Part 03: Amarah Siddharth

116 8 0
                                    

Shreya Adult      (27 Years Old/ 27 Tahun)

Raviendra Adult       (28 Years Old/ 28 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raviendra Adult       (28 Years Old/ 28 Tahun)

Daksh Adult             (27 Years Old/ 27 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daksh Adult             (27 Years Old/ 27 Tahun)

Daksh Adult             (27 Years Old/ 27 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20 Tahun Kemudian.......

❤❤❤

"Ayah, Kak Vansh. Aku pergi dulu ya" ucap Shreya yabg menuruni tangga dengan sangat cepat.

"Sayang hati hati, nanti gimana kalo kamu jatuh. Aku pasti akan Dihajar oleh Siddharth( btw yang belum tau lihat saja di bagian awal siapa siddharth, peran nya, sifatnya)" ucap vansh menasehati pada Shreya untuk hati hati, namun ia tetap tidak mendengarnya.

"Aku gak apa apa kak" ucap Shreya terpotong karena vansh menyuapi Paratha ke mulut Shreya

"Emm udah ya kak. Aku mau pergi dulu. Sidh sudah menungguku. Aku enggak mau dia kecewa" ucap Shreya di sela makanan yang masih ada didalam Mulutnya itu

"Hati hati sayang bawa mobilnya" Ucap Paraag yang tengah sarapan dimeja nya

"Baik ayahku sayang" Shreya mencium pipi kanan dan pipi kiri kakak, serta ayahnya itu.

❤❤❤

"Halo sidh, maaf aku telat. Soalnya macet parah disini" Ucap Shreya yang sedang menelpon Siddharth Aka Sidh itu. Radhika mengerutkan keningnya saat mendengar jawaban Sidh. Sudah pasti ia memarahi Shreya

"Maafin aku Sidh" Shreya menunduk saat mendengar jawaban si empu yang meneleponnya itu. Tanpa jawaban Sidh langsung mematikan Ponselnya itu

"Sorry sidh" Lirih radhika melihat Wajah Ponselnya itu. Dan ponselnya berbunyi lagi. Tertera nama Daksh is call.. Tanpa aba aba radhika tersenyum dan langsung mengangkat ponselnya itu.

"Halo Dokter Daksh Choudhary. Kenapa kamu meneleponku? Lagi santai job ya?" Goda shreya membuat Daksh malu malu kucing.

"Hehehehe iya Shreya. Lagi gak ada job, bosan aku disini kalo tidak ada job. Natap dinding, dengarin suara jam, merasakan kehadiran cicak disini" Daksh meringis ketakutan karena ia adalah tipe Penakut Cicak.

"Yaudah aku telepon kamu saja. Daripada aku jadi patung disini" Lanjut Daksh lagi. Shreya tersenyum melihat tingkah lucu daksh.
Shreya kembali menjalankan mobilnya karena mobil didepannya sudah maju.

"Ee Ravi mana?" Tanya shreya. Daksh menghela nafasnya. Ini cewek yang nelepon siapa yang nanya keberadaanya siapa. Bukannya nanya kabar gue, makan siang gue, atau segala macem. Malah nanya ke Ravi. Bisa bisa gue gantung diri nih.

"Ravi sibuk Shreya. Kau tau kan dia pekerjaannya apa? Entrepreneur yang memiliki banyak perusahaan. Sudah makanan sehari harinya sebuah kesibukan" jawab Daksh, membuat Shreya cemberut. Si shreya ini memang sudah berpacaran dengan Siddharth tapi hatinya cintanya masih saja untuk Si ravi. Meskipun Ravi tengah berpacaran dengan Tinaa Iyer. Si model yang memiliki tubuh yang eksotis, kulit sawo matang. Mata yang cokelat. Rambut yang panjang

"Eee gimana kabarnya Si tinaa?" Tanya shreya agak sedikit kecewa ketika mengucapkan nama Tinaa itu.

"Ya begitulah, bersama pria lain yang sekarang pasti sedang menyetubuhinya. Si anak bodoh itu bukannya memutuskan hubungannya dengan Tinaa malah menyetujui kalo Tinaa bersama orang lain selain dirinya" Daksh mengucapkan kata itu dengan penuh Keterpaksaan.

"Begitu sayangkah kamu dengannya sehingga kamu membiarkan kekasihmu bersama orang lain? Ravi, kamu tidak sadar bahwa ada seorang perempuan yang mencintai dirimu melebihi dia. Aku tau, aku sadar kalo mungkin aku tidak bisa mendapatkan cintamu" ucap Shreya didalam hatinya

"Halo haloo shreya" Panggil daksh membuat shreya lamunan shreya terbuyar seketika tapi no problem. Ini tidak menganggu shreya nya dalam menyetir saat melamun itu

"Eh iya daksh" jawab shreya terbuyar lamunannya akibat ulah Daksh

"Ngelamun kamu? Lamunin siapa? Pasti aku" daksh kegeeran setengah mati

"Eh siapa juga yang ngelamunin lo? Orang gue tuh lagi mikirin kekasih gue kok. Gue kangen sama dia" kata Shreya membuat hati daksh kepanasan setengah mati mendengarnya

"Kok panas ya? Padahal disini AC nya dingin banget loh"

"Hahahaha. Mungkin kamu Punya Efek api didalam tubuhmu itu" nyengir shreya.

"Udah dulu ya daksh. Aku mau nyetir nih. Gak konsen gara gara ngobrol bareng kamu" Keluh shreya pada daksh. Daksh mengatakan iya dan mematikan teleponnya

❤❤❤

"Hai sayang" shreya ingin mencium pipi sidh. Namun sidh menepisnya dengan kasar

"Dari mana aja kamu? Ngapain aja diluar sana?" Tanya sidh menginterogasi Shreya. Shreya menjadi diam membeku

"Kenapa gak jawab?" Tanya Sidh memelototi Shreya. Shreya meneguk saliva nya dengan kasar

"Aku tadi kejebak macet di jalan raya" jawab Shreya dengan ketakutan.

"Alah bohong kamu. Alasan aja!" Bentak Sidh membuat Shreya menitikkan air matanya

"Aku tidak bohong Sidh" shreya berkata dengan nada bergetar

"Pulang kamu! Aku udah gak mau liat mukamu"

"Tapi sidh.." perkataan shreya terpotong karena Sidh mengancam nya

"Pulang atau sebelum aku berbuat lebih kasar padamu" ancam sidh. Shreya mengangguk dan pergi meninggalkan sidh yang sedang menghancurkan barangnya

Enjoy this my story "Parivaar"
First Story. Please, read, vote, comment
Hope you like that😚

See you Next Time, Readers.

With love,
Writers happily💖



Parivaar - परिवारTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang