Part 01: Masa Kecil Mereka

224 9 0
                                    

Shreya childhood        (7 tahun)

Raviendra Childhood          (8 tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raviendra Childhood          (8 tahun)

Raviendra Childhood          (8 tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daksh Childhood          (7 tahun)

Daksh Childhood          (7 tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤❤❤


20 tahun yang lalu.......

"Botolnya udah siap ditanam dibawah?" Tanya shreya pada ravi yang menghapus peluh keringatnya.

"Fiiuuh sudah" balas ravi ketus dengan nada dinginnya. Dengan jawaban yang diberikan ravi otomatis Daksh dan Shreya bersorak sorak seperti mendapatkan harta karun yang tersimpan dibawah tanah.

Dalam hati shreya, tersimpan satu perasaan suka untuk Raviendra, namun ravi aka sapaan dari raviendra itu sama sekali tidak tahu menahu kalo sahabatnya sendiri menyukainya. Begitu juga dengan Daksh, ia menyimpan perasaan suka pada Shreya. Begitu rumitnya kisah cinta mereka berdua.

❤❤❤

"Duh gimana ini?" Shreya mondar mandir di rumah pohon mereka. Sepertinya shreya terlihat kebingungan karna memikirkan sesuatu.

"Ada apa?" Tanya Ravi penasaran melihat sahabatnya itu mondar mandir gak jelas.

"Aku bingung, sama project aku saat ini." Jawab Shreya dengan wajah sangat bingung.

"Ada apa bisa aku bantu?" Daksh datang dari belakang mereka. Membuat mereka menoleh ke arah Daksh

"Daksh, kau tau project toples bekas dari kaleng bukan? Kamu paham tidak? Aku sama sekali tidak paham?" Ucap shreya

"Hmm,, aku paham sih tapi dikit" Daksh nyengir memecah kebingungan dari shreya.

"Yahh kau paham tapi sedikit. Gimana ini? Aku sangat tak paham sekali apa yang bu malvika katakan. Apalagi katanya dia cuma menjelaskan satu kali. Satu kali itu aku tak bisa mencerna apa yang dia katakan" shreya mendecak kesal. Daksh tau, shreya saat ini sedang serius tak bisa diajak bercanda.

"Kan ada aku" Ravi berkata tanpa menoleh ke arah Shreya. Seperti orang dingin saja.

"Emangnya kamu bisa ravi?" Tanya Shreya penuh harapan diwajahnya itu. Daksh melihatnya iri karna shreya selalu menspesialkan kakak sepupu satu itu.

"Tentu dong. Aku sudah belajar, itu sangat mudah untuk dipahami. Apa kamu  tak mendengar apa yang dikatakan ibu malvika, setauku ibu malvika menjelaskan sampai muridnya mengerti meskipun itu sekali" kata sepupu tertua yang menyebalkan itu. Daksh ingin sekali menunjang kepala kakaknya itu karna kata kata nya tadi seperti mengejek Shreya.

"Hehehehe, mungkin saja aku tak fokus saat itu" shreya malu, ravi mendecak karna baginya shreya terlalu lebay memikirkan sesuatu yang tak penting, studying is number one

"Ck, yasudah aku ajarin. Kapan kamu bisa?" Ravi kembali memfokuskan dirinya ke buku ilmu Astronomi nya itu. Yap, Ravi doyan banget sama buku buku tentang ipa, tapi dewasanya bukannya menjadi dokter ataupun astronot. Melainkan menjadi pengusaha.

"Kapan kapan aja bisa kok"  shreya fokus melihat wajah kesayangannya itu dalam diam dan dekat. Shit, Aku tak bisa mengalihkan wajahku pada lainnya, padahal Daksh tampan, tapi entah kenapa wajah dinginnya, pemarahnya, sifat kutu bukunya membuatku terpana. Mungkin bagi kalian, jika anak kecil menyukai seseorang itu hanya sebatas suka saja, tapi saat aku bertemu dengannya mata ini, hati ini tak mau memalingkan yang lainnya.

"Santai saja melihat muka ku, aku gak bisa baca gegara kamu" ravi masih tetap pada buku kesayangannya itu.

Holy shit, dia tau! Tamat Riwayatku!

"Raviendra Anand Dharamveer Choudhary! Bisa tidak jangan terlalu fokus dengan buku mu itu! Aku merasa terhina ketika ayahku melihatmu membaca buku itu. Aku iri denganmu" Daksh mengerucutkan mulutnya.

"Kalau kau iri lakukan lah! Kalahkan aku sobat" Ravi tertawa. Daksh makin tersudutkan. Shreya semakin dalam menatap Ravi.

"Kau melirikku? Oh astaga, aku ternyata memiliki Secret Admirer?" Ravi meledek Shreya.

Shreya kesal dengan perlakuan konyol dari Ravi. Tapi aku suka. Ah! Yang bener mana?

"Jangan marah, berat, aku dan kamu gak akan kuat" Ucapnya seperti kidz jaman now Saja. Ih, ikutin orang dewasa ni, ye.

"Jangan dewasa sebelum waktunya" Daksh meledek Ravi lalu meninggalkan nya.

"Bocah itu meninggalkan kita"

"Kau juga bocah, ayo turun!" Shreya membalas atas dendam Daksh kepada Ravi. Sungguh terbaek si Shreya.

"Hei daksh tunggu aku!" Teriak Shreya melihat daksh yang sudah berjalan jauh dari mereka.

"Gara gara kau dia ngambek! Terpaksa aku juga yang membujuknya" shreya memajukan wajahnya tepat 10 cm di wajah Ravi.

"Aku juga! Cepetan kejar dia, sebelum bocah itu meledak di samudra Pasifik" Mereka berdua turun dari rumah pohon mereka. Aneh tapi konyol

❤❤❤

Enjoy this my story "Parivaar"
First Story. Please, read, vote, comment
Hope you like that😚

See you Next Time, Readers.

With love,
Writers happily💖

Parivaar - परिवारTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang