat-sangat dinantikannya pagi hari ini.

Sudut bibir pria itu tertarik ke atas begitu mendengar decit pintu terbuka. Secepat yang ia bisa, pria tampan itu kembali merebahkan tubuhnya di ranjang dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Yaaak! Song Mino, kau pikir aku tak tahu kalau kau sudah bangun" suara lembut irene yang sudah cantik walaupun hanya menggunakan menggunakan kaos putih dan jeans yang menghampiri ranjangnya.

"Yaaak! Song Mino, kau pikir aku tak tahu kalau kau sudah bangun" suara lembut irene yang sudah cantik walaupun hanya menggunakan menggunakan kaos putih dan jeans yang menghampiri ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di Jodohin -Song MinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang