Part 9 "pengirim surat"

185 14 2
                                    

——

"Mungkin lo harus jauhin satu biar dapetin satu,"

——
Zia menyusuri koridor menuju kelasnya, ia terus berjalan menunduk, hanya lantai saja yang dilihatnya

Tak disadari Alky berjalan dari depan, Alky semakin dekat dengan Zia, merek berselisihan, bahu keduanya bergesekan, membuat rasa sakit kepada Zia, tetapi Alky menghiraukan Zia dan terus berjalan

"Aww" tuding Zia yang sedari itu Alky

"Makanya jalan pake mata!" Sahut Alky

"Dimana mana, jalan itu pake kaki bukan pake mata, oh lo pake mata ya, pantesan jalannya ga bener!" Kata Zia tak mau kalah

Mereka tak menyadari bahwa perdebatan mereka ditonton oleh banyak orang,

"Serah lo, lo kan paling bener!" Kata Alky

"Nah tu tau," jawab Zia

Mereka pun membubarkan diri, termasuk para penonton yang menonton perdebatan Alky dan Zia tadi

***

"Kesel kesel kesel!" Ucap Zia ngamuk dikelas

"Tu kan Zi, lo di PHP in lagi, udah sama Natta aja," kata bia

"Menurut gw sih masih gantengan Alky dari Natta" sahut celly

"Mata lo bulat" jawab Zia

"Emang"

"Hm, terus gimana si pengirim surat itu zi?, lo udah tau siapa?" Tanya celly berbisik

"Belum, lagian baru baru ini dia gak ngirim gw surat lagi," jawab Zia

"Owh"

Tak lama mr. Toni pun masuk kelas bersamaan dengan seseorang yang mengikutinya dari belakang,

"Em pagi semua," kata Toni kepada murid muridnya

"Pagi mr,,," sahut mereka serentak

"Ini ada murid baru, pindahan SMA Merdeka"
Kata Toni mengenalkan seseorang

"Yakin tu orang betah disini pak?" Tanya Zia yang langsung tahu siapa orang itu, Toni tahu bahwa zia akan membully anak baru itu

"Zia, kamu gak boleh bully dia!, awas ya kamu"
Kata Toni memperingati, tapi ucapan yang dilontarkan toni, tak akan diperdulikan Zia

"Nama gw Gilsa, semoga kita akan jadi teman yang baik ya," ucap Gilsa

Zia dan semua orang yang ada di dalam kelas itu kecuali Toni, tak memperdulikan kata kata Gilsa, karena jika Zia tak suka, semua yang ada di kelas juga harus tak suka, camkan itu

***

"Eh centil, lo pindah kelas gih, lo kan yang semalem di bioskop sok sok an ngelawan gw?"
Sambar Zia mendorong Gilsa tak suka karena ia adalah orang yang sudah membuatnya dan Alky menjadi seperti sekarang

"Ok, gw bakalan pindah, ke kelas Alky, tunangan gw!"
Sahut gilsa

Hah??

Semua yang ada di kelas itu seolah olah mengatakan satu kata itu, temasuk Bia dan Celly

"Zia udah kenal sama tuh murid baru"

"Alky playboy"

"Set, Alky banyak gebetannya"

"Gila, berani banget Alky mainin Zia, gak takut?"

"Jadi murid baru itu, ada hubungan sama Alky?"

Zia mencoba menahan amarahnya untuk tak bisa membuat keributan, ia baru saja menggenggam tangannya kuat, tapi apa daya, ia hanya bisa membuat Alky marah besar karena ulahnya dengan tunangannya itu apa bila terjadi sesuatu padanya

"Sekarang Kelas Alky dimana,?" Tanya Gilsa santai kembali melanjutkan pembicaraannya

"Nyari gw?" Tanya Alky yang tiba tiba saja masuk ke kelas Zia

Alky mendekat ke Gilsa, tepat di sampingnya kemudian Alky menggenggam tangan gilsa erat

Alky sengaja membuat hati zia hancur, karena Alky geram dengan sikap zia yang kepala batu itu

"Oh,, jadi ini kandidat pasangan ter Alay tahun 2018?" Tanya Zia menyembunyikan kecemburuannya

"Tepatnya romeo and juliet kw!" Ucap edo teman sekelas Zia

Mereka semua tertawa geli termasuk Alky

"Ko lo ikut ketawa?," tanya gilsa

"Ya lucu aja" sahut Alky

"Sa, makan bakso yu laper" ajak Alky kepada Gilsa

"Ayo!" Mereka berdua meninggalkan tempat itu, lalu mereka semua membubarkan diri

Hati Zia hancur, kini ia merasa ingin pingsan, ia tak bisa menerima kenyataan, bahwa Alky sudah bahagia tanpa dirinya

"Seharusnya gw yang diajak bukan gilsa!"
Kata Zia keras

"Nasib nasib" kata bia

***

_________
"Seharusnya lo cuma punya satu pilihan!, bukan dua pilihan"
________

Zia tercengang ia menyadari surat yang dikirim orang itu sekarang, berhubungan dengan surat yang dikirim orang itu lusa.

Surat itu didaptnya di laci mejanya, bersamaan dengan datangnya Bia dan Celly

"Pilihan?, mungkin?, Natta sma Alky?" Ucap bia

"Em, gw cuman punya pilihan satu, bukan dua" kata zia mengulang kata kata itu sambil meresapi isinya

"Mungkin lo harus jauhin satu biar dapetin satu," sahut celly

"Maksudny?" Tanya zia

"Lo itu, harus jauhin Natta biar dapetin Alky!" Ucap bia mengerti

"Yup," ucap Celly

"Kalo lo pilih keduanya, mungkin akan ada yang terjadi,"

"Gw masih gak paham" kata Zia

"Buktinya zi, lo dijauhin Alky, mungkin karena lo deket Natta, coba deh lo jauhin Natta!, rulesnya cuman itu biar Alky balik sama lo!"
Kata celly

"Jadi menurut lo berdua, siapa yang ngirim ni surat?" Tanya Zia

"Alky!" Ucap mereka berdua serentak

Tbc
Ko bia dan celly nuduh Alky si pengirim surat itu?

Bukti kuat apa yang membuat mereka begitu optimis menuduh Alky?

Jangan lupa vomment ya
Jadilah pembaca yang bijak

Salam unicornnana1

Im Yours [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang