"Enggak, aku gak boleh nangis" ucap Shreya yang sedang menyetir mobilnya. Matanya terlihat berkaca kaca
"Shreya, Sidh seperti itu. Kenapa harus dipikirkan" Shreya memberhentikan mobilnya sejenak lalu memejamkan matanya dan memijat pelipisnya
"Dia biadab, aku memacari dia hanya untuk menyelamatkan keuangan ayahku. Aku gak cinta sama dia" Shreya menangis
"Aku cinta kamu Raviendra, Aku sungguh mencintai kamu melebihi diriku. Bahkan saat bersama dengan Sidh aku tetap tidak tau caranya melupakan mu" Shreya menangis menumpahkan semua kesedihan nya
Dering ponsel milik shreya berbunyi. Shreya menghapus air matanya dan mengambil ponselnya tersebut. Siapakah pria itu?
"Daksh"shreya mengangkat teleponnya
"Halo Shreya Mehta, lagi dimana?" Tanya Daksh berada ditelepon itu
"Ee aku lagi dimobil nunggu macet parah ini" ucap Shreya dengan suara parau
"Kamu nangis?" Tanya Daksh Mulai serius. Sepertinya dia tau
"Ah! siapa yang nangis. I'm oke" ucap shreya dipenekanan senyumannya itu, manis manis
"Jangan bohong! Aku serius. Kamu nangis kan? Jawab siapa yang ngelakuin ini sama kamu?" Tanya daksh Overprotektif sekali. Ia tau bahwa shreya sedang menangis. Ia Menggenggam keras tangannya itu
"Aku.. aku.. hiks hiks" tangis Shreya memecah seketika Hati Daksh terasa perih mendengar tangisan Shreya itu. Ingin rasanya dia membunuh seseorang yang membuat Malaikatnya menjadi menangis itu
"Shreya sudah aku mohon janganlah menangis, Shreya kendalikan dirimu" ucap Daksh berkaca kaca saat menelpon Shreya. Aku tau siapa yang berani membuatmu menangis
"Awas aja kau kak!" Daksh menutup teleponnya itu. Shreya terkejut di akhir perkataan Daksh. Kak!
❤❤❤
Brruuckk
Daksh menendang pintu ruangan kerja milik Ravi itu. Ravi berdiri saat melihat kehadiran Daksh dihadapannya. Ia terheran kenapa dia kemari?
Daksh berjalan kearah Ravi dan menarik kerah baju kakak tertuanya itu. Tak lupa dengan kata Sumpah Serapah yang dilontarkan dimulut manis Daksh
"Kau apakan dia!" Teriak Daksh lalu melempar Ravi sehingga terjatuh. Ravi begitu heran dengan sikap adiknya itu. Ia berdiri tergopoh gopoh
"Apa maksudmu? Dia? Dia siapa?" Tanya Ravi menghampiri Daksh
"Masih juga meng elak? Apa kau tidak pernah merasa ada yang mencintai mu juga Raviendra Anand Choudhary" Bentak Daksh pada Ravi
Ravi terdiam seketika. Daksh kembali berkata kepada Ravi tentang Shreya
"Kau apakan Shreya" tanya daksh terlihat seperti menahan emosinya
"Apa maksudmu? Aku tidak meng apa apakan shreya?" Balas Ravi daksh memukul Rahang milik kakaknya itu
"Masih juga mengelak" Daksh maju. Ia mendaratkan 1 pukulan namun tangannya tertahan oleh seorang wanita
"Daksh" teriak wanita itu. Daksh tertegun dan mereka berdua melirik si empu yang berbicara itu
"Shreya" lirih daksh❤❤❤
"Suman, Meenakshi, mana teh ku" Teriak wanita tua yang turun dari tangga sambil merapikan gelang gelang yang menempel ditangannya
Siapa lagi kalo bukan "Mangala Devi" yang biasa disebut Nenek Devi
"Sebentar ibu" ucap suman berada didapur yang sedang menaruh teh di cangkir untuk Nenek Devi, Gorvandhas, Dharamveer, Raghveer, dan Veer
"Ini ibu" Suman memberikan teh kepada Nenek Devi, dilanjut Kepada, Gorvandhas, Dharamveer, Raghveer, dan Veer
"Kau ini, memberikan aku teh saja lama" Tegas Nenek Devi melirik tajam Suman. Suman hanya menunduk
"Devi, sudahlah tidak usah memarahi dia lagipula dia sibuk untuk mengurus perayaan Diwali nanti" Bela Gorvandhas pada Suman. Nenek Devi mendecak kesal
"Iya nenek, Kak Suman tidak salah, menyiapkan untuk perayaan Diwali itu besar sekali. Bahkan mereka berdua saja tidak cukup untuk mengurus itu" Lanjut Veer.
"Kak suman, kau boleh pergi" Ujar Veer. Suman hanya mengangguk dan meninggalkan mereka. Devi begitu marah karena mereka membela Suman
"Devi, sudahlah, minum Teh mu" Suruh Gorvandhas. Devi mengangguk dan menyeruput teh nya itu
"Oh ya Dharamveer, Ravi mana?" Tanya Gorvandhas. Dharamveer menjawab
"Dia sedang Rapat di Kantornya ayah" jawab Dharamveer lalu menyeruput kembali teh nya itu.
"Dia itu selalu saja mengutamakan kepentingan kantornya. Bahkan hanya untuk keluarga saja dia jarang sekali datang" Gorvandhas Frustasi karna Ravi
"Kita harus mencarikan Patni (istri) untuk Ravi. Lihat umurnya, 2 tahun lagi dia sudah memasuki Kepala 3" Saran Gorvandhas. Dharamveer terkejut dan sampai tersedak mendengar saran ayah nya itu
"Aku tidak tau apa jawabannya Ravi nanti, yang penting sekarang kita cari saja dulu Wanita yang pas untuk Ravi" Ucap Gorvandhas to the Point
"Gimana kalo Shreya saja?" Ceplos Veer. Devi langsung menepis kasar ucapan Veer itu
"Wanita itu, tidak aku tidak setuju, kau tau dia anak siapa kan?" Celetuk Devi
"Kau hanya bisa menjelek jelekkan dia, tidak melihat kebaikan mereka itu" jawab Gorvandhas menepis kasar celetuk kan Devi
"Sudah ayah sudah ibu, kita pikirkan saja siapa jodoh Ravi nanti, masih banyak waktu kita. Sekarang kita urus saja perayaan Diwali kita nanti" Ucap Raghveer
Mereka semua mengangguk paham
Enjoy this my story "Parivaar"
First Story. Please, read, vote, comment
Hope you like that😚See you Next Time, Readers.
With love,
Writers happily💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Parivaar - परिवार
RomanceShakti arora(Raviendra Anand Choudhary) pria arogan, pemarah dan sombong terpaksa menikah dengan sahabatnya sendiri radhika madan (Shreya Mehta) yang ternyata hamil diluar nikah. Namun shakti hanya menikahi nya saja tidak bertanggung jawab atau men...