Chapter 1 - Pertemuan Pertama
Incheon International Airport, 9:35 a.m.
"Gamsahamnida.." Sungmin menerima satu cup teh hangat setelah menyerahkan beberapa lembar uang kepada sang pelayan. Ia lalu kembali menarik kopernya yang berukuran sedang menuju deretan kursi tempat para penumpang menunggu dan menduduki salah satu kursi di sana.
Sambil menyesap tehnya, Sungmin tak henti mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat ia duduk. "Aku harus benar-benar waspada. Kali ini tidak boleh gagal." Sungmin bergumam lirih dan kembali menyesap teh hangatnya.
"UHUK!" Sungmin terperanjat kala dari kejauhan matanya menangkap bayangan sosok lelaki tinggi kekar dengan setelan jas hitam berjalan dengan langkah cepat, nampak mencari seseorang.
"Yaish! Si Kuda itu benar-benar!" Sungmin menggeram kesal dan meletakkan dengan kasar cup teh yang belum sepenuhnya habis itu di kursi. Saat tahu lelaki itu telah melihat dirinya, Sungmin bergegas menyampirkan satchel bag coklat miliknya di pundak sebelah kiri, dan menggenggam paspor yang sedari tadi berada di pangkuannya. Tangan kanannya yang bebas menarik kopernya kemudian langsung mengambil langkah seribu.
Sungmin berlari menerjang lalu lalang orang-orang tanpa peduli ke mana arah ia berlari. Yang ada di pikiran Sungmin saat ini adalah hanya berlari untuk menjauh dari sosok lelaki berlesung pipit yang tengah mengejarnya.
"Lee Sungmin!" Sungmin semakin mempercepat kecepatan berlarinya saat suara lelaki itu menggema di telinganya.
Masih berlari, namun kali ini Sungmin sedikit memperlambat kecepatannya, ia menengok ke belakang berharap sosok lelaki yang sangat ia benci itu sudah tidak mengejarnya. Dan...
BRUK!
"Ah! Cheoseonghamnida~" Sungmin segera menunduk meminta maaf tanpa memandang sosok yang ia tabrak dan kembali berlari.
Sosok yang Sungmin tabrak tadi langsung memungut sesuatu di lantai, yang ia yakini milik Sungmin lalu berlari mengejar Sungmin "Ya! Nona! Kau menjatuhkan paspormu! Ya!"
Sungmin berhenti sejenak untuk mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Ia kembali berlari saat manik foxy-nya melihat sebuah celah yang ia kira aman untuk bersembunyi tanpa mengindahkan panggilan seorang lelaki yang juga berlari mengejarnya.
"Ya! Nona, berhenti!" Lelaki yang tadi bertabrakan dengan Sungmin berteriak saat melihat Sungmin kembali berlari.
"Hah..hah..hah" Sungmin kembali mengatur napasnya saat sudah masuk ke sebuah celah yang cukup sempit. Ia menyandarkan tubuhnya di sisi celah tersebut sambil berkali-kali menarik napas panjang dan menghembuskannya agar napasnya kembali normal.
"Hah..hah..Ya! Paspormu jatuh!" Sungmin tersentak saat tiba-tiba seorang lelaki muncul dari sisi luar celah tempatnya bersembunyi.
"Aku berteriak memanggilmu, kenapa kau malah ber-mpph..." Belum sempat lelaki itu menyelesaikan makiannya, tanpa memandang siapa lelaki itu, Sungmin langsung menarik lelaki itu masuk ke dalam celah dan membekap mulutnya.
"Ya-mpph..."
"Kau janganlah berisik! Kuda itu bisa-bisa mengetahui keberadaanku." Sungmin sibuk mengintip keadaan di luar celah. Siwon, lelaki yang sedari tadi mengincar Sungmin, beserta para bodyguard-nya masih berkeliaran mencarinya. Ia tidak memperhatikan siapa lelaki yang saat ini sedang ia bekap mulutnya. Lelaki itu hanya diam, namun aura kemarahan telah terpancar dari wajah tampannya.
Emosi lelaki itu sudah tidak dapat dibendung lagi. Tangan kanannya yang bebas dengan sigap menarik tangan Sungmin yang membekap mulutnya "YA!"
YOU ARE READING
Please, Remember Me
FanfictionKetika orang yang kau cintai tak bisa mengingatmu Bagaimana perasaanmu? Hancur? Sedih? Sudah pasti Lalu apa yang akan kau lakukan? Apakah kau akan berhenti mengingatnya?