"aku tak tahu apa yang terjadi"

19 5 0
                                    

"Aku jatuh cinta!"

"Eh iya-yah! Tapi kok dia sama..."

"Alia"ucap kedua orang itu bersamaan.

"Tapi yah! Setau gue alia nggak punya hubungan apa-apa sama kak kaisar"

"Aku juga sama,dua tahun sama kalian! Aku nggak pernah denger kalau kalian deket sama cowok".

"Kok bisa yah"

"Taullah,nanti kita harus sidang alia"

"Gue mah setuju-setuju! Aja"

Diruangan yang luasnya 4×4 itu terdapat tiga cewek yang tampak mendiskusikan sesuatu

"Gue aja baru kenalan sama dia kemarin,itupun gue nggak sengaja ketemu dia di kafe langganan kita! Terus dari situ,kita udah mulai deket"

"Oke jadi intinya aku dan sasya udah tahu kejadian yang sebenarnya! Karna,diantara kita tak boleh ada rahasia-rahasiaan kita harus saling terbuka dan menjaga kepercayaan masing-masing"ucap nadya.

"Apaan sih lo kayak anak kecil aja!"ucap sasya Acuh

"Kamu tuh yah sya,nggak pernah ngerti! Pacaran aja harus saling percaya, masa kita nggak"lanjut nadya.

"Kayak lo pernah pacaran aja"sewot alia.

"Yah,nggak sih hehe"ucap nadya cengengesan.

"Yaudah sidangnya udah selesai kan,gue cabut duluan"ucap alia sambil menyambar tasnya.

Dan kalian harus tahu alia itu orangnya tomboy dikit.

"Gue juga nad,supir udah di depan"ucap sasya.

"Iya! Hati-hati yah."

Akibat bosan,nadya akhirnya mengambil tasnya yang berada di sudut kursi.dan mengambil kunci untuk mengunci pintu markas mereka bertiga.

Nadya melangkahkan kakinya dengan riang di sepanjang jalan,namun rasanya seperti ada yang mengikutinya dari belakang.

Karena merasa ada yang mengikutinya,nadya mempercepat langkahnya.yang mengikuti pun tak mau mengalah,bahkan mempercepat langkah juga.

Karena merasa masih di ikuti nadya akhirnya berbalik,dan betapa terkejutnya nadya,yang dilihatnya sekarang adalah laki-laki berperawakan tinggi memakai hoddie berwarna abu-abu dengan tutup kepala yang tak lupa di pakai,dan lengkap dengan masker berwarna hitam.

Nadya sekarang ini tak bisa berfikir jernih,besar kemungkinan orang ini adalah perampok,atau penculik,atau seorang psychopath.

Nadya belum mau mati,ya allah.

"KABURRR!!"nadya akhirnya berlari dengan kecepatan yang bisa dibilang cepat.

"Hey! Tunggu."

"Bukannya ini suara..."

"Hahahahah"suara tawa seseorang tampak menggema ri sebuah kafe,tanpa menghiraukan tatapan orang orang.

"Udah dong ketawanya,aku malu!"

"Hahahahahah"

"Fajar! Udah iih,aku pulang nih"fajar yang mendengar itupun sontak menghentikan tawanya

"Iya,iya udah nih gue nggak ketawa lagi!"walaupun masih geli,fajar berusaha menahan tawanya agar tak terdengar oleh nadya.

"Abis,lo lucu sih"

"Lucu apanya,kamu tuh bikin aku jantungan tau gak! Aku kira ada orang yang mau culik aku,kamu kenapa lagi pake masker,hoddie kamu juga nyeremmin tau gak"nadya masih mengingat dimana ia meronta-ronta minta dilepaskan oleh fajar,akibat ketakutan

"Lepasin gak! Tolong! Tolong! Ada penculik!"nadya berteriak kencang saat lelaki itu menariknya.

Lelaki inipun membawa nadya menuju gang sempit yang ia masuki asal,bahkan ia taj tahu sekarang ia dimana.

"Lepasin,aku cuma cewek lemah,nggak punya apa-apa,aku juga nggak cantik,nggak seksi,cari yang lain aja"nadya mulai menangis saat ia disudutkan di gang tersebut yang ternyata buntu.

"Woi gue fajar,masih ingetkan."

"Kamu"nadya menutupi wajahnya dengan kedua tangannya,tak menyangka bahwa ternyata dia dikibuli

"Hahah,lo lucu kalo gini"ucap fajar terkekeh

"Fajar!aku duluan yah mau buka toko soalnya"

"Eeh..eeh tunggu,tunggu"fajar mencegat tangan nadya

Nadya memandangi tangannya yang kini digenggam oleh fajar"kenapa fajar"

"Eegg itu,gue ngak tau jalan pulang,maka dari itu gue ngikutin lo dari tadi.karena emang gue nggak tau jalan."ucap fajar garuk garuk kepala.

"Oh iya-yah,kamu kan pindahan amerika yah mana tau jalan"

"Jakarta emang banyak berubah yah"ucap fajar sambil memandangi pemandangan di sekitarnya.

"Yah,mungkin. aku dulu juga pindahan kok disini"

"Pindahan? Kok bisa?"tanya fajar


"Panjang ceritanya,ini privasi."nadya menunduk dalam,tak sanggup mengingat masa lalunya itu.

"Oh,maaf.aku gak bermaksud campurin."ucap fajar merasa bersalah.

"Kagak kok,kenapa bahas itu sih mending aku anterin kamu sampai rumah"ucap nadya

"Hahah kok gue berasa kayak gimana yah,kok cewek sih yang jagain laki-laki nganterin sampai rumah lagi"

Dan mereka tertawa,dan membahas apa saja yang penting sampai yang nggak penting.

Dan alangkah beruntungnya nadya karena ternyata kompleks perumahan fajar tak terlalu jauh dengan rumahnya.

"Rumah kamu yang ini? Inikan rumahnya tante riri"ucap nadya

"Iya tante riri kan nyokap gue"ucap fajar

"Yaudah aku pergi yah,rumahku yang disana tuh cukup tiga rumah dari sini yang kamu lewatin untuk nyampe rumah aku"lanjut nadya sambil menunjuk salah satu rumah yang satu-satunya rumah dengan warna cat paling terang yaitu perpaduan warna hijau dan ungu.

"Kapan-kapan gue kesana kok"fajar tersenyum tipis saat nadya berbungkuk ala-ala korea



Setelah berganti pakaian barulah nadya hendak pergi untuk membuka tokonya namun baru selangkah ia berjalan ia baru ingat kalau hari ini ternyata hari selasa,dan tentu ia tidak buka toko hari ini untung saja belum ada kue yang ia buat.

Kok bisa lupa sih...

💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝

Ayo dong vote,jangan jadi silent readers

Ikal

L. OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang